PROSES MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI KEPULAUAN INDONESIA.
Hubungan
Indonesia dengan india telah terjalin sejak abad pertama masehi. Hubungan ini
mula-mula terjadi di bidang perdagangan dan berkembang ke bidang agama dan
kebudayaan. Orang-orang india membawa barang dagangan seperti wangi-wangian,
tekstil, mutiara dan permata untuk di jual di Indonesia. Sementara dari
Indonesia mereka membeli barang seperti kayu cendana, kayu gaharu, cengkeh dan
lada. Sejalan dengan berkembangnya hubungan kedua Negara masuk pula agama dan
kebudayaan India ke Indonesia seperti agama hindu, budha, bahasa sansekerta,
huruf palawa dan nama-nama berakhiran warama.
PENGARUH
PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA TERHADAP MASYARAKAT DI BERBAGAI
DAERAH DI INDONESIA
Masuknya
pengaruh india ke Indonesia berjalan lancar dan berkembang dengan baik. Hal ini
disebabkan adanya persamaan kebudaayaan antara india dengan Indonesia.
Kebudayaan india dengan Indonesia tidak jauh berbeda corak dan ragamnya.
Masuknya kebudayaan india ke Indonesia makin memperkaya khazanah budaaya
Indonesia.
Hubungan
Indonesia-India yang telah terjalin berabad-abad membawa dampak sebagai berikut
:
Masuknya
agama hindu-budha
Masuknya
bahasa sansekerta dan huruf palawa
Munculnya
kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha
Munculnya
nama berakhiran warman
Wilayah
perdagangan makin luas dan ramai
Perkembangan
feodalisme makin cepat
Kemajuan
kebudayaan asli lebih cepat terutama bidang agama.
Berkembangnya
hubungan india-indonesia bukan bersifat kebetulan melainkan didorong oleh
factor-faktor lain sebagai berikut :
Iklim
Iklim
memiliki peranan yang cukup penting terhadap terjadinya hubungan Indonesia
dengan india. Pada saat Indonesia musim hujan orang-orang india melakukan
pelayaran dan perdagangan ke Indonesia dengan memanfaatkan angin muson.
Sesampainya di Indonesia para pedagang india mulai mengumpulkan barang-barang
dagangan untuk dibawa pulang ke negaranya. Mereka tinggal di Indonesia biasanya
sampai 6 bulan karena hasrat menunggu angin yang berganti arah ke barat india.
Karena
lamanya tinggal di Indonesia para pedagang india ada yang menikah dengan
penduduk pribumi dan memiliki keturunan di Indonesia. Selain berdagang,
pedagang india juga aktif menyebarkan agama hindu maupun budha di Indonesia.
Mereka tidak mengalami kesulitan ketika menyebarkan agama sebab para pedagang
india ini lama hidup ditengah-tengah masyarakat sambil menanti datangnya angin
ke arah barat.
Letak
Indonesia
posisi
Indonesia pada persimpangan jalan perdagangan internasional antara eropa dan
asia. Posisi semacam ini sangat menguntungkan Indonesia karena selalu terlibat
dalam percaturan perdagangan internasional khususnya antara
india-indonesia-china.
Pengaruh
Perguruan Tinggi Nalanda
Perguruan
Tinggi Nalanda di india memiliki daya tarik tersendiri bagi orang-orang
Indonesia yang hendak belajar memperdalam agama budha. Pada masa Balaputradewa
(Sriwijaya) memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan agama Budha.
Orang-orang Indonesia yang belajar di Nalanda dibuatkan asrama sebagai tempat
tinggal mereka di india. Dengan demikian hubungan india dengan Indonesia sudah
mulai melebar ke dalam bidang agama baik hindu maupun budha.
Agama hindu
Agama hindu
di india muncul sebagai akibat adanya perpaduan antara kepercayaan bangsa arya
dan bangsa dravida. Bangsa arya adalah bangsa pendatang dan bangsa
dravida adalah bangsa asli india. Hubungan kedua bangsa di bidang
kepercayaan melahirkan kepercayaan baru yakni Hindu.
Hindu
mengenal adanya pemujaan para dewa. Diantara para dewa yang paling di puja
adalah Brahma, Wisnu dan Siwa yang sering disebut trimurti. Diantara ketiga
dewa tersebut yang paling banyak di puja adalah dewa siwa (siwa mahadewa).
Agama hindu
mengenal kitab suci yang disebut Weda (pengetahuan tertinggi). Weda dibedakan
menjadi empat himpunan sebagai berikut :
Rigweda,
berisi syair-syair pujian terhadap para dewa.
Samawesa,
beridi syair-syair dari Rigweda, tetapi sudah diberi tanda-tanda nada agar
dapat dinyanyikan.
Yajurweda,
berisi doa-doa pengatar sesaji kepada para dewa yang diiringi penyajian Rigweda
dan nyanyian Samaweda
Atharwaweda,
berisi mantra-mantra dan jampi-jampi untuk sihir dan ilmu gaib untuk mengusir
musuh dan penyakit.
Sementara
masyarakat hindu dibedakan menjadi 4 kasta, yakni :
Kasta
Brahmana (para pendeta)
Kasta
Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit)
Kasta Waisya
(pedagang dan buruh menengah), dan
Kasta Sudra
(petani dan buruh kecil)
Pembagian
masyarakat menjadi empat kasta sebenarnya bukan dari ajaran Hindu, melainkan
upaya bangsa arya agar darah keturunannya tidak ternoda oleh keturunan bangsa
Dravida. Oleh karena itu diadakan pengelompokan berdasarkan status social
mereka dalam masyarakat.
Teori-Teori
tentang Masuknya Agama Hindu di Indonesia
Agama hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang india. Yang menjadi pertanyaan dari
golongan manakah mereka ini? Sebab di dalam hindu tidak semua orang bisa/boleh
menyiarkan hindu. Oleh karena itu para ahli menyimpulkan adanya beberapa teori
tentang masuknya agama hindu ke Indonesia. Yakni :
Teori
Brahmana
Menurut
teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan Bramana sebab
hanya golongan inilah yang berhak mempelajari dan menyebarkan agama hindu.
Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana
golongan brahmana ini bisa sampai ke Indonesia, sebab mestinya mereka ini tidak
boleh meninggalkan tanah airnya.
Teori Waysia
Menurut
teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang india.
Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang, namun disela-sela waktu berdagang
mereka memanfaatkan untuk menyebarkan agama. Apalagi para pedagang india yang
ada di Indonesia tidak hanya satu atau dua minggu tinggal di Indonesia
melainkan sampai enam bulan sambil menunggu datangnya angin yang membawa
mereka ke arah barat. Nah, selama mereka tinggal di Indonesia mereka gunakan
untuk menyebarkan agama di sela-sela kegitan perdagangan mereka.
Teori
Ksatria
Teori
ksatria didukung oleh Nehru dan majundar. Menurut teori ini golongan ksatria
india melakukan kolonisasi atau penaklukan-penaklukan di luar india, termasuk
Indonesia. Di daerah taklukan inilah mereka menyebarkan agama hindu. Teori
ksatria disebut pula teori kolonisasi.
Teori Sudra
Menurut
teori ini kaum sudra meninggalkan negerinya karena ingin mencari penghidupan
yang lebih baik di Negara lain. Sebab mereka ini kelompok masyarakat india yang
menjadi korban system kasta. Golongan sudra merupakan golongan mayoritas. Namun
karena kedudukan mereka dipandang sebagai golongan masyarakat bawah mereka
tidak banyak mendapat kesempatan dalam pemerintahan. Mereka keluar india
kemudian menyebarkan agama di daerah yang mereka singgahi, termasuk Indonesia.
Dari ke-4 teori
ini yang mendekati kebenaran adalah teori Brahmana
Teori
Masuknya Agama Budha
Agama Budha
lebih terbuka sifatnya ketimbang agama Hindu. Artinya siapa saja bisa
mengembangkan ajaran agama Budha tanpa harus memandang dari golongan mana
mereka ini
Agama Budha
masuk ke Indonesia lebih awal ketimbang Hindu. Diperkirakan budha masuk ke
Indonesia abab 2M. pendapat ini didasarkan pada penemuan patung Budha di
Sempaga, Sulawesi Selatan abad 2M. namun dalam perkembangannya agama budha
terdesak oleh hindu yang baru masuk abad 4M. agama budha mulai berkembang abad
7M ditandai dengan berdirinya kerajaan sriwijaya.
Lalu siapa
yang membawa agama budha sampai ke Indonesia? Berikut ini pendapat yang
mendukungnya.
Para
pedagang
Hubungan
india dengan Indonesia yang terjalin sejak awal abad masehi menyebabkan
masuknya pengaruh india ke Indonesia bidang agama. Orang-orang india yang
paling besar peranannya terhadap masuknya pengaruh budha ke Indonesia ialah
para pedagang. Mereka inilah kelompok masyarakat yang paling luwes bergaul
dengan masyarakat lain di Indonesia sehingga lewat merka ini pula agama budha
masuk dan berkembang di Indonesia.
Dharmaduta
Selain lewat
perdagangan, agama budha masuk ke Indonesia melalui petugas khusus yaitu
Dharmaduta. Mereka ini lebih paham tentang ajaran mereka dan memiliki keahlian
tersendiri bagaimana dia harus menyebarkan agama ditengah-tengah masyarakat.
Dampak
Perkembangan Hindu dan Budha di Indonesia
Bidang
politik
Munculnya
kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu dan Budha seperti kutai, tarumanegara,
mataram, majapahit dan sriwijaya.
Munculnya
system kemaharajaan sehingga seorang pemimpin tidak dipilih dengan demokratis
melainkan turun-temurun.
Munculnya
feodalisme
Bidang Agama
Kepercayaan
animisme dan dinamisme yang berkembang sebelum masuk hindu-budha mulai menyatu
dengan hindu-budha (sinkritisme)
Munculnya
aliran tantrayana di jawa timur seperti yang dianut oleh kertanegara dari
singosari
Munculnya
pemujaan para dewa yang sebelumnya tidak dikenal dalam masyarakat dinamisme dan
animisme.
Bidang Seni
Bangun
Dampak
masuknya Hindu-Budha di Indonesia ialah munculnya bangunan-bangunan berupa
candi. Candi berasal dari kata candika yaitu dewi durga (istri siwa) dia
sebagai dewi maut. Maka candi fungsinya untuk memuliakan orang mati missal araj
atau orang terkemuka. Sedang bagi agama budha candi berfungsi sebagai tempat
pemujaan dewa. Munculnya bangunan-bangunan candi di Indonesia merupakan dampak
masuknya hindu dan budha di Indonesia.
Bidang Seni
Rupa
Bidang seni
sastra mengalami perkembangan sangat pesat sejak masuknya hindu dan budha.
Pembuatan candi dan patung yang disertai relief merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan bidang seni rupa. Pada candi Borobudur terdapat relief sidharta
Gautama dan di candi prambanan terdapat relief yang mengisahkan Ramayana dan
krenayana.
Bidang
sastra dan aksara
Sejak
msauknya agama hindu dan budha di Indonesia, bahasa sansekerta dan huruf palawa
mulai digunakan dalam penulisan prasasti dan kitab sastra, misalnya : prasasti
kutai, prasasti tugu, prasasti kebun kopi, prasasti canggal, dan
lain-lain. Sementara kitab-kitab sastra baru muncul pada zaman airlangga dan
mencapai puncaknya pada zaman Kediri dan majapahit. Dalam perkembangannya
bahasa sansekerta dan huruf palawa mengalami akulturasi dengan bahasa dan huruf
jawa sehingga munculah bahasa jawa kuno dan huruf jawa kuno.
Bidan
Kalender
Masuknya
hindu dan budha berdampak pula pada penggunaan tahun saka dalam system
perhitungan waktu di Indonesia. Tahun saka dimulai pertama kalu pada tahun 78M
pada masa raja Kanisca I di india.
Ketika hindu
berkembang di Indonesia, penggunaan tahun saka di masyarakat sudah banyak.
Namun penggunaan tahun saka mulai berkurang lagi ketika masuk di Indonesia.
Bidan Perdagangan
Masuknya
hindu dan budha di Indonesia makin memperluas wilayah perdagangan di Indonesia.
Hal ini disebabkan masuknya Hindu ke Indonesia terkait dengan masuknya pedagang
india ke Indonesia.
Bidang
Sosial Masyarakat
Sejak
masuknya pengaruh hindu di Indonesia, pembagian kelompok masyarakat berdasarkan
kasta mulai dianut sebagian masyarakat Indonesia yang beragama hindu.
Penggolongan masyarakat berdasarkan system kasta ini didasarkan atas kedudukan
seseorang dalam masyarakat atau karena keturunan.
PERKEMBANGAN
TRADISI HINDU-BUDHA DENGAN PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT, PENDIDIKAN,
KESENIAN, DAN TEKNOLOGI PADA MASA KERAJAAN-KERAJAAN BERCORAK HINDU-BUDHA
Perkembangan
agama hindu-budha di Indonesia membawa perubahan besar bagi kehidupan
masyarakat di Indonesia sebenarnya masyarakat di Indonesia telah memiliki
tingkat kemampuan dasar yang patut dibanggakan sebelum masuknya hindu dan
budha.
Unsur-unsur
pokok yang dimiliki masyarakat sebagaimana yang dikemukakakan Dr. Brandes
meliputi :
Kemampuan
bercocok tanam
Wayang
Seni gamelan
Kepandaian
membatik
Kemampuan
mengolah logam
Macapat
Perdagangan
Pelayaran
Astronomi
Kemasyarakatan
(gotong royong)
Setelah
hindu dan budha berkembang di Indonesia kemampuan masyarakat Indonesia makin
berkembang karena berinteraksi dan berakulturasi dengan tradisi hindu dan
budha.
Struktur
masyarakat
Perkembangan
hindu dan budha membawa perubahan baru bagi struktur masyarakat di Indonesia
seperti :
Golongan
raja
Raja dan
keturunannya merupakan kelompok masyarakat elit yang menikmati berbagai macam
fasilitas dan kemudahan. Raja dianggap sebagai keturunan dewa di bumi, oleh
karena itu setiap perkataan dan perintahnya selalu didengan oleh rakyatnya.
Sebagai penguasa raja berhak mendapatkan hak-hak istimewa seperti upeti, pajak,
menjadi penguasa perdagangan, dan sebagainya. Munculnya golongan raja di
masyarakat masa hindu merupakan fenomena baru bagi masyarakat di Indonesia
karena sebelumnya tidak pernah ada.
Golongan
Bangsawan
Mereka
terdiri atas kerabat kerajaan atau keturunan darah biru, termasuk didalamnya
para adipati/penguasa daerah. Di dalam masyarakat golongan bangsawan termasuk
kelompok istimewa walaupun mereka bukan termasuk penguasa. Mereka juga berhak
atas fasilitas dan kemudahan dibangdingkan masyarakat biasa.
Golongan
Masyarakat Kebanyakan
Umumnya
mereka adalah masyarakat biasa yang tidak memiliki hak-hak istimewa sebagaimana
golongan sebagaimana golongan sebelumnya. Golongan masyarakat ini merupakan
kelompok bawah yang banyak beban dan tanggung jawabnya. Sementara hak-hak
mereka kadang-kadang tidak diperhatikan.
System Kasta
Suatu hal
istimewa dalam masyarakat hindu adalah munculnya system kasta dalam masyarakat.
Masyarakat hindu terbagi menjadi empat tingkatan berdasarkan satus social
mereka dalam masyarkat yaitu kasta Bramana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
Bhiksu dan
Bhiksuni
Bhiksu dan
Bhiksuni adalah pemeluk agama Budha yang telah berhasil meninggalkan sifat
keduniawiannya dan telah menempati tempat tersendiri, yaitu biara. Para bhiksu
(laki-laki) dan bhiksuni (perempuan) harus menaati aturan-aturan yang telah
ditentukan dalam biara, mereka tidak bisa bebas sebagaimana masyarakat umum.
Upasaka-Upasika
Adalah
masyarkat budha yang tingkatannya masih seperti masyarakat kebanyakan. Mereka
tidak begitu terikat dengan aturan-aturan seperti para bhiksu dan bhiksuni.
Mereka adalah mayarakat awam yang belum banyak memperoleh atau memahami tentang
ajaran agama budha.
Pendidikan
Perkembangan
hindu dan budha di Indonesia memiliki peranan yang sangat besar terhadap
pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan hal-hal berikut :
Masuknya
huruf palawa dan bahasa sansekerta yang kemudian dijadikan sebagai penulisan
dalam prasasti di Indonesia. Ditemukannya prasasti yang bertuliskan huruf palawa
dan bahasa sansekerta menjadi tonggak sejarah masyarakat Indonesia dari masa
prasejarah ke masa sejarah.
Prasasti-prasasti
yang berhasil ditemukan akhirnya berhasil dipelajari dan dibaca serta diketahui
isinya. Hal ini secara tidak langsung telah memberikan nilai pendidikan kepada
masyarakat Indonesia.
Munculnya
golongan bramana dalam masyarakat
Brahmana
adalah golongan pendeta, guru, pengajar yang memberikan nasehat ajaran agama
hindu. Sebagai seorang penyiar agama, para brahmana memiliki andil yang cukup
besar dalam proses pendidikan di Indonesia. Munculnya para pujangga, yang
banyak jasanya dalam pengembangan kesusastraan adalah bagian dari pendudukan.
Kesenian
Masuknya
hindu dan budha memiliki andil yang sangat besar bagi perkembangan kesenian di Indonesia,
baik itu seni pahat, seni bangunan maupun senin sastra. Perkembangan seni
bangunan ditandai dengan berdirinya bangunan candi, seperti candi prambanan dan
Borobudur. Dua bangunan megah ini merupakan bukti nyata kemajuan di bidang seni
bangunan.
Sementara
seni pahat/ukir dapat dilihat pada relief candi Borobudur maupun prambanan.
Ternyata gambar relief yang ada pada candi tersebut memiliki arti dan makna
tersendiri. Adapun pengaruhnya di bidang sastra berkembang pesat pada zaman
Kediri dan majapahit. Banyak di buku-buku sastra yang ditulis para pujangga
baik di Kediri maupun di majapahit.
Teknologi
Kemampuan
masyarakat pada masa hindu dan budha di bidang teknologi telah menghasilkan
beberapa peninggalan yang sangat membanggakan. Bukti-bukti yang masih dapat
kita saksikan adalah peninggalan candi Borobudur, prambanan dan lain-lain.
Pembangunan Borobudur dan prambanan sulit terwujud bila tidak didukung
kemampuan yang tinggi bidang teknologi
Arca, relief
dan ukiran batu bisa tertata rapid an urut serta serasi memerlukan keahlian
tersendiri. Selain candi bukti-bukti kemajuan bidang teknologi masyarakat masa
hindu adalah kemahiran membuat wayang dan system irigasi.
Peninggalan-peninggalan tersebut menunjukan bahwa masyarakat masa hindu telah
memiliki kemampuan di bidang teknologi.
BAB
IIPERKEMBANGAN KEHIDUPAN
NEGARA-NEGARA
KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Masuknya
agama hindu dan budha membawa pengaruh besar bagi perubahan politik, ekonomi,
social dan budaya di Indonesia. Di bidang politik masuknya hindu dan budha
mendorong munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu dan budha.
Kerajaan-kerajaan itu antara lain :Kerajaan Kutai
Kerajaan
kutai terletak di dekat sungai Mahakam Kalimantan Timur dan merupakan kerajaan
hindu tertua di Indonesia.
Pendiri
Pendiri
kerajaan kutai adalah asmawarman putra dari kudungga yang dianggap sebagai
perintis berdirinya kerajaan kutai. Asmawarman adalah pendiri kerajaan kutai
karena ia telah memeluk agama hindu. Asmawarman punya anak bernama mulawarman.
Raja terbersar kerajaan kutai. Nama mulawarman banyak disebut-sebut dalam
prasasti kutai karena beliau pernah mengadakan persembahan hewan kurban
sebanyak 20.000 ekor lembu kepada brahmana.
Sumber
Bukti-bukti
yang memperkuat berdirinya kerajaan kutai adalah 7 buah prasasti yang tertulis
pada yupa dengan menggunakan bahasa sansekerta dan huruf palawa. Yupa adalah
tonggak batu yang fungsinya sebagai tugu peringatan dan tempat menambatkan
hewan korban. Prasasti-prasasti kutai itu antara lain berbunyi : “sang
maharaja kudungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang masyur. Sang
asmawarman namanya, yang seperti ansuman (dewa matahari) menumbuhkan keluarga
yang sangat mulia. Sang asmawarman mempunyai tiga putra, seperti api (yang
suci) tiga. Yang terkemuka diantara ketiga putra adalah sang mulawarman, raja
yang berperadapan baik, kuat dan kuasa. Sang mulawarman telah mengadakan
kenduri (selamatan) emas amat banyak. Buat peringatan kenduri inilah tugu batu
didirikan pleh para brahmana”.
Dalam
prasasti berikutnya berbunyi :
“sang
mulawarman raja yang mulia dan terkemuka telah memberikan sedekah 20.000 ekor
sapi kepada para brahmana yang seperti api di dalam tanah yang sangat suci
bernama waprakeswara, buat peringatan akan kebaikan budi sang raja itu, tugu
ini telah dibikin oleh brahmana yang datang di tempat ini.”
Kondisi
Sosial Masyarakat
Kerajaan
kutai terletak di dekat sungai Mahakam. Maka dapat diperkirakan masyarakat
waktu itu hidup dari bercocok tanam, berlayar dan beternak. Demikian pula
masyarkatnya telah mengenal kehidupan bermasyarakat, gotong royong serta
mempercayai adanya kekuatan yang diatas. Hal ini dapat dilihat adanya upacara
kurban, pembuatan tugu peringatan serta upacara keagamaan di tempat suci
waprakiswara.
Agama
Agama yang
berkembang di kuatai adalah hindu syiwa. Di kutai terdapat tempat pemujaan yang
disebut waprakiswara yaitu tempat pemujaan trimurti. Agama hindu yang
berkembang di kutai berasal dari india selatan
Traumanegara
Kerajaan
Hindu pertama berdiri adalah Tarumanegara-Jawa Barat, pada abad 5M
Pendiri
Kerajaan
tarumanegara berdiri abad V masehi. Pendirinya tidak diketahui secara jelas,
namun bila menilik isi prasasti yang ditemukan disitu disebut-sebut nama
seorang raja yang memperhatikan kesejahteraan rakyatnya yaitu punawarman (prasasti
tugu). Dalam prasasti ciaruteun juga disebutkan “….kaki yang mulia punawarman,
raja di negeri taruma, raja yang gagah beradi di dunia”.
Sumber
Untuk
mengetahui keberadaan kerajaan tarumanegara kita dapat menggunakan sumber
sebagai berikut :
Berita china
yang berbunyi : di sebelah tenggara cina ada sebuah kerajaan yang bernama
tolomo. Kerajaan ini pernah mengirimkan utusannya ke cina tahun 528, 538, dan
666M. yang dimaksud tolomo disini adalah tarumanegara; menjadi tolomo sangat
dimungkinkan.
Sumber tertulis
berupa 7 buah prasasti yang menggunakan bahasa sansekerta dan huruf palawa.
Prasasti-prasasti
diantara lain :
Prasasti
ciaruteun
Prasasti
kebon kopi
Prasasti
jambu
Prasasti
tugu
Prasasti
tugu merupakan prasasti pertama yang menyebutkan unsure penanggalan dan
merupakan prasasti terpenting bagi punawarman, isinya menyebutkan tentang
penggalian sebuah saluran sepanjang +11 Km yang diberi nama gonati. Penggalian
sungai candrabaga – bekasi dan pemberian hadiah 100 ekor lembu kepada para
brahmana.
Prasasti pasir
awi dan muara cianten
Prasasti
lebak
Agama
Agama yang
dianut tarumanegara adalah hinduisme, ini sesuai dengna berita Fa Hien yang
pernah singgah di ye-po-ti (jawa) pada abad ke V, bahwa disitu banyak para
brahmana, sedangkan orang budha sedikit. Sementara dalam prasasti kebon kopi
disebut-sebut telapak kaki gajah airawata yaitu gajah kendaraan dewa wisnu. Ini
berarti hindu yang berkembang di kerajaan tarumanegara adalah hindu waisanawa.
Pendapat lain mengatakan agama hindu yang berkembang di tarumanegara adalah
hindu brahma, pendapat ini didasarkan adanya pemberian 1000 ekor lembu dari
punawarman adalah hindu ciwa karena prasasti-prasasti tarumanegara menggunakan
huruf palawa. Huruf palawa ini berasal dari india selatan demikian pula hindu
ciwa yang terkuat dari selatan.
Keadaan
Sosial Masyarakat
Masyarkat
tarumanegara hidup dari bercocok tanam hal ini dapat diketahui dari isi
prasasti yang menyebut-nyebut tentang usaha punawarman untuk menggali saluran
yang diberi nama gonati, penggalian sungai bekasi dan lain-lain.
Keruntuhan
Tidak
diketahui secara persis sebab-sebab keruntuhan kerajaan tarumanegara, namun
bila kita mau menilik prasasti kota kapur (sriwijaya) yang menyebutkan
sriwijaya terpaksa berperang dengan bumi jawa (tarumanegara) karena tidak taat
kepada sriwijaya.
Sriwijaya
Kerajaan
sriwijaya berkembang sekitar abad 7 M. pendirinya adalah Dapunta Hyang
(prasasti kedukan bukit).
Letak
Pada mulanya
letak sriwijaya tidak di Palembang, melainkan di Muara Takus atau minanga
Tamwan yaitu daerah pertemuan antara sungai Kampar kanan dan Kampar kiri.
Pendapat ini diperkuat dengan pendapat I-Tsing yang mengatakan bahwa daerah
sriwijaya dilalui garis khatulistiwa. Daerah yang dimaksud adalah daerah
pertemuan antara sungai Kampar kanan dengan Kampar kiri atau muara takus. Baru
setelah berhasil meluaskan wilayahnya ibu kota sriwijaya pindah ke Palembang.
Sumber
Sumber-sumber
yang memperkuat adanya kerajaan sriwijaya berupa :
Sumber
berita china yang menyebutkan di sebuah pulau di laut selayan (sumatera) ada
Negara yang bernama Kan-to-li, yang pernah mengirimkan utusannya ke china abad
5 hingga pertengahan abad 6. Pendapat ini diperkuat oleh I-Tsing yang
mengatakan negerinya dikelilingi oleh benteng-benteng. Di negeri ini banyak
pendeta belajar agama budha. Pendeta china yang akan belajar ke india
dianjurkan belajar dahulu di sriwijaya selama 2 tahun di bawah bimbingan
pendeta sakyakirti.
Sumber
tertulis berupa 5 buah prasasti yang ditulis dalam huruf palawa dengan
bahasa melayu kuno, prasasti tersebut antara lain :
Prasasti
kedukan bukit
Prasasti ini
ditemukan di tepi sungai tatang-palembang. Berangka tahun 683 M/605 caka.
Isinya seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (sidayatra)
yang diikuti 20.000 tentara dari minanga Tamwan (maksudnya mengadakan perluasan
wilayah)
Prasasti
talang tuo
Prasasti
telaga batu
Prasasti
kota kapur dan karang birahi
Keadaan
social ekonomi
Masyarkaat
sriwijaya hidup dari berdagang. Kondisi yang baik dan menguntungkan ini
menyebabkan sriwijaya menjadi pusat perdagangan nasional dan pusat pedagangan
di asia tenggara. Sriwijaya banyak dikunjungi pedagang-pedangan dari luar
seperti india, birma, siam, Persia dan philipina serta china. Barang
dagangannya antara lain kapur, penyu dan daging. Sebagai pusat perdagangan sriwijaya
banyak memperoleh pemasukan dari :
Bea cukai
barang
Bea cukai
keluar masuk kapal
Hasil
keuntungan perdagangan sriwijaya dan
Upeti dari
daerah taklukan.
prosesi sembahyang agama hindu di bali
Agama budha
Agama budha
yang berkembang di siriwijaya adalah budha Mahayana. Kedudukan sriwijaya sebagai
pusat perdagangan di asia tenggara sangat menguntungkan perkembangan agama
budha di sriwijaya. Sehingga akhirnya sriwijaya berhasil menjadikan kerajaanya
sebagai pusat agama budha di asia tenggara. Guru agama budha di sriwijaya yang
terkenal adalah Sakyakirti dan Dharmakirti.
Untuk
meningkatkan kualitas sriwijaya sebagai pusat agama budha, sriwijaya mengadakan
kerjasama dengan kerajaan pala di india. Hal ini dapat diketahui dari isi
prasasti nalanda (860) yang berisi “pembebasan pajak beberapa buah desa agar
memberi nafkah kepada para biksu dalam sebuah wihara yang dibangun oleh
balaputradewa.
Kebudayaan
Kerajaan
sriwijaya adalah kerajaan maritim yang memperhatikan masalah kebudayaan. Ada
sebuah peninggalan yang berupa candi yang memperkuat keberadaan sriwijaya yaitu
candi muara takus.
Hubungan
Sriwijaya dengan Kerajaan Mataram
Pada masa
pemerintahan darmasetu, Sriwijaya pernah mengadakan hubungan persahabatan
dengan mataram. Ketika mataram diperintah oleh dinasti syailendra. Peristiwa
ini dapat kita lihat dari isi prasasti ligor (775) yang menyebut-nyebut nama
dinasti saylendra (wisnu). Untuk mempererat hubungan kedua kerajaan kemudian
diadakan perkawinan politik antara samaratungga (putra raja indra) dengan
Dewi Tara (putrid Darmasetu) yang melahirkan balaputradewa. Balaputradewa kelak
menjadi raja sriwijaya.
Hubungan
sriwijaya dengan india
Hubungan
sriwijaya dengan india dilakukan dengan kerajaan pala dan cola. Hubungan
sriwijaya dengan pala dititikberatkan pada bidang agama dan kebudayaan.
Peristiwa ini dapat kita ketahui dari isi prasasti nalanda (860) yang
menyebutkan “pembebasan pajak beberapa buah desa agar dapat memberikan nafkah
kepada para biksu dalam sebuah wihara yang dibangun oleh balaputradewa di
benggala”
Sementara
itu hubungan dengan kerajaan cola yang semula berjalan baik, berubah menjadi
permusuhan ketika cola diperintah oleh raja Rajendracola. Rajendracola
menyerang sriwijaya pada tahun 1023 dan berhasil membinasakan kerajaan
sriwijaya. Prasasti ini dimuat dalam prasasti Tanjore tahun 1030M
Keruntuhan
sriwijaya
Kerajaan
sriwijaya pernah jaya sejak abad 8M mulai abad 12 mengalami kemunduran. Adapun
factor-faktor penyebabnya adalah :
Bandar
sriwijaya semakin lama letaknya semakin jauh dengan pantai
Adanya
ekspedisi pamalayu dari singasari
Serangan
kubilai khan
Persaingan
dengan islam
Harga
barang-barang di sriwijaya dan bea cukai di sriwijaya semakikin mahal
Akibat
serangan majapahit 1377M
Mataram Kuno
Dinasti
Sanjaya
Pada abad 8
M di jawa tengah berdiri kerajaan yang bercorak hindu yaitu mataram kuno. Raja
pertamanya adalah sanna.
Letak
Kerajaan
mataram kuno terletak di Jawa Tengah bagian utara (dinasti sanjaya) dan jawa
tengah bagian selatan (dinasti saylendra). Kerajaan mataram kuno wilayahnya
subur karena dikelilingi gunung-gunung yang menghasilkan mata air yang
bermanfaat bagi pertanian penduduk mataram kuno.
Mataram kuno
didirikan sanjaya tahun 732 M. buktinya prasasti canggal yang berisi tentang
pendirian sebuah lingga oleh sanjaya. Lingga adalah lambing pendirian Negara
dan dewa ciwa.
Raja-raja
dinasti sanjaya
Untuk
mengetahui raja-raja keturunan dinasti sanjaya dapat diketahui dari isi
prasasti kedu atau mantyasih atau terkenal dengan nama prasasti balitung tahun
907 M.
Menurut
prasasti tersebut susunan dinasti sanjaya adalah :
Sanjaya
Panangkaran
Panunggalan
Waruk
Garung
Rake Pikatan
Rake
Kayuwangi
Watuhumalang
Watukuro
Dyah Balitung
Dynasty
Syalendra
Pada akhir
abad 8 M di jawa tengah bagian selatan muncul dinasti baru yaitu diasti
saylendra. Dinasti ini akhirnya berhasil mendesak dinasti sanjaya ketika
dinasti sanjaya diperintah panagkaran. Keterangan ini dapat dilihat dari
prasasti kalasan (778) yang menyebutkan “panagkaran seolah-seolah diperintah
oleh raja wisnu untuk mendirikan candi kalasan”. Dari isi prasasti kalasan
dapat diambil kesimpulan bahwa kerajaan dinasti sanjaya terdesak oleh dinasti
saylendra dan bisa jadi sanjaya hidup berdampingan dengan dinasti saylendra.
Raja-raja
dinasti saylendra
Susunan raja
dinasti saylendra adalah ;
Banu (752 –
775)
Wisnu (775 –
782)
Indra (782 –
812)
Samaratungga
(812 – 833)
Pramodyawardani
(833 – 856)
Pada masa
pemerintahan indra. Mataram mengalami kejayaan. Mataram dijadikan Negara
agraris dan maritime, bahkan berhasil menyaingi kerajaan sriwijaya. Tahun 812
raja indra meninggal dan dia digantikan samaratungga. Pada masa pemerintahan
samaratungga di bangun candi Borobudur (abad 9)
Pada masa
pemerintahan samaratungga merupakan kemunduran bagi dinasti saylendra. Untuk
menjaga kelangsungan keturunan samaratungga mengadakan perkawinan politik
dengan pramodawardani (dynasty saylendra) dengan rakai pikatan (dinasti
sanjaya)
Pada tahun
833 samaratungga wafat tahta jatuh ketangan rakai pikatan (menantu). Pada saat
inilah anak samaratungga yang lain yaitu Balaputradewa mengadakan perebutan
kekuasaan terhadap rakai pikatan. Perebutan kekuasaan itu dapat digagalkan dan
balaputradewa lari ke sriwijaya dan menjadi raja disana. Masa pemerintahan
rakai pikatan dibangun candi prambanan yang megah dan mengagumkan.
Tahun 856
rake pikatan turun tahta, ia digantikan oleh raja-raja sesudahnya seperti
;
Rake
Kayuwangi (856 – 886)
Rake
Watuhumalang (886 – 898)
Balitung
(898 – 910)
Daksa (910 –
919)
Tulodong
(919 – 924)
Wawa (924 –
929)
Mataram
Pindah ke Jawa Timur
Sejak
pemerintahan Mpu sendok ibu kota mataram pindah ke jawa timur (abad 10M).
kepindahan mataram ke jawa timur tidak diketahui secara pasti sebab-sebabnya.
Namun ada beberapa pendapat yang menerangkan sebab kepindahan ibukota mataram
ke jawa timur karena adanya bencana alam berupa gunung berapi di jawa tengah,
ancaman dari sriwijaya dan jawa timur lebih baik untuk perdagangan dan lebih
maju untuk memerdekakan diri (sendok mendirikan wangsa sendiri).
Mpu Sendok
Mpu sendok
naik tahta pada tahun 929 M dengan gelar Sri Ishana Wikrama dharmotunggadewa
(dinasti Ishana). Mpu sendok merupakan peletak dasar berdirinya
kerajaan-kerajaan di jawa timur. Sendok mendirikan dinasti baru yang disebut
dinasti ishana. Pusat pemerintahannya ada di watugaluh. Mengenai jalannya
pemerintahan mpu sendok tidak diketahui secara pasti. Namun diperkirakan
berjalan tertib dan aman. Hal ini dapat diketahui dari usaha-usaha yang dia
lakukan seperti pembangunan irigasi, menghimpun kitab agama Budha Tantrayana
“sang hyang kamahayanikan” yang tertulis oleh sambara surya warana. Dari
keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa toleransi beragama waktu itu
cukup baik, sebab mpu sendok yang hindu ternyata mengijinkan ditulisnya kitab
agama budha san hyang kamahayanikan.
Untuk
mengetahui silsilah dan keturunan mpu sendok dapat dilihat dalam prasasti
airlangga yang disebut prasasti Calcutta tahun 1042. Silsilahnya adalah sebagai
berikut :
Raja sesudah
mpu sendok adalah sri ishanatunggawijaya yang kawin dengan lokpala mempunyai
anak bernama makutawangsawardana. Makutawangsawardana punya anak mahendradata
yang kawin dengan udayana dari Bali. Dari perkawinan tersebut lahirlah
airlangga.
Airlangga
punya anak bernama samarawijaya dan panji garakasan yang nantinya menjadi
penumbuh berdirinya kerajaan Kediri.
Dhamawangsa
(991 – 1016)
Dalam
prasasti Calcutta status darmawangsa tidak diketahui secara jelas. Mungkin ia
kakak mahendrata, anak makutawangsawardana dari isteri selir.
Darmawangsa
merupakan seorang raja yang memiliki pandangan yang luas. Ia mempunyai
perhatian yang besar terhadap negaranya, baik di bidang pemerintahan, ekonomi
dan kebudayaan. Untuk merealissikan cita-citanya ini darmawangsa melakukan
usaha-usaha seperti berikut ini ;
Kitab
mahabarata disadur ke dalam bahasa jawa kuno woyasa kresna dwipayana.
Melakukan
ekspansi ke sriwijaya (991) dan berhasil menguasainya. Bukti bahwa sriwijaya
dikuasai dharmawangsa yaitu ketika utusan sriwijaya yang berkunjung ke china
hendak pulang kembali tertahan di kanton karena negerinya (sriwijaya) sedang
menghadapi serangan dari jawa. Tahun 992 utusan tersebut berusaha pulang lagi
namun hanya sampai di campa saja karena negerinya diduduki oleh jawa.
Dengan
jatuhnya wora-wari itu? Mungkin wora-wari adalah raja bawahan dharmawangsa atau
wora-wari adalah alat sriwijaya untuk mebalas dharmawangsa.
Airlangga
(1019 – 1049)
Pada tahun
1019 airlangga naik tahta atas permintaan para brahmana dengan gelar sri
maharaja rake hulu lokeswara dharmawangsa airlangga. Dengan susah payah
airlangga akhirnya bisa menyatukan bekas reruntuhan kerajaan dharmawangsa. Ibu
kota yang semula berada di Wutan Mas dipindahkan ke kahuripan 1037.
Airlangga
adalah seorang raja yang memiliki perhatian besar terhadap kemajuan
negarannya dan kemakmuran rakyatnya. Hal ini Nampak dalam usahanya
seperti berikut :
Memperbaiki
pelabuhan hujung galuh yang terletak di sungai brantas
Pelabuhan
kambang putih di tuban dibebaskan pajak
Membuat
tanggul di waringin pitu agar sungai brantas airnya tidak muntah.
Agama dan
kebudayaan
Agama yang
berkembang pada masa pemerintahan airlangga adalah agama hindu waisnawa. Hal
ini Nampak pada candi belahan dimana airlangga diwujudkan sebagai sebuah arca
sebagai wisnu menaiki garuda.
Untuk
mengenang jerih payah airlangga mempersatukan kerajaan yang porak-poranda
disusunlah kitab arjunawiwaha oleh mpu kanwa 1030. Inilah hasil sastra zaman
airlangga yang sampai pada kita. Sementara airlangga sendiri sebelum
mengundurkan diri jadi pertapa, ia telah membangunkan sebuah pertapaan bagi anaknya
sangramawijaya di pucangan (gunung penanggungan).
Pembagian
wilayah
Sebelum
airlangga mengundurkan diri dari tahtanya, ia membagi wilayah kerajaannya
menjadi dua bagian. Tugas ini desarahkan kepada Mpu Barada yang terkenal
kesaktiannya. Dua kerajaan itu adalah jenggala (singasari) dengan ibukotanya di
kahuripan dan panjalu (Kediri) dengan ibukotanya di Daha
Batas kedua
kerajaan tersebut adalah gunung kawi ke utara dan keselatan pada tahun 1040 M
Atas
pembagian wilayah menjadi dua oleh airlangga yaitu untuk menghindari perebutan
kekuasaan diantara anak-anak airlangga sendiri dari garwo selir sepeninggal
airlangga. Sebab sanggramawijaya yang mestinya berhak atas tahta ayahnya tak
bersedia menggantikannaya, dia memilih bertapa.
Kerajaan
Kediri
Sepeninggal
airlangga 1049, apa yang pernah dikawatirkan itu benar-benar terjadi. Penguasa
jenggala panji garasakan dengan penguasa panjalu samarawijaya. Ketika
panjalu/Kediri diperintah oleh jayabaya, jenggala berhasil ditaklukan. Dengan
demikian jawa timur tinggal ada satu kerajaan yaitu panjalu/Kediri. Peristiwa
pendudukan jenggala oleh Kediri dikisahkan dalam kitab baratayuda yang digubah
oleh mpu sedah dan panuluh.
Raja-raja
Kediri
Menurut para
raja-raja yang pernah memerintah Kediri adalah sebagai berikut :
Jayarasa
Bameswara
Jayabaya
Sarweswara
Aryeswara
Candra
Kameswara
Kertajaya.
Keruntuhan
Kediri
Raja Kediri
terakhir adalah raja kertajaya (1185 – 1222). Raja ini terlibat perselisihan
dengan para brahmana, karena para brahmana diperintah untuk menyembah
kepadanya. Para brahmana kemudian mencari perlindungan kepada ken arok yang
waktu itu juga berselisih dengan kertajaya karena tidak mengakui ken arok
sebagai akuwu tumapel. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh ken arok untuk
memberontak . tahun 1222 ken arok berhasil mengalahkan kertajaya. Dengan
kekalahan kertajaya maka berakhirlah riwayat kerajaan Kediri.
Kesusastraan
Kesusastraan
zaman Kediri mengalami perkembangan sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah karya sastra yang ada pada waktu itu, missal :
Baratayudha
disusun oleh mpu sedah dan panuluh
Krenayana
disusun oleh mpu triguna
Gatutkacasraya
ditulis oleh mpu panuluh
Hariwangsa
ditulis oleh mpu panuluh
Smaradhana
ditulis oleh mpu dharmaja
Lubdaka dan
warsantcaya oleh mpu tan akung
Sumana santaka
ditulis oleh mpu monaguna.
Kerajaan
Singasari
Ken arok
(1222-1227)
Pendiri
kerajaan singasari adalah ken arok dengan gelar Sri Ranggah Bathara sang
amurwabhumi tahun 1222 M. seberlum menjadi raja ken arok adalah akuwu tumapel.
Pada tahun 1222 M ken arok dibantu para brahmana menyerang kertajaya di Kediri.
Dalam pertempuran di Genter, kertajaya dapat dikalahkan, maka naiklah ken arok
menjadi raja singasari. Ken arok mendirikan dinasti baru dengan nama dinasti
rajasa. Ken arok menjadi raja hanya 5 tahun karena dibunuh anak tirinya yaitu
anusapati. Ken arok wafat dan dimakamkan ke kagengan dalam bangunan suci siwa
dan budha.
Anusapati
Anusapati
menduduki singgasana singasari setelah membunuh ayah tirinya dengan keris mpu
gandring. Anusapati memerintah +selama 21 tahun sejak 1227-1248 M. pemerintahan
anusapati dibayang-bayangi balam dendam dari putra Ken arok dengan ken umang
yaitu tohjoyo. Pada tahun 1248 tohjoyo berhasil membunuh anusapati kerika
sedang menyabung ayam. Anusapati wafat dan dimakamkan di candi kidal (malang).
Tohjoyo
(1248)
Tohjoyo
memerintah tidak lama karena pada tahun itu juga ia dibunuh oleh ronggowuni
(anak anusopati) lewat kaki tangannya yaitu lembu ampal dan mahesa cempaka.
Tohjoyo meninggal dan dimakamkan di candi katang lumbang.
Ronggowuni
Ronggowuni
menjadi raja bergelar sri jaya wisnu wardhana. Dalam menjalankan ia didampingi
oleh mahesa cempaka diberi kedudukan ratu angabaya dengan gelar narasingamurti.
Ronggowuni merupakan raja pertama singasari yang namanya disebutkan dalam
prasasti degnan memakai gelar mapanji smingrat.
Pada tahun
1254 ronggowuni mengangkat anaknya kertanegara sebagai raja muda (yuwara).
Pengangkatan kertanegara ini dimaksudkan sebagai persiapan sewaktu-waktu
ronggowuni tiada, kertanegara sudah siap menggantikan.
Untuk
menciptakan keamanan dan ketentraman, ronggowuni membangun pertahanan di canggu
lor. Tahun 1268 ronggowuni meninggal dan didharmakan di weleri sebagai siwa dan
jayagu sebagai budha amogapasa, tak lama kemudian mahesa cempaka juga
meninggal, ia didharmakan di kumpeter dan wudi kuncir.
Kertanegara
Kertanegara
adalah raja terakhir singosari dengan gelar Sri Maharadja Sri Kertanegara
cita-citanya ialah hendak menyatukan nusantara. Untuk merealisasikan
cita-citanya ini kertanegara mengadakan ekspedisi pamalayu 1275. Tujuan
ekspedisi ini adalah untuk mempererat hubungan dengan kerajaan melayu dan
sekaligus untuk melemahkan kedudukan sriwijaya serta membendung mongol.
Untuk
memepererat hubunban denga melayu, kertanegara mengirimkan hadiah berupa aptung
amogapasha beserta 14 patung pengiringnya kepada penguasa melayu sri maharaja
mauliwarmadwa. Demikian pula penguasa melayu mengakui kekuasaan singasari. Pada
tahun 1280, 1281 dan 1286 Kubhilai khan mengirimkan utusannya ke singasari agar
singasari mengakui kekuasaan kubhilai khan. Karena kesalnya kertanegara, utusan
kubhilai khan dibuat cacat ketika datang lagi tahun 1289 M. akibat tindakan
kertanegara tersebut kubhilai khan marah karena dianggap penghinaan. Oleh
karena itu kubhilai khan mengirim tentaranya untuk menghukum kertanegara tahun
1292 M. namun kedatangan kubhiliai khan ini terlambat karena kertanegara sudah
meninggal setahun sebelumnya akibat serangan Jaayakatwang.
Keruntuhan
Singasari
Singasari
runtuh karena serangan jayakatwang (raja kertanegara) tahun 1292. Waktu itu
kertanegara dan pembesar lainnya sedang mengadakan upacara keagamaan. Sementara
pasukan singasaari sedang mengadakah ekspedisi pamalayu, sehingga dengan mudah
singasari dikuasai musuh. Kertanegara wafat dan dimakamkan di candi jawi sebagai
siswa budha.
Kerajaan
Bali
Untuk
mengetahui perkembangan kerajaan bali dari sumber berupa berita cina yang
mengatakan bahwa disebelah timur dari kerajaan Hling terdapat Dwa-ta-pan.
Menurut para ahli dwa-ta-pan adalah bali
Sumber
sejarah kerajaan bali juga dapat diketahui dari sumber prasasti seperti
prasasti berangka tahun 882 M (804 saka) yang berisi tentang pembuatan
pertapaan di bukit kintamani. Prasasti lainnya berangka tahun 896 M dan 911 M
yang isisnya juga menyebut tempat suci dan menyebutkan istana raja yang
terletak di singhamandawa tanpa menyebut rajanya.
Keadaan
pemerintahan
Menurut para
ahli raja-raja bali berasal dari keturunan wangsa warmadewa. Raja inilah yang
dianggap sebagai raja tertua di Bali yang kemudian menurunkan raja-raja di Bali
seperti :
Raja Sri
KEsari Warmadewa
Raja
ungrasena
Raja haji
tabanendra warmadewa
Raja
jayasing warmwdewa
Sejak tahun
960 M jayasing mulai ikut memerintah dengan kedudukan sebagai putra mahkota.
Dalam sebuah prasastinya disebutkan bahwa raja jayasing membuat pemandian di
desa manukraya pemandian tirta empul dekat istana tampak siring.
Raja
jayasadhu warmadewa
Sri maharaja
sri wijaya mahadewi
Raja udayana
warmadewa
Raja anak
wungsu
Waja
walprabu
Raja
jayasakti
Keadaan
social ekonomi
Masyarakat
di bali hidup bercocok tanam dan berdagang. Mereka punya kebiasaan apabila
orang meninggal mayatnya dihiasi dengan emas dan diberi wangi-wangian lalu
dibakar.
Agama
Agama yang
berkembang di bali sebagian besar adalah hindu waisanawa maupun hindu
siwa serta sebagian masyarakat ada yang memeluk agama budha. Agama hindu
di bali berkembang pesat sehingga bali dijuluki museum hidup.
Kerajaan
Pajajaran
Pendiri
Pendiri
kerajaan pajajaran adalah maharaja sri jayabupati jayamanahen wisnumurti
samararijaya sakalabhuwanamandaleswaranindita haro gowardhana
wikramothunggadewa atau terkenal dengan sebutan jayabhupati saj. Karena
pajajaran berdiri abad 11, yang terletak di prahajyan sunda-jawabarat. Sumber
yang memperkuat keterangan ini adalah prasasti sanghyang tapak yang berangka
tahun 1050 M yang ditemukan di kampong pangcalikan dan bantamucang di
tepi sungai citatih daerah cibadak.
Prasasti
sanghyang tapak menyebut-nyebut nama maharaja jayabhupati sebagai raja sunda.
Prasasti ini berisi kutukan terhadap siapa yang melalnggar larangan-larangan
untuk memasuki sebagian sungai yang terletak di sebelah timur sanghyang tapak,
tertutup bagi segala macam penangkapan ikan. Barang siapa melanggar larangan
ini akan termakan sumpah yaitu terbelah kepalanya, terminum darahnya, terpotong
ususnya, terhisap otaknya, dan terbelah dadanya.
Pemerintahan
Pada masa
pemerintahan sri jayabhupati ibukota pajajaran berada di pakwan pajajaran,
tetapi kemudian pindah ke kawali-cirebon. Raja-raja pajajaran sesudah sri
jayabhupati adalah :
Rahyang
niskala wastu kencana
Rahyang dewa
niskala
Sri baduga
maharaja, merupakan raja yang namanya banyak disebut-sebut karena pada masa
pemerintahannya terjadi peristiwa bubad tahun 1357. Peristiwa ini mengakibatkan
raja dan para pembesar keraton lainnya meninggal karena serangan tentara gajah
mada di bubat.
Hyang
bunisora
Prabu
niskala wastu kencana
Tohaan
Ratu
jayadewata
Ratu samiam
(suraweisa)
Agama
Agama yang
dianut oleh pajajaran adalah hindu waisanawa. Hal ini dapat dilihat dari nama
raja pajajaran yang menggunakan gelar wisnumurti.
Keadaan
social ekonomi mayarakat
Kerajaan
sunda memiliki pelabuhan yaitu : banten, pontang, cigede, tangara, kalapa,
cimanuk. Melalui enam pelabuhan inilah masyarakat pajajaran melakukan kegiatan perdagangan
dan pelayaran dengan daerah-daerah lain serta Negara lain. Barang dagangan yang
mereka jual berupa hasil masyarakat seperti lada, asam, beras dan barang-barang
lain yang diperoleh dari pelabuhan lain seperti sayur-mayur, sapi, kambing,
biri-biri, babi, tuak, serta buah-buahan.
Disamping
masyarakat melakukan aktivitas perdagangan sebagian dari mereka juga ada yang
bercocok tanam khususnya bagi mereka yang ada di pedalaman.
Kerajaan
Majapahit
Raden wijaya
Pendiri
kerajaan majapahit adalah raden wijaya tahun 1293 M dengan gelar kertajaya
jayawardhana. Raden wijaya adalah menantu kertanegara yang gugur tahun 1292
akibat serangan jayakatwang raja Kediri.
Tindakan-tindakan
raden wijaya setelah menjadi raja
Setelah
raden wijaya berhasil menjadi raja majapahit, ia mengambil beberapa tindakan
yang dianggap penting yaitu :
Mengawini
keempat putrid kertanegara yaitu Tribhuwaneswari kemudian beranak jayanegara,
narendraduhita, dewi prajnaparamita dan dewi gayatri beranak
tribhuwanatunggadewi dan raja dewi maharajasa. Disamping keempat istri raden
wijaya punya istri dari melayu dara petak (hadiah dari melayu)
Arya
wiraraja diberi wilayah sebelah timur majapahit yaitu lumajang sampai
blambangan.
Ronggolawe
dijadikan bupati tuban, tetapi tidak puas yang akhirnya memberontak.
Nimbi
dijadikan patih hamangkubumi, suatu jabatan yang strategis yang banyak diirikan
teman-temannya.
Sora yang
ikut menyelamatkan raden wijaya dijadikan wakil patih
Desa kudadu
dijadikan daerah perdikan karena membantu melindungi raden wijaya dari kejaran
musuh (jayakatwang)
Keadaan
politik pemerintahan
Langkah
usaha yang dilakukan raden wijaya dengan memeberikan kedudukan kepada
orang-orang yang berjasa seperti ronggolawe dan kawan-kawannya merupakan cara
yang bagus. Namun langkah tersebut ternyata belum memuaskan bagi mereka.
Akibatnya mereka yang tidak puas dengan pemberian tersebut melakukan
pemberontakan. Pada masa pemerintahan raden wijaya terjadi beberapa peristiwa
yang menggoncang pemerintahannya antara lain :
Pemberontakan
ronggolawe
Ronggolawe
memberontak karena tidak puas dengan jabatan yang diberikan kepadanya.
Ronggolawe menghendaki jabatan sebagai patih yang diberikan kepada nambi.
Pemberontakan
sora
Karena
fitnahan yang dilancarkan halayuda akhirnya terjadi bentrokan antara pasukan
majapahit dengan rombongan sora yang hendak menghadap kepada raja majapahit.
Dalam peristiwa ini rombongan sora binasa. Peristiwa ini dikisahkan dalam
kidung sorandaka.
Raden wijaya
wafat
Tahun 1309
raden wijaya wafat, ia digantikan oleh jayanegara anak raden wijaya dengan
tribuanaswari. Raden wijaya dimakamkan di candi ciwa disamping blitar
Raja
Jayanegara
Masa
pemerintahan jayanegara merupakan masa suram bagi kerajaan majapahit karena
pada masa ini majapahit banyak dilanda kekacauan. Jayanegara orangnya lemah,
mudah dipengaruhi dan memiliki sifat yang kurang terpuji, sehingga dijuluki
kologemet yang artinya orang lemah yang jahat.
Peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi masa jayanegara.
Pemberontakan
kuti semi 1319
Kuti dan
semi adalah anggota pasukan dharmaputra. Pasukan dhamaputra adalah pasukan elit
jaya Negara yang dimanjakan oleh raja. Tetapi pasukan ini sendiri kurang senang
terhadap jayanegara. Pada tahun 1319 kuti semi menduduki ibukota kerajaan
majapahit, sehingga jayanegara terpaksa diungsikan di desa badander (peristiwa
badander). Pemberontakan kuti akhirnya berhasil dipadamkan pasukan bhayangkari
pimpinan gajah mada.
Pemberontakan
nambi
Karena
fitnah dan hasutan yang dilancarkan halayuda terhadap nambi, akhirnya nambi
terseret ke dalam jurang perselisihan dengan jayanegara, diakhiri dengan
meninggalnya nambi dan hancurnya daerah lumajang.
Peristiwa
Tanca 1328
Pada suatu
hari istri tanca (tabib kerajaan) digoda oleh jayanegara. Rasa cemburupun
muncul di hati tanca. Pada suatu hari jayanegara mengidap penyakit bisul yang
mengganggu kesehatan jayanegara. Tanca sebagai tabib kerajaan dipanggil untuk
memotong bisul tersebut. Sehabis mengoperasi pisau yang dipakai tanca ditusukan
ke dada jayanegara hingga meninggal. Sementara tanca sendiri kemudian dibunuh
oleh gajah mada.
Tribhuwanatunggadewi
(1328-1350)
Tribhuwanatunggadewi
adaalh anak raden wijaya dengan gayatri. Ia menjadi penguasa majapahit karena
menggantikan gayatri yang sudah menjadi bhiksuni (pertapa). Pada masa
pemerinthannya terjadi pemberontakan sadeng 1331. Peberontakan ini berhasil
dipadamkan gajah mada. Keberhasilan gajah mada ini semakin memperlancar jalan
gajah mada untuk menggantikan patih arya tadah yang sakit-sakitan.
Pada tahun
1334 arya tadah mengundurkan diri. Gajah mada ditunjuk sebagai patih
hamangkubumi. Dalam pelantikannya gajah mada mengucapkan program politiknya
yang sering disebut sumpah palapa yang bunyinya “Huwus kalah nusantara,
isun amukti palapa; huwus kalah gurun, seram, tanjungpura, haru, Pahang, dompo,
bali, sunda, Palembang, tumasik, barulah saya akan istirahat”
Untuk
merealisasikan cita-citanya tersebut orang-orang yang dianggap lawan
disingkirkan dan diganti pejabat baru yang mendukung politiknya. Selain itu
gajah mada mengangkat mpu nala untuk memimipin pasukan guna menundukan
Indonesia barat.
Pada tahun
1350 trihuwanatunggadewi turun tahta karena gayatri meninggal dunia. Tahta
diserahkan kepada hayam wuruk yang waktu itu masih muda.
Hayam wuruk
1350 – 1389
Hayam wuruk
adalah anak tribhuwanatunggadewi dengan kertawardana. Ia memerintah sejak tahun
1350 dengan gelar sri rajasanagara. Hayam wuruk merupakan raja terbesar
majapahit. Pada masanya hampir seluruh nusantara dipersatukan kecuali pajajaran.
Untuk menundukan pajajaran digunakan cara perkawinan politik yang mengakibatkan
terjadinya peristiwa bubat 1357.
Pada tahun
1364 gajah mada meninggal dunia, kemudian tahun 1389 hayam wuruk juga meninggal
dunia. Meninggalnya kedua tokoh penting dalam kerajaan majapahit ini
menyebabkan majapahit mundur.
Wirakramadana
1389 -1429
Wirakrawardana
adalah kepnakan hayam wuruk. Ia berhak mewarisi tahta karena ia kawin dengan
kusumawardani anak hayam wuruk dengan paduka sri. Sementara istri selir hayam
wuruk mempunyai anak bernama wirabumi (penguasa blambangan). Meninggalnya hayam
wuruk majapahit dilanda perang saudara.
Perang
paregreg 1406
Perang
paregreg adalah perang saudara antara majapahit barat dengan majapahit timur
yaitu antara wikrawardana melawan wirabumi. Perang ini dimengangkan
majapahit barat/wikrawardana.
Keruntuhan
Majapahit
Sepeninggal
gajah mada dan hayam wuruk, kerajaan majapahit mulai mundur. Sebab-sebabnya
adalah :
Meninggalnya
gajah mada sebagai seorang pemimpin yang seba bisa
Tak ada
pembentukan pemimipin baru yang cakap sepeninggal gajah mada
Adanya
perang saudara / paregreg
Banyak
daerah-daerah yang melepaskan diri karena majapahit mulai lemah dan
Pengaruh
masuknya agama islam.
Karena majapahit
runtuh dan berakhir pada tahun 1478 akibat serangan Girindrawardana dari
Kediri. Waktu itu majapahit dipimpin oleh kertabumi (1468 – 1478)
Susunan
pemerintahan majapahit
Susunan
pemerintahan majapahit pada masa hayam wuruk adalah sebagai berikut :
Dewan sapta
prabu, adalah dewan penasihat raja
Mahamentri
kartini, adalah jabatan kehormatan yang terdiri atas Indonesia Hino, Indonesia
Halu, Indonesia Sirikan
Pancaring
wilwakita adalah dewan eksekutif yang bertugas menjalankan pemerintahan
sehari-hari.
Dharma
dyaksa adalah jabatan yang mengurusi masalah agama. Dharma dyaksa ada dua yakni
dhrama dyaksa kaciwan mengurusi agama hindu dan ring kasogatan mengurusi agama
budha.
Paningkah
sri narendra dwipa, adalah jabatan peradilan seperti mahkamah agung.
Hasil sutra
majapahit
Hasil karya
sastra lama
Kitab
Negarakertagama karangan mpu prapanca 1365. Isinya menguraiakan kerajaan
majapahit
Kitab
sutasoma oleh mpu tantular. Dalam kitab ini terdapat ungkapan “Bhinneka Tunggal
Ika, tan hana dharma mangwra” yang kemudian dipakai semboyan Negara kita.
Kitab
arjunawiwaha oleh mpu tantular
Kitab
kuntjarakarna, pengarangnya tidak jelas
Kitab
parthayajna tidak jelas pengarangnya.
Hasil karya
sastra baru
Kitab
pararaton oleh mpu tantular isinya menceritakan dongeng ken arok sampai
raja-raja singasari sampai majapahit, isinya sebagian besar berupa mitos dan
dongeng
Kidung
sundayana, isinya menceritakan tentang peristiwa bubat
Kidung
sorandaka, yang isinya tentang pemberontakan sora.
Panjiwijayakrama,
menceritakan raden wijaya sampai menjadi raja majapahit
Kitab
pamancangih, berisi sejarah para dewa
Kitab usana
jawa, isinya tentang penaklukan gajah mada terhadap pulau bali
Kitab usana
bali, isinya tentang kekacauan bali akibat keganasan maya danawa
Tantu
paggelaran, isinya tentang pemindahan gunung mahameru ke pulau jawa
Kitab caon
arang dan korawasrama.
System dan
struktur social ekonomi (perdagangan, tenaga kerja, penguasaan tanah pajak dan
transportasi) masyarkat pada masa kerajaan hindu-budha.
System dan
struktur social masyarakat
Masuknya
agama hindu-budha ke Indonesia mempengaruhi kehidupan social dan struktur
masyarakat Indonesia. Sebelum hindu dan budha datang di Indonesia masyarakat
belum mengenal stratifikasi masyarakat. Namun setelah hindu datang di Indonesia
masyarkat mulai mengenal yang disebut system kasta. Pembagian masyarkat
berdasarkan kasta semula merupakan upaya orang arya (di india) agar darah
keturunannya tidak ternoda oleh keturunan bangsa Dravida. Oleh karena itu
diadakan pengelompokan berdasarkan status social mereka dalam masyarakat,
dimana orang-orang arya menduduki posisi penting seperti kasta brahmana,
ksatria, waisya, dan sudra ditempati orang-orang dravida.
Sementara
didalam agama budha masyaraktnya pun terbagi menjadi
Biksu-biksuni
Bhiksu dan
Bhiksuni adalah pemeluk agama Budha yang telah berhasil meninggalkan sifat
keduniawiannya dan telah menempati tempat tersendiri, yaitu biara. Para bhiksu
(laki-laki) dan bhiksuni (perempuan) harus menaati aturan-aturan yang telah
ditentukan dalam biara, mereka tidak bisa bebas sebagaimana masyarakat umum
Upasaka-upasika
Adalah
masyarkat budha yang tingkatannya masih seperti masyarakat kebanyakan. Mereka
tidak begitu terikat dengan aturan-aturan seperti para bhiksu dan bhiksuni.
Mereka adalah mayarakat awam yang belum banyak memperoleh atau memahami tentang
ajaran agama budha. Golongan masyarakat ini merupakan golongan mayoritas.
System dan
struktur ekonomi (perdagangan, tenaga kerja dan transportasi) masyarakat pada
masa kerajaan hindu-budha.
Raja-raja
pada zaman hindu budha memiliki kekuasaan yang sangat besar karena ada anggapan
bahwa raja adalah jelmaan para dewa di bumi. Oleh karena itu kekuasaan raja
adalah mutlak. Sementara rakyat dianggap hamba yang harus tunduk dan patuh pada
peruntah raja. Raja sebagai penjelmaan dewa bumi berhak mengatur dan menguasai
segalanya dari tanah, pajak, tenaga kerja, perdagangan dan transportasi.
System
perdagangana dan transportasi
Raja berhak
penuh atas perdagangan dan transportasi yang ada di wilayah kekuasaanya. Pada
masa hindu-budha, raja dan bangsawan adalah pemilik modal, pemilik barang dan
kapal. Apabila da pedagang-pedagan asing yang pertama kali dituju adalah raja.
Para pedagang bisa melakukan transaksi dengan raja sebagai penguasa wilayahnya.
Para pedagang asing akan mendapatkan barang yang dibutuhkan sementara raja juga
memperoleh barang dari pedagang asing yang dibutuhkan. Umumnya mereka melakukan
jual beli dengan cara barter.
Selain
melayani para pedagang raja juga menyediakan kapal beserta isinya untuk
dijalankan oleh para nahkoda, caranya dengan system bagi hasil.
System
penguasaan tanah, pajak tanah, dan tenaga kerja
Pada
dasarnya raja adalah penguasa dan pemilik tanah di daerah kekuasaanya.
Sementara rakyat yang menempati wilayah tersebut sebagai penyewa. Oleh karena
itu rakyat harus membayar pajak kepada raja berupa upeti. Untuk meperlancar
tugas seperti penarikan pajak biasanya raja telah menunjuk penguasa daerah
untuk mengkoordinir pengumpulan pajak dari masyarakat. Sementara penguasa daerah
menunjuk para petugasnya untuk mengumpulkan pajak dari masyarakat. Apabila
pajak/upeti masyarakat terkumpul dengan baik tanpa ada kecurngan kerajaan cepat
kaya dan maju.
Kerajaan
yang maju dan makmur akan meninggalkan berbagai macam peninggalan yang berharga.
Sebab dengan pajak/upeti yang terkumpul, raja bisa memanfaatkannya untuk
membangun missal : candi atau symbol-simbol kebesaran lainnya.
Untuk
pembangunan monument seperti candi, raja tidak mengalami kesulitan. Sebab
rakyat yang hidup di lingkungan kerajaan harus tunduk dan patuh kepada peruntah
raja. Raja berhak mengerahkan tenaga rakyat tanpa harus membayar seperti
pembuatan candi Borobudur, prambanan dan lain-lain.
Struktur
Birokrasi Antara Kerajaan Hindu-Budha Di Berbagai Daerah
Struktur
birokrasi kerajaan sriwijaya
Sriwijaya
merupakan kerajaan maritime terbesar dan kerajaan nasional pertama di
Indonesia. Wilayahnya luas, pengaruhnya bersar dan banyak dikunjungi pedagang
dari berbagai daerah dan Negara lain. Negara yang besar harus memiliki system
yang baik dan alat keamanan yang kuat.
Oleh kaena
itu sriwijaya mengeluarkan berbagai macam birokrasi untuk memperkuat diri dalam
menghadapi macam tantangan. Hal ini Nampak pada sebagian prasasti sriwijaya
berisi tentang aturan-aturan dan ancaman kepada siapa saja yang akan
mengacaukan sriwijaya.
Sebagai
kerajaan maritime sriwijaya harus mampu menguasai jalur-jalur yang
menghubungkan daerah satu dengan daerah lainnya. Hal ini akan terwujud apabila
sriwijaya memiliki birokrasi yang kuat dan alat keamanan yang mencukupi dan
memiliki daya jelajah yang cepat.
Struktur
birokrasi kerajaan mataram hindu
Kerajaan
mataram adalah kerajaan agraris dan hindu di jawa tengah. Kerajaan ini berdiri
abad 8 M oleh sanjaya.
Sebagai
kerajaan agraris, raja mataram harus memiliki hubungan baik dengan
daerah-daerah. Berdasarkan informasi dari berbagai prasasti bahwa pada zaman
mataram hubungan antara kalangan istana dengan desa-desa cukup baik walaupun
kadang-kadang terdapat perbedaan antara keadaan di keraton dengan desa.
Dari
prasasti yang ditemukan di mataram juga menyebutkan bahwa raja memerintah
dibantu oleh para pejabat tinggi, misalnya mahamneteri I Hino, Mahamenteri I
halu dan Maha Menteri I sirikan. Dibawah mahamneteri I Hino, Mahamenteri I halu
dan Maha Menteri I sirikan masih ada pejabat yang lebih rendah lagi.
Sementara
untuk menjaga keamanan di mataram dikeluarkan peraturan untuk menjamin keamanan
dan ketertiban di desa-desa. Mengingat waktu itu penduduk masih jarang, para
pedagang sering dirampok ditengah jalan karena jarangnya penduduk. Untuk itu
dikeluarkan aturan-aturan yang member ancaman dan hukuman bagi para penjahat
missal hukuman badan sampai hukuman mati.
Struktur
Birokrasi Kerajaan Pajajaran
Struktur
birokrasi kerajaan sunda dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pemerintah
pusat dipegang oleh raja
Raja dibantu
oleh mangkubumi (perdana menteri)
Mangkubumi
membawahi beberapa orang tua nanganan
Dibawah
menteri adalah wado (pejabat rendahan)
Perhatian
bagan berikut :
Struktur
Birokrasi Kerajaan Majapahit
Struktur
birokrasi majapahit menunjukan adanya kekuasaan yang bersifat territorial dan
desentralisasi dengan birokrasi yang terperinci. Hal ini karena pengaruh
kepercaayaan yang bersifat kosmologi. Dengan konsep semacam ini majapahit
dianggap sebagai replica jagad raya dan raja majapahit disamakan sebagai dewa
tertinggi yang bersemayam di puncak mahameru.
Dalam
prasasti tuhannaru 1245 saka menyebutkan bahwa kerajaan majapahit dilambangkan
sebagai persada dengan raja jayanegara sebagai wisnuwawantara dan mahapatih
sebagai pranala.
Pada masa
hayam wuruk susunan pemerintahan majapahit telah mendekati kesempurnaan. Hal
ini dapat dilihat dari adanya bermacam-macam jabatan seperti berikut :
Raja,
merupakan penguasa tertinggi dan menduduki puncak hirarki kerajaan. Raja
dianggap sebagai penjelmaan dewa di bumi yang harus disembah dan dihormati.
Bhatara
sapta prabu yaitu dewan pertimbangan kerajaan, bertugas memberikan pertimbangan
kepada raja. Anggotanya terdiri atas sanak keluarga raja.
Rakyan
mahamantri kartini, yaitu jabatan kehormatan yang biasanya ditempati putra
raja. Mereka terdiri atas 3 orang, yaitu : rakyan mahamneteri I Hino, rakyan
Mahamenteri I halu dan rakyan Maha Menteri I sirikan. Diantara ketiga jabatan
itu I Hino yang tertinggi dan terpenting.
Pancaring
wilwatikta (mantri amancanegara) yaitu dewan menteri yang terdiri atas 5
pejabat yaitu patih mangkubumi, tumenggung, demung, rangga dan kanuruhan..
mereka ini adalah badan pelaksana pemerintahan sehari-hari.
Dhama dyaksa,
yaitu pejabat tinggi kerajaan yang mengurusi bidang keagamaan. Ada dua dharma
dyaksa yaitu dharma dyaksa ring kasiwan (urusan hindu) dan dharma dyaksa ring
kasogatan (urusan budha).
Panangkih
sri narendra dwipa, yaitu peradilan. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan
berikut :
Factor-faktor
penyebab runtuhnya kerajaan bercorak hindu-budha
Runtuhnya
kerajaan bercorak budha
Memasuki
abad 13 M kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha mengalami kemunduran. Misalnya
kerajaan sriwijaya. Kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan nasional pertama dan
menjadi pusat agama budha di asia tenggara. Orang-orang yang akan belajar agama
budha di india, biasanya harus belajar terlebih dahulu di sriwijaya sebagai bekal
menuju ke india. Di sriwijaya mereka belajar agama dibimbing pendeta sakyakirti
dan dharmakirti.
Letak
sriwijaya sangat strategis karena berada pada persimpangan perdagangan
internasional. Kondisi ini didukung oleh sungai-sungai di Sumatra umumnya landai
dan lebar sehingga mudah dilayari. Sriwijaya juga banyak menghasilkan barang
dagangan seperti kapur, penyu dan gading.
Namun
memasuki abad 13 M kerajaan sriwijaya mengalami kemunduran. Adapun sebabnya
adalah :
Letak
pelabuhan sriwijaya makin jauh dengan pantai
Pendangkalan
yang terus menerus mengakibatkan Bandar makin jauh dari pantai. Akibatnya para
pedagang enggan berlabuh di Bandar sriwijaya, sehingga sriwijaya makin sepi.
Bea masuk
sriwijaya mahal
Chou Ku Fei
mengatakan bea masuk sriwijaya makin tinggi. Banyak beban dan pungutan yang
harus dibayar agar bisa masuk Bandar sriwijaya. Akibatnya para pedagang beralih
ke Bandar lain dan sriwijaya ditinggalkan para pedagang.
Masuknya
agama islam
Pada abad 13
M agama islam mulai berkembang di nusantara. Masuknya islam ke nusantara mampu
member warna lain masyarkat Indonesia. Islam disiarkan dengan cara damai, tidak
membedakan status social masyarakat dan dibawa oleh para pedagang.
Perkembangan
islam di nusantara makin pesat terutama di daerah-daerah pantai. Sejalan dengan
perkembangan islam di nusantara, wilayah yang semula ada dibawah pengaruh
hindu-budha melepaskan diri dan berdiri sendiri sebagai Bandar islam.
Serangan
majapahit
Kondisi
sriwijaya yang makin luas tak mampu menghalang serangan majapahit tahun 1377 M.
serangan ini mengakibatkan kondisi sriwijaya makin lemah dan akhirnya runtuh.
Adanya
ekspedisi pamalayu 1275
Ketika
singasari diperintahkan oleh kertanegara singasari mengirimkan tentaranya ke
melayu tahun 1275 yang terkenal dengan ekspedisi pamalayu. Ekspedisi pamalayu
bertujuan untuk menjalin persahabatan dengan kerajaan melayu dan memblokade
sriwijaya agar hancur.
Runtuhnya
kerajaan bercorak hindu
Setelah
sriwijaya mengalami keruntuhan, kerajaan – kerajaan hindu juga mengalami nasib
yang sama. Kerajaan majapahit yang menjadi symbol kerajaan hindu dan bahkan
disebut kerajaan nasional kedua mengalami kemunduran. Sebabnya adalah sebagai
berikut :
Meninggalnya
patih gajah mada 1364 M
Patih gajah
mada merupakan seorang organisator dan ahli strategi ulung. Pada masa
pemerintahannya majapahit menjadi besar dan kerajaan majapahit berkembang
pesat. Namun keahlian gajah mada tidak ada yang mewarisi, sehingga ketika gajah
mada meninggal tidak ada pemimpin yang bisa menggantikannya.
Meninggalnya
hayam wuruk 1389 M
Meninggalnya
gajah mada yang kemudian disusul hayam wuruk tahun 1389. Pemerintahan majapahit
morat-marit. Kepercayaan daerah terhadap pusat pudar dan daerah-daerah
melepaskan diri.
Perang
saudara (perang paregreg)
Sepeninggal
gajah mada dan hayam wuruk konflik antar keluarga muncul ke permukaan.
Wikramawardana keponakan hayam wuruk yang menjadi penguasa majapahit barat
terlibat konfllik dengan wirabumi (penguasa blambangan). Wirabumi adalah anak
hayam wuruk dengan isteri selir. Peperangan ini sangat melemahkan majapahit.
Masuknya
agama islam
Sejak abad
13 islam sudah berkembang pesat di nusantara. Berkembangnya islam ternyata
mendesak kerajaan yang bercorak hindu.
Daerah-daerah
bawahan melepaskan diri
Semenjak
gajah mada dan hayam wuruk meninggal, tali perekat daerah bawahan seolah-olah
hilang sama sekali. Apalagi setelah majapahit dilanda perang saudara, daerah
bawahan tidak lagi terurus. Disusul masuknya agama islam yang lebih demoktaris,
daerah-daerah bawahan semakin berani memisahkan diri. Dengan lepasnya
daerah-daerah bawahan maka dengan sendirinya pendapatan majapahit berkurang.
Tradisi
Hindu-Budha Didalam Masyarakat Di Daerah-Daerah Tertentu Setelah Runtuhnya
Kerajaan Hindu-Budha
Ditempat
lain ada tanda-tanda pengaruh india yang sudah tua tetapi belum jelas ialah :
Di tengkarek
di lembah Kapuas. Disitu ada mata air dan ada lukisan stupa pada batu besar.
Tulisannya tidak jelas. Hiasannya payung bersusun yang diduga oleh krom sebagai
pengaruh asli. Hurufnya palawa muda dan berbahasa sansekerta. Letak tengkarek
pada jalan perdagangan yang berhubungan dengan Palembang
Di gua
kombeang. Letaknya di pedalaman muara Kaman. Diditu ada area budha dan wisnu.
Menurut krom ini kelanjutan dari pengaruh seni kutai yang telah luntur.
Jenisnya kesenian amarawati. Jadi dari india selatan, sebab amarawati letaknya
antara sungai kisna dan godawari. Tempat ini pernah menjadi pusat kebudayaan
pada abad II – IV. Dari kesenian amarawati kita kenal budha dipangkara
(pelindung laut).
Di sikendeng
Sulawesi selatan pantai barat. Disitu juga ditemukan arca-arca jenis amarawati.
Dahulu tempat ini juga dalam lintasan perdagangan. Kesenian amarawati lebih
sederhana, terutama stupanya. Kesenian gupta bercampur kesenian amarawati
terbentuklah kesenian Ajanta yang berkembang abad ke VI
Di jember
disana ditemukan arca tembaga berupa budha. Masih banyak lagi ditemukan
sisa-sisa pengaruh hindu, misalnya di siguntang (Palembang) ada arca budhis
jenis amarawati, di serawak ada arca ganesha.
Kiranya
pengaruh-pengaruh yang kami sebut diatas langsung dari india. Arca di siguntang
besar sekali, jadi tentu dibuat disini. Kalau kita teliti
peninggalan-peninggalan diatas letaknya dalam jalan dagang. Dari Palembang ke
Kapuas, dari Palembang ke taruma, dari taruma ke Sulawesi selatan terus ke
kutai. Dari kutai ke philipina. Dan kita tahu bahwa pada abad ke IV yaitu zaman
dinasti gupta di india ada penyebaran budhisme ke asia tenggara. Gaya
keseniaanya campuran india asli dengan gandhara.
Akibat-akibat
datangnya pengaruh Hindu :
Dengan
datangnya pengaruh india berakibat :
Timbulnya
system kemaharajaan
Dengan
timbulnya raja yang menguasai beberapa daerah dengan pegawai dan
kerabat-kerabatnya menjadi kelas penguasa. Kelas ini hidup dari rakyat, maka
rakyat juga berproduksi untuk kelas ini. Dengan demikian timbulah macam-macam
pajak. Pajak innatura (barang) dan pajak beripa kerja. Tanah dianggap milik
raja dan rakyat menyewa atau hanggaduh.
Hinduisme
mempercepat proses feodalisme. Kelas penguasa ini seolah-olah cocok dengan
kasta ksatria. Mereka menjadi kelas feudal.
Daerah
perdagangan makin luas makin ramai, sebab raja menggabungkan beberapa desa dan
keamanan terjamin. Bagi daerah yang jauh diserahkan kepada penguasa daerah.
Kemajuan
kebudayaan asli lebih cepat, terutama yang berhubungan dengan keagamaan. Banyak
juga unsure-unsur hindu disesuaikan dengan pandangan asli.
Perubahan
dalam system keagamaan. Disini juga ada sinkritisme.
Terjadi
dualism masyarakat ialah masyarakat ialah masyarakat kraton yang telah
sungguh-sungguh di hindukan dengan masyarakat desa yang masih boleh disebut
asli.
Susunan
ketatanegaraan lebih lengkap. Juga administrasinya. Banyak buku hukum dipakai
di samping hukum adat.
Masuk bahasa
sansekerta, sebab sebagai bahasa dalam agama dan sastra.
BAB III
PENGARUH
PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM TERHADAP MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH
DI INDONESIA
Agama islam
di Indonesia diperkirakan abad 7 s.d 13 M. agama ini masuk Indonesia dibawa
oleh para pedagang dan disiarkan dengan cara damai. Sebelum islam masuk di
Indonesia telah berkembang agama dan kebudayaan hindu-budha. Namun pada abad ke
13 dan 15 kedua agama ini mulai mundur dan terdesak oleh islam.Perkembangan
agama islam di Indonesia sangat pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa factor
antara lain :
Agama islam
disebarkan dengan cara damai
Mundurnya
dua kerajaan besar yaitu sriwijaya dan majapahit
Islam tidak
mengenal penggolongan masyarakat
Ajaran islam
sangat manusiawi dan tidak memberatkan pemeluknya
Penyebaran
islam didukung oleh para wali songo
Didukung
oleh orang-orang Indonesia sendiri seperti para raja, bangsawan, adipati,
rakyat biasa, dan para ulama
Islam masuk
ke Indonesia tidak dibawa penjajah melainkan para pedagang sehingga masyarakat
mudah menerima.
Pendapat
para ahli tentang proses awal penyebaran islam di kepulauan Indonesia.
Kapan islam
masuk ke Indonesia
Sejarah
tentang masuknya islam di Indonesia masih terjadi silang pendapat antara tokoh
satu dengan yang lainnya. Perbedaan pendapat ini disebabkan karena adanya
perbedaan cara pandang yang disebabkan perbedaan bukti-bukti atau alasan yang
mereka kemukakan. Pendapat-pendapat itu antara lain adalah :
Islam masuk
ke Indonesia abad 7. Pendapat ini didukung oleh tokoh-tokoh sebagai berikut :
Dr. Hamka
Beliau
mendukung pendapat yang mengatakan islam masuk ke Indonesia abad 7 M dengan
alasan bahwa pada tahun 674 M Raja Tacheh (arab) mengirimkan utusannya kepada
ratu sima yang terkenal adil dan jujur. Selain itu waktu itu di jawa dijumpai
orang arab islam.
Zainal
arifin abbas
Dia
mengatakan bahwa tahun 668 M ada utusan arab di cina yang telah mempunyai
pengikut islam di Sumatra utara.
Drs. Juned
pariduri
Dia
mengatakan bahwa tahun 670 di barus (tapanuli-sumut) islam mulai masuk .
dasarnya adanya makam syekh mukaddin di barus yang berangka tahun Ha-mim yang
artinya 48 H/670M.
Berita cina
zaman dinasti Tang
Bahwa di
kanton/sumatera ada orang yang beragama islam
Islam masuk
ke Indonesia abad 11 M
Pendapat ini
didasarkan pada adanya makam Fatimah binti maimun di lenan gresik yang berangka
tahun 1082 M
Islam masuk
di Indonesia abad 13 M
Pendapat ini
berdasarkan :
Berita
marcopolo yang pernah singgah di sumatera utara ketika ia mengadakan perjalanan
dari cina ke Persia. Di sumatera utara marcopolo menjumpai orang yang telah
memeluk agama islam.
Batu nisan
malik al saleh berangka tahun 1297 menunjukan batu nisan seoran muslim.
Islam masuk
ke Indonesia abad 15 M
Pendapat ini
didasarkan pada berita dari Ma Huan yang pernah singgah di gresik tahun 1416.
Disitu Ma Huan melihat sudah banyak masyarakat beragama islam.
Dari mana
datanganya islam di Indonesia
Ada beberapa
pendapat tentang asal-usul datangnya islam di Indonesia.
Islam datang
dari arab
Islam yang
datang di Indonesia dibawa langsung oleh para pedagang-pedagang arab sebab
islam lahor di arab.
Islam dari
Gujarat india
Para
pedagang Gujarat yang beragama islam datang ke Indonesia untuk berdagang selain
bedagang mereka juga menyebarkan agama islam di sela-sela mereka melakukan
aktivitas berdagang. Bukti lain bahwa islam datang dari Gujarat antara lain
sebagai berikut :
Unsure-unsur
islam di Indonesia menunjukan persamaan islam di Gujarat yang telah tercampur
dengan unsure-unsur setempat.
Bentuk batu
nisan malik al saleh yang mempunyai cirri-ciri yang hampir sama dengan bentuk
nisan yang ada di india/Gujarat.
Islam datang
dari Persia
Bukti-bukti
yang mendukung pendapat ini adalah berkembangnya tasawuf di Indonesia. Semula
tasawuf berkembang di Persia.
Siapa
pembawa islam di Indonesia
Ada beberapa
pendapat tentang pembawa islam di Indonesia. Pendapat itu antara lain :
Para
pedagang
Para
pedagang merupakan kelompok yang paling berjasa dalam awal penyebaran islam di
Indonesia, para pedagang muslim. Arab maupun Gujarat datang ke Indonesia untuk
berdagang. Namun karena sisa-sisa waktu untuk pulang kembali ke negaranya masih
longgar mereka gunakan untuk berdakwah menyebarkan agama.
Para
mubaligh
Mubaligh
adalah orang yang tugasnya menyampaikan ajaran agama. Para mubaligh lebih ahli
dan lebih tahu keadaan atau kondisi masyarakat sebab tugas mereka memang khusus
untuk berdakwah.
Golongan
Sufi
Penyiaran
agama melalui tasawuf terasa lebih cocok dengan kondisi masyarakat Indonesia
yang suka berbau mistik.
Saluran-saluran
islamisasi
Ada beberapa
cara yang dugunakan untuk proses islamisasi di Indonesia yaitu :
Perdagangan
Perdagangan
merupakan cara yang paling efektif untuk penyebaran islam waktu itu. Sebab para
pedagang langsung berhubungan dengan raja, bangsawan, dan rakyat untuk
memperoleh barang dagangan.
Perkawinan
Perkawinan
merupakan cara efektif untuk mengajak dan mengikat keluarga yang belum islam
menjadi islam, missal
Putrid campa
kawin dengan raja brawijaya yang kemudian bernama raden patah.
Rorosantang
kawin dengan syarif Abdullah beranak syarif hidayatullah
Maullana
ishak kawin dengan putrid raja blambangan beranak sunan giri.
Tasawuf
Masyarakat
Indonesia memiliki dan menyukai hal-hal yang berbau mistik. Sehingga kedatangan
kaum sufi diterima dengan senang hati masyarakat Indonesia. Kesempatan ini
dimanfaatkan kaum sufi untuk mendekati masyarakat dan menyebarkan islam.
Pendidikan
pondok pesantren
Penyebaran
islam melalui pondok pesantren memiliki nilai lebih karena pesantren merupakan
kawah candra dimuka yang paling baik untuk mendidik masyarakat/umat. Para
santri yang datang dari berbagai daerah bersatu untuk menuntut ilmu serta
menerima gemblengan-gemblengan dari kyai. Sehingga keluar dari pesantren mereka
siap menghadapi tantangan-tantangan dakwah di daerah-daerah yang mereka
tempati.
Kesenian
Seni
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Oleh karena itu,
berdakwah dengan menggunakan kesenian akan membawa daya tarik tersendiri bagi
masyarakat awam. Seni pewayangan banyak dimanfaatkan oleh sunan kali jaga dalam
berdakwah. Banayak cerita-cerita pewayangan yang digubah disesuaikan dengan
ajaran islam. Selain seni pewayangan ada cara lain yang digunakan sebagai media
dakwah seperti sekaten, grebeg maulud, seni debus dan lain-lain.
Peranan wali
sangan dalam proses islamisasi
Perkembangan
islam dijawa tidak dapat dipisahkan dari peranan wali sanga. Mereka adalah
tokoh islam di jawa yang memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat. Dengan
sikap yang santun tawadukdan penuh dengan kewibawaan para wali mengajarkan
ajaran islam dengan bijaksana. Para wali tahu bahwa masyarakat jawa waktu itu
umumnya beragama hindu. Oleh karenanya kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang
berlaku tidak langsung diberantas melainkan dimanfaatkan dan diisi dengan
ajaran-ajaran islam. Kalau kita melihat bentuk masjid kuno umumnya beratap
tumpang. Ini merupakan akulturasi dari bangunan pura (hindu)\
Nama-nama
walisanga dan asal daerahnya
Maulana
malik Ibrahim (sunan gresik)
Raden saleh
(sunan ampel)
Maulana
ainul yakin (sunan giri)
R.M. Joko
Said (sunan kalijaga)
Ja’far
shodiq (sunan kudus)
Umar said
(sunan muria)
Makdum Ibrahim
(sunan bonang)
Syarif
hidayatullah (sunan gunung jati)
Syeikh
maunat (sunan drajat)
Catatan :
syekh siti jenar ada yang memasukannya dalam kelompok wali sanga, namun karena
ajarannya tentang manunggaling kawulo gusti dianggap membahayakan keimanan,, oleh
karenanya dia dijatuhi hukuman mati.
Tempat dan
bukti awal penyebaran islam di Indonesia
Bukti awal
penyebaran islam di Indonesia tampaknya masih kabur. Hal ini disebabkan
kurangnya bukti yang dapat diandalkan.
Bukti yang
paling tua tentang permulaan islam di Indonesia ialah ditemukannya batu nisan
dari aceh yang menandai kematian sultan sulaiman bin Abdullah bin al basyir
tahun 1211. Ditemukannya batu nisan malik al saleh berangka tahun 1297 di
samudra pasai. Bukti-bukti itu telah menyakinkan kepada kita bahwa pada abad 13
islam telah ada di sumatera utara.
Didaerah
leran gresik, jawa timur ditemukan makam Fatimah binti maimun berangka tahun
1082 M yang menandakan makam orang lain.
Sementara
menurut ma huan seorang tionhoa. Islam yang pernah datang di majapahit tahun
1413 dengan jelas bahwa penduduk kota majapahit sendiri terdiri dari tiga
golongan, yaitu orang-orang islam yang datang dari barat (india) orang
tionghoa yang kebanyakan memeluk islam rakyat yang selebihnya beragama hindu.
Pada abad 13
timbul pusat perdagangan dan kegiatan islam yang baru yaitu malaka. Pendiri
kerajaan malaka adalah keturunan majapahit yaitu parameswara. Setelah masuk
islam bernama iskandar syah. Malaka tidak hanya sebagai pusat perdagangan tapi
sebagai pusat agama isalm di asia tenggara. Tahun 1511 malaka jatuh ketangan
portugis.
Perkembangan
tradisi islam di berbagai daerah dari abad ke 15 sampai abad ke 18
Dalam dunia
islam muncul berbagai tradisi setelah islam berinteraksi dengan kebudayaan
setempat. Hal ini tidak bisa dihindari karena sebelum islam masuk kehidupan
yang bersifat religious telah berkembang pesat di nusantara. Sehingga
perkembangan islam di nusantara tidak bisa murni sebagaimana zaman rasulullah
SAW.
Masuknya
agama islam ke Indonesia tidak mematikan kebudayaan/tradisi islam di berbagai
daerah seperti berikut :
Ziarah
Ziarah
artinya mengunjungi atau sowan (bahasa Jawa). Istilah ini biasanya digunakan
untuk mengunjungi makam para wali, mengunjungi kuburan orang mati
Selain
mencari berkah ziarah dimaksudkan untuk menghormati orang yang telah meninggal
dan untuk melanggengkan hubungan orang hidup dengan orang yang telah mati.
Pada tahun
syaban menjelang bulan ramadhan masyarakat jawa memiliki kebiasaan berziarah ke
makam leluhur orang tuanya. Di jawa timur ziarah kemakam dilakukan pada jumat
legi sementara jumenengan pada jumat kliwon.
Cara
seseorang dalam berziarah juga bermacam-macam, ada yang berziarah kemakam
dengan membacakan alquran, menyebar kembang, membakar kemenyan, melaksanakan
shalat didepan makam, berdoa, membaca tahlil dan lain-lain. Masing-masing
daerah biasanya memiliki tradisi yang berbeda.
Mauled nabi
Tradisi
mauled nabi diselenggarakan untuk mengenang kelahiran Muhammad SAW yang jatuh
pada tanggal 12 rabiul awal tahun hijriyah. Di Indonesia perrayaan mauled nabi
dilaksanakan dalam kaitan mencari berkah dari orang-orang alim. Orang-orang
saleh seperti berziarah ke makam-makam mereka/
Di jawa
barat peringatan mauled nabi diisi dengan kegiatan berziarah ke makam sunan
gunung jati, salah satu wali sanga di jawa barat. Di sumatera barat setiap
tanggal 12 rabiul awal umat islam berziarah kemakam syeh burhanuddin, tokoh
penyiar islam di sumatera barat. Di kudus ada tradisi membaca kitab
“berjanji” yang berisi sejarah nabi secaara bergantian dari rumah ke rumah selama bulan mauled. Sementara di NTB datangnya bulan mauled terasa lebih semarak lagi, masyarkaat pada bulan mauled tiba, membuat masakan besat untuk dibagikan kepada tetangga daerah-daerah tertentu, kadang ada yang menampilkan atraksi seperti barang leak.
“berjanji” yang berisi sejarah nabi secaara bergantian dari rumah ke rumah selama bulan mauled. Sementara di NTB datangnya bulan mauled terasa lebih semarak lagi, masyarkaat pada bulan mauled tiba, membuat masakan besat untuk dibagikan kepada tetangga daerah-daerah tertentu, kadang ada yang menampilkan atraksi seperti barang leak.
Sekatenan
Di keraton
Yogyakarta, Surakarta, Cirebon perayaan mauled nabi disebut sekaten. Kata
sekaten berasal dari kata syahadarian yaitu dua kalimat syahadat yang artunya
tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Tradisi
sekaten diperkenalkan pertama kali oleh raden patah dari demak pada abad ke 16.
Ribuan orang masuk islam dengan tradisi tersebut. Oleh sultan-sultan berikutnya
tradisi tersebut diteruskan sampai sekarang ini.
Di Yogyakarta
dan Surakarta perayaan sekaten diisi dengan penyucian benda-benda pusaka
kerajaan. Sultan juga membagi-bagikan berkah berupa nasi tumpeng berbentuk
gunung (gunungan)
Gunungan
lanang dan gunungan wadon
Pada
perayaan sekaten ada satu acara yang ditunggu-tunggu oleh masyarkat sekitar
untuk mencari nafkah yaitu keluarnya nasi gunungan yang akan dihiasi berbagai
macam makanan yang dibawa ke dalam masjid setelah didoakan nasi ini dibagikan
kepada para pengunjung bahkan sering menjadi rebutan para pengunjung.
Nasi
gunungan yang dipersembahkan pihak keraton merupakan bentuk ucapan terimakasih
atas melimpahnya berkah dan rizki yang diberikan Allah SWT
Nasi
gunungan ada 2 macam yaitu gunungan lanang dan gunungan wadon. Gunungan lanang
merupakan nasi yang diberntuk dengan puncak sebagai laki-laki dihiasi dengan
panganan, telur asin, cabai merah,, kacang panjang di sekelilingnya. Gunungan
wadon merupakan gunungan nasi yang berbentuk paying “perempuan” ditutup dengan
panganan datar besar dan dikelilingi oleh panganan berberntuk daun. Seluruh
permukaan gunungan nasi dihiasi dengan panganan-panganan kecil.
Makna
perlambang asli gunungan nasi ini berkaitan dengan masa pra hindu-budha, namun
saat ini dianggap melambangkan alam semesta berikut semua isinya dan kebesaran
sang pencipta.
Tarekat
Tarekat
berasal dari bahasa arab thoriq yang artinya jalan atau jalan setapak. Jalan
yang dimaksudkan disini adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada sang
pencipta. Kegiatan mereka bisa berupa dzikir memahami dan mengamalkan ayat-ayat
alquran serta bentuk kegiatan lain yang dapat mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
Tarekat
merupakan perkumpulan atau persaudaraan dalam perjalanan batin manusiauntuk
mendekatkan diri kepada sang pencipta. Karena perjalanan untuk mendekatkan diri
kepada sang pencipta itu tidak sama maka munculah bermacam-macam tarekat itu
sesuai dengan nama pendirinya.
Nama-nama
tarekat yang pernah ada di Indonesia :
No
|
Nama
Tarekat
|
Pendirinya
|
Asal
|
1
|
Qodiriyah
|
Abd qodir
jaelani (1988-1166)
|
Baghdad
|
2
|
Rifaiyyah
|
Ahmad al
rifai (±1175)
|
Irak
|
3
|
Shadilillyah
|
Abu hasan
al shadily (± 1256)
|
Tunisia
|
4
|
suhawardiiyya
|
Abdul
qodir suhawardi
|
Baghdad
|
5
|
Shattariyya
|
Abdullah
sattar (± 1415)
|
-
|
6
|
Naqsabandiyah
|
Baha’al
din naqsabandiyah (1388)
|
Bukhara
|
7
|
Sammaniah
|
Syeikh M
Samman
|
-
|
8
|
Qusyasyiah
|
Ahmad
qushashi
|
-
|
Perkembangan
tarekat di Indonesia
Tarekat di
Indonesia berkembang abad +16 M sejalan dengan masuknya paham sufi di
Indonesia. Dari mana serta siapa pembawanya terkait di Indonesia tidak
diketahui secara pasti. Yang jelas tarekat ada di Indonesia sejak islam masuk
dan berkembang di Indonesia.
Kehidupan
pendidikan kesenian, kesusastraan, dan social di kerajaan-kerajaan islam di
berbagai daerah
Perkembangan
pendidikan
Pendidikan
yang berkembang pada masa kejayaan islam adalah pemilik pondok pesantren.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional yang muncul sejak awal
perkembangan islam.
Di Indonesia
pendidikan pesantren pertama ada di pulau jawa dan Madura. Para kyai menjadi
penggerak utama terbentuknya pendidikan pesantren. Sekolah semacam ini di
minangkabau disebut surau dan di aceh disebut dayah.
Menurut
babad demak pesantren pertama didirikan oleh raden patah (sunan ampel) pada
pemerintahan prabu kertawijaya dari majapahit. System pendidikan yang
dikembangkan di pondok pesantren umumnya masih tradisional. Santri dari
berbagai daerah lalu berkumpul dengan teman-teman di rumah/pondok milik kyai
atau guru ngaji. Para santri belajar dengan cara lesehan dan berkelompok.
Materi yang diajarkan seperti tafsir, fiqih, bahasa arab, adab dan qiro’ah.
Keberadaan
pesantren pada masa lalu memiliki andil yang sangat besar bagi munculnya kaum
intelek dan para ulama yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam penyebaran
islam selanjutnya. Oleh karena itu keberadaan pesantren sampai sekarang tetap
diperthankan dan jumlahnya semakin banyak. Kurikulumnya pun makin disempurnakan
sesuai dengan tuntutan zaman. Walhasil muncul pondok-pondok pesantren modern
seperti gontor dan tempat lain.
Kesenian
Perkembangan
islam di Indonesia semakin memperkaya khazanah kebudayaan nasional. Dalam
bidang kesenian islam telah meninggalkan berbagai kreasi seni seperti berikut
ini
Kaligrafi
Kaligrafi
disebut pula seni menulis arab indah. Kaligrafi menjadi cirri khas seni islam.
Kepandaian menulis arab ini dikembangkan di madrasah atau pondok pesantren.
Sehingga tidak heran jika perkembangan kaligrafi di Indonesia cukup pesat.
Seni pahat
Didalam islam
ada larangan membuat gambar/patung maklhuk hidup. Oleh karena itu seni pahat
pada masa islam tidak sepesat pada masa sebelumnya. Perkembangan seni pahat
pada masa islam hanya terbatas pada seni ukir hias. Pola-polanya terdiri atas
pola daun-daunan, bunga-bungaan, bukit-bukit karang. Bila mana seseorang ingin
membuat ukuran maklhuk hidup biasanya bentuknya disamarkan dengan bungan atau
dedadaunan seperti gambar kera yang disamarkan dengan pola daun-daunan. Relief
ini seperti terdapat pada masjid mantingan jepara.
Kesusastraan
Hasil karya
sastra pada zaman isalam tidak banyak sampai kepada kita, hal ini karena tidak
ada tempat untuk meneruskan kepada generasi penerus. Beberapa peninggalan karya
sastra isalm antara lain
Hikayat
Hikayat
adalah cerita kuno, sejarah, roman
Contoh
hikayat
Hikayat si
miskin dan si kaya
Hikayat Hang
Tuah
Hiikayat
jauhat manikam
Hikayat
panca tanderan
Hikayat amir
hamzah
Hikayat
raja-raja pasai
Suluk
Suluk adalah
kitab-kitab yang membentangkan tentang tasawuf
Contoh suluk
Suluk
sukarewa
Suluk wujil
Suluk syair
perahu
Suluk
siburung pinang
Suluk
asrar’al arifin
Babad
Babad adalah
cerita sejarah namun lebih banyak berupa cerita daripada urauian sejarahnya
Contoh kitab
babad
Babad tanah
jawi
Babad
giyanti
System dan
struktur social masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak islam di berbagai
daerah
Penyebaran
agama islam dan pertumbuhan kota
Sejalan
dengan masuk dan berkembangnya agama islam di nusantara maka berdirilah
kerajaan-kerajaan yang bercorak islam. Kerajaan-kerajaan bercorak islam yang
mula-mula berdiri antara lain : samudra pasai, aceh, malaka, demak, ternate,
tidore, makasar, Banjarmasin dan lain-lain. Daerah-daerah tersebut kemudian
berkembang menjadi kota.
Sejalan
dengan tumbuhnya kota-kota baru di nusantara, maka wilayah perdagangan menjadi
semakun luas. Perluasan wilayah kota perdagangan ini makin cepat ketika malaka
diduduki portugis tahun 1511. Para pedagang yang semula singgah di malaka
akhirnya memindahkan kedaerah lain seperti Tuban, makasar, ternate, tidore dan
lain-lain.
Dengan
demikian dapat disimpulkan masuknya islam di Indonesia memperluas dan
mempercepat pertumbuhan kota-kota di Indonesia.
Factor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan kota.
Ada beberapa
factor yang turut serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kota-kota di
Indonesia yaitu sebagai berikut :
Letak
geografis
Yang
dimaksudkan adalah letak kerajaan-kerajaan yang berada di muara sungai sngat
membantu mempercepat pertumbuhan kerajaan tersebut menjadi sebuah kota.
Demikian pendapat Charles M Cooley
Adanya
hubungan antar kota baik di Indonesia maupun dengan kota-kota luar Indonesia.
Samudra pasai, pidie, aceh, Indragiri, Palembang, dan malaka adalah
kerajaan-kerajaan yang sering berhubungan dengan pedagang-pedagang asing. Hal
ini akan mempecepat daerah-daerah tersebut menjadi perkotaan
Factor
politik
Maksudnya
pertumbuhan dan perkembangan kota tersebut bertalian dengan munculnya kekuasaan
politik, missal kerajaan demak, Cirebon, banten, sunda kelapa, malaka dan
lain-lain. Daerah tersebut menjadi besar karena kekuasaan politik
Factor
kosmologis dan magis religious
Menurut
robertvon heine geldem bahwa pendirian pusat kerajaan, penobatan raja,
pemberian gelar raja, gelar ratu, menteri-menteri, pendeta keraton, pembagian
provinsi dan lain-lain selalu dihubungkan dengan kosmologi dan hal-hal yang
bersifat mistis.
Tujuannya
adalah agar kerajaan itu bisa maju besar dan selamat dan tidak ada gangguan
dari maklhuk jahat
Cirri-ciri
kota masa kerajaan islam
Pertumbuhan
dan perkembangan kota pada masa kerajaan islam memiliki cirri-ciri sebagai
berikut :
Ada sebagian
kota yang dipagari keliling dan ada yang tidak
Ada tempat
bertemunya penjual dan pembeli atau pasar. Pasar merupakan pusat aktivitas
perdagangan penduduk/masyarakat sekitar.
Adanya
tempat peribadatan
Adanya
perkampungan bagi penduduk
Kelompok
bangunan (keraton) sebagai tempat tinggal raja dan penguasa.
Terbentuknya
jaringan ekonomi
Masuknya
agama islam ke Indonesia memiliki andil yang sangat besar terhadap kemajuan di
tanah air. Salah satunya adalah munculnya jaringan ekonomi Indonesia.
Ketika islam
masuk dan berkembang di Indonesia wilayah perdagangan makin meluas. Hal ini
disebabkan karena proses penyebaran islam dilakukan melalui perdagangan.
Wilayah pesisir dan pantai merupakan daerah-daerah yang mula-mula mendapati
kunjungan para pedagang muslim dari arab, Gujarat, Persia.
Daerah-daerah
pesisir pantai yang sering dikunjungi para pedagang akhirnya tumbuh menjadi
pusat-pusat perdagangan dan bahkan banyak yang muncul sebagai kerajaan seperti
samudra pasai, aceh, malaka, demak, sunda kelapa, banten, goa, ternate, tidore
banjar dan lain-lain. Daerah-daerah tersebut perannya semakin penting karena
menjadi pusat perekonomian di daerahnya.
Ketika selat
malaka dikuasai portugis tahun 1511, pusat perdagangan di sunda kelapa, banten,
demak, tuba, gresik, Surabaya, Sulawesi, ternate, tidore makin ramai sebab para
pedagang muslim enggan berhubungan dengan portugis di malaka. Jalur pelayaran
yang semula melewati selat malaka beralih menuju pantai barat Sumatra terus ke
selatan sampai ke selat sunda. Dari selat sunda menyusuri pantai utara pula
jawa lalu belok ke utara menuju Sulawesi dan ternate serta banjar. Inilah yang
menyebabkan jaringan perdagangan nasional makin ramai.
Terbentuknya
jaringan intelektual
Sejalan
dengan pertumbuhan dan perkembangan islam di tanah air maka perubahan demi
perubahan mulai Nampak di tanah air. Perubahan itu ditandai munculnya kaum
intelektual muslim. Ada beberapa factor yang mendorong munculnya intelektual
dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut :
Orang-orang
Indonesia belajar agama ke arab sejak munculnya hubungan dagang dengan Negara
muslim. Setelah kembali ketanah air mereka menjadi ulama dan pemuka agama di
tanah air.
Berdirinya
pondok-pondok pesantren di Indonesia seperti pesantren ampel denta di jawa
timur.
Ulama-ulama
arab tinggal di Indonesia dan menikah dengan orang Indonesia lalu menjadi
penyebar islam di Indonesia.
Tokoh-tokoh
intelektual yang muncul pada masa penyebaran islam adalah wali sanga, sunan
tembayat, sunan geseng, sunan nundung, syeh yusuf, syamsudin pasai, hamzah
fansuri, nurrudin arraniri dan lain-lain.
Sementera
ulama terkenal yang muncul pada abad 19 dan 20 seperti hasyim asy’ari (pendiri
NU), wahab chasbullah, bisri syamsuri, A. Hasan, KH. Ahmad Dahlan, KH.
Samanhudi dan lain-lain.
BAB IV
PERKEMBANGAN
NEGARA KERAJAAN-KERAJAAN
ISLAM DI
INDONESIA
Kerajaan
Islam Pertama di Indonesia
Kerajaan
samudra pasai
Berdasarkan
catatan mengenai pelayaran dan perdagangan di nusantara, bahwa agama islam
masuk di sumatera sekitar abad 7 M dan mulai berkembang pada abad 13 M.
sehingga sebagian masyarakat menganggap islam masuk di sumatera baru abad 13 M.
padahal islam ada disana sudah ada sejak terjadi hubungan dengan
pedagang-pedagan arab, Gujarat dan india.
Pendiri
Pendiri
kerajaan samudra pasai adalah sultan malik al saleh (marah silu) pada abad ke
13 M. bukti-bukti adanya kerajaan samudra pasai adalah
Berita
marcopolo dari venesia yang pernah singgah di sumatera dia menjumpai orang
islam
Adanya batu
nisan malik al saleh berangka tahun 1927 M. dia adalah raja pertama samudra
pasai yang sebelumnya bernama marah silu. Setelah masuk islam dia diberi gelar
dan nama oleh syarif ekah “sultan malik al saleh”.
Letak
Letak
kerajaan samudra pasai ada di kampong samudra di tepi sungai pasai sumatera
utara. Di dekat daerah tersebut sekarang terdapat sebuah stasiun kereta api.
Raja-raja
samudera pasai
Raja-raja
samudera pasai bergelar sultan. Gelar ini diberikan langsung syekh syarif mekah
yang waktu itu mengirimkan utusannya untuk mengislamkan marah silu (malik al
saleh). Raja-raja yang pernah memerintahkan si samudera pasai adalah :
Sultan malik
al saleh (1292-1297)
Sultan al
malikush zahinr (1297-1326)
Sultan
malikush zahir II (1326-1348)
Sultan
zainal abiding (1350)
Sultan
iskandar (1412)
Raja-raja
samudra pasai yang banyak melakukan kegiatan-kegiatan khususnya ilmu
pengetahuan adalah sultan malikush zahir II. Beliau aktif memajukan ilmu
pengetahuan dan mengembangkan kerajaannya. Beliau adalah seorang raja yang alim
dan teguh imannya. Menurut ibnu batutah dari maroko yang pernah singgah di
pasai sultan zahir II adalah :
Baginda
sangat kuat imannya dengan bermadzhab syafii
Baginda sangat
rajin mengajarkan agama dengan bantuan guru agama
Baginda
memiliki armada yang besar sehingga pasai menjadi kota Bandar yang banyak
dikunjungi pedagang untuk memperoleh barang dagangan seperti rempah-rempah dan
emas dan lain-lain. Mereka ada yang berasal dari Gujarat, cina, arab dan jawa.
Baginda
menjadikan pasai sebagai pusat agama islam dan kegiatan ilmu pengetahuan dengan
madzhab syafii. Sehingga pasai menjadi pusat penyiaran agama islam. Berkat
samudera pasai daerah minangkabau, jambi, malaka, jawa, dan daerah Indonesia
lainnya mulai terpengaruh agama islam. Bahkan sampai ke pattani thailad
Dalam
pemerintahannya beliau mengangkat seorang qodil (pejabat tinggi)
Setelah
beliau wafat samudera pasai mengalami kemunduran. Penggantinya yaitu zainal
abiding masih terlalu kecil dan belum mampu menjalankan roda pemerintahan.
Sehingga pada masa zainal abiding inilah samudera pasai samudera pasai pernah
ditaklukan oleh kerajaan siam dan majapahit.
Keruntuhan
samudera pasai
Pada masa
zainal abidin samudera pasai didera oleh berbagai serbuan dari pihak luar yang
mengakibatkan kerajaan menjadi lemah dan akhirnya runtuh. Adapun sebab-sebab
keruntuhannya adalah ;
serbuan dari
siam
kerajaan
siam mengirimkan 4000 tentaranya untuk menghancurkan kerajaan samudera pasai. Sesampainya
di samudera pasai tentara siam menyerahkan sebuah peti besar yang dikatakan
hadiah dari negeri islam untuk raja pasai. Namun setelah peti dibuka dihadapkan
raja peti tersebut berisikan 4 buah algojo bertubuh besar yang langsung
menangkap zainal abidin lalu dimasukan peti tersebut dan dibawa pergi ke siam
dengan dikawal 4000 pasukan. Para pembesar pasai tidak berdaya menghadapi
peristiwa ini. Siltan zainal abiding ditawan dan di bawa ke siam sebagai
tawanan. Setelah berembuk akhirnya pembesar pasai datang ke siam dengan membawa
upeti sebagai tebusan. Zainal abidin dilepas diserahkan kembali. Dengan
demikian strategi siam berhasil untuk menaklukan pasai.
Serangan
majapahit
Tak lama
setelah diserbu oleh siam, kerajaan pasai ganti diserbu majapahit. Karena
pasukan kalah kuat pasai tidak mampu mempertahankan diri kecuali menyerah dan
tunduk kepada majapahit.
Serbuan dari
nakur (aceh dalam)
Ketika
terjadi serangan dari aceh dalam. Zainal abidin tewas. Permaisuri zainal
abiding akhirnya membuat sandiwara. Barang siapa bisa membalas kematian
suaminya akan dijadikan pendampingnya. Tampilah seorang nelayan dengan gagah
berani memimpin pasukannya menyerbu negeri nakur dan berhasil. Nelayan yang
berjasa ini langsng dijadikan suami dan diangkat menjadi raja pasai, tetapi
raja baru ini akhirnya dibunuh oleh putra mahkota sendiri. Pada masa sultan
iskandar pasai mengadakan hubungan persahabatan dengan tiongkok yaitu sejak
datangnya laksamana ceng ho. Tiongkok melindungi pasai dari setiap ancaman dari
luar.
Berdirinya
malaka
Setelah
malaka berdiri tahun 1400 M keadaan pasai sudah payah dan akhirnya terdesak
oleh malaka. Apalagi malaka yang letaknya sangat strategis memudahkan kerajaan
tersebut berkembang pesat karena banyak yang didatangi pedagang-pedagang asing.
Konsep
Kekuasaan di Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha dan Kerajaan Bercorak Islam
System
kekuasaan pada kerajaan-kerajaan hinsu-budha dan islam pada umumnya adalah
berasaskan keturunan atau turun-temurun. Jika tidak demikian seseorang bisa
menjadi raja karena ditahbiskan oleh pendeta melalui upacara Vratoyastoma.
Pada masa
perkembangan islam seseorang bisa menjadi raja karena ditobatkan oleh para wali
seperti di demak, Cirebon, dan banten. Sementara malik al saleh dari samudra
pasai dinobatkan menjadi sultan oleh syeh ismail dari arab.
Konsep
Kekuasaan pada kerajaan hindu-budha menganggap bahwa raja adalah keturunan dewa
di bumi. Raja memegang otoritas politik tertinggi dan menduduki puncak hirarki
kerajaan. Dalam melaksanakan tugasnya raja dibantu sejumlah pejabat birokrasi.
Seperti di masyarakat, seorang raja dibantu oleh dewan sapta prabu, ada maha
menteri kartini, ada pancaring wilwakita dan paningkah sri narendradwipa.
Di dalam
kerajaan hindu-budha tidak ada gelar khusus bagi sebutan raja. Berbeda dengan
kerajaan-kerajaan islam, ada beberapa sebutan bagi raja-raja islam seperti
sebutan bagi raja-raja jawa adalah sultan, susuhunan, panembahan dan maulana.
Di Sulawesi
selatan rajanya bergelar samboya (yang disembah). Sementara di luwu rajanya
bergelar mapayunge dan di bone bergelar mangkaue (yang bertahta).
Didalam
kebudayaan jawa konsep kekuasaan di kerajaan hindu-budha dan islam pada umumnya
menyatakan raja adalah makhluk yang tertinggi di rakyat. Pribadi yang sacral
penuh charisma. Didalam serat niti praja dikatakan bahwa raja diumpamakan
bahwa raja berkuasa atas hidup dan matinya sandang dan pangan rakyatnya.
Struktur
Birokrasi Hubungan Pusat Daerah dan Hukum di Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam.
Kerajaan
Mataram Islam
Kerajaan
mataram islam didirikan oleh panembagan senopati tahun 1575 dan mencapai
kejayaan pada masa sultan agung hanyokrokusumo (1613 – 1645). Wilayahnya
meliputi jawa tengah, jawa timur dan sebagian jawa barat. Sultan agung pernah
bercita-cita ingin menyatukan wilayah pulau jawa di bawah kekuasaannya. Untuk
mewujudkan cita-citanya beliau melakukan usaha menyerang VOC di Batavia tahun
1628 dan 1629 tetapi gagal karena mataram kalah persenjataan, jaraknya terlalu
jauh, kekurangan bekal, gagal membendung sungai ciliwung dan meninggalnya baurekso.
Sepeninggal
sultan agung kerajaan mataram mengalami kemunduran dan akhirnya pecah menjadi
dua yaitu mataram jogja dan mataram Surakarta (diatur dalam perjanjian giyanti
1775). Tahun 1757 mataram Surakarta pecah menjadi dua lagi yaitu kasunanan dan
mangkunegaran, sementara mataram Yogyakarta pecah menjadi dua yaitu kasultanan
dan pakualaman.
System
pembagian wilayah
Kerajaan
mataram dibagi menjadi beberapa kesatuan wilayah dengan keraton sebagai
pusatnya. Wilayah itu antara lain :
Kutonegara
atau kutagara yaitu wilayah keraton yang dipimpin oleh raja.
Negoro agung
yaitu wilayah yang mengitari ibu kota kerajaan yaitu : kedu, siti ageng (bumi
ageng), bagelan, dan pajang. Masing-masing wilayah kemudian dibagi menjadi 2
yaitu :
Wilayah kedu
terdiri atas siti bumi dan bumijo
Wilayah siti
ageng teridi atas siti ageng kiwo dan siti ageng tengen
Wilayah
bagelen terdiri atas daerah sewu dan numpak anyar
Wilayah
pajang terdiri atas penumping dan panekar
Mancanegara
wetan (jawa timur) dan mancanegara kilen (jawa tengah) yaitu wilayah diluar
pantai dan bukan negoro agung. Masing-masing dipimpin oleh seorang bupati.
Beberpa bupati dikoordinir oleh wedana bupati
Pasisiran
wetan dan pasisiran kilen, biasanya sungai serang yang mengalir antara demak
dan jepara. Masing-masing pasisiran dipimpin wedana bupati. Pesisir wetan
pusatnya di jepara dan perisir kilen pusatnya di tegal.
Susunan
pemerintahan
Susunan
pemerintahan mataram adalah sebagai berikut
Raja adalah
penguasa tertinggi kerajaan
Wedana lebet
jumlahnya 4 yaitu wedana gedong kiwo, wedana gedong tengen, wedana keparak
kiwo, wedana keparak tengan, keempat wedana ini dipimpin pejabat tinggi namanya
patih lebet.
Wedana jawi
jumlahnya ada 8 yaitu wedana bumi, wedana bumijo, wedana sewum wedana numbak
anyar, wedana siti ageng kiwo, wedana siti ageng tengen, wedana penumping,
wedana panekar
Tumenggung
ada dua orang yang bertanggung jawab langsung kepada raja
Bupati yaitu
mengepalai daerah mancanegara wetan dan kilen
Wedana
bupati yaitu memimpin pesisiran wetan dan kilen juga coordinator bupati
mancanegara wetan dan kilen
Abdi dalem
pametaan/pemutihan yaitu pejabat keagamaan meliputi penghulu, katib, modin,
naib, suronoto
Penghulu
istana yaitu jabatan tertinggi di bidang agama
Perdikan
mutihan yaitu ulama yang mengepalai desa dengan tugas memelihara tempat badah
seperti masjid, meberi pelajaran agama di daerahnya.
Perdikan
kuncen yaitu perugas yang memelihara makam keluarga raja.
Pujangga
yaitu pejabat yang memiliki keahlian di bidang sastra, adat seni, babad
sejarah, silsilah raja, syair, filsafat dan lain-lain.
Jeksa yaitu
petugas yang membuktikan atas kesalahan pesakitan
Bangsa
pancaniti yaitu tempat siding untuk mengadili pesakitan yang mengadili raja
sendiri
Mertalutut
atau singanagara yaitu pelaksana hukuman mati.
Hubungan
pusat dan daerah
Untuk
menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintahan pusat dengan daerah
serta mencegah timbulnya pemberontakan dari daerah perlu ada trik-trik sendiri
bagi raja seperti
raja harus
berwibawa dan tegas
membangun
kesetiaan penguasa daerah
dalam
pengangkatan pejabat perlu seleksi yang ketat yaitu yang loyal pada raja.
Mengadakan
pengawasan yang ketat
Para pejabat
dikumpulkan pada acara tertentu seperti grebeg maulud untuk mengetahui
kesetiaan mereka.
Para pejabat
yang tidak hadir dalam pertemuan perlu dicurigai
Mengirim
telik sandi untuk mengetahui tingkah laku para pejabat yang dicurigai
Para
penguasa daerah harus menyerahkan upeti (glondong pangaren-areng)
Sering
memindahkan pejabat-pejabat untuk menghindari besarnya kekuasaan di daerah
Perlunya
angger-angger (peraturan) untuk menertibakan keadaan
Kerajaan
Banjar
Kerajaan
banjar didirikan oleh pangeran samudra atau sultan suryanullah setelah masuk
islam pada abad 16 M.
Susunan
pemerintahan banjar
Susunan
pemerintahan banjar meliputi :
Sultan
adalah penguasa tertinggi banjar
Patih
mangkubumi dan mantra sikap mengurusi perbendaharaan istana termasuk menarik
pajak bea cukai untuk pemasukan kas kerajaan.
Pengapit
mangkubumi adalah penghulu
Patih bali yaitu
petugas sebagai hakim
Patih muhur
yaitu petugas sebagai hakim
Sarawisa
(jumlah 50 orang) bertugas membersihkan istana yang dikepalai raksayuda
Margasari
(jumlah 40 orang) bertugas mengawasi raja saat menghadapi para pembesar
kerajaan dipimpin sarayuda
Saragani
yaitu petugas yang mengurusi senjata seperti tombak, keris, tongkat, panah,
perisai, senjata api dan lain-lain. Dikepalai saradipa/wangsanala
Mangumbara
yaitu kelompok khusus untuk upacara kerajaan
Paying bawat
yaitu pembawa alat upacara seperti paying
Singapati/singataka
yaitu petugas penjaga keamanan pasar
Wargasari
yaitu petugas yang mengurusi bidang ekonomi
Juru gedong
bertugas mengurusi bidang ekonomi
Anggamarta
yaitu sebagai kepala pelabuhan/bea cukai
Juru Bandar
yaitu petugas pelabuhan local
Wiramarta
yang mengurusi bidang perdagangan. Mufti sebagai hakim tertinggi kerajaan yang
mengepalai hakim-hakim bawahan
Penghulu
islam yaitu pemuka agama kepala masjid besar
Lalawang
kepala distrik
Pembekel
yaitu kepala desa tertua yaitu kepala kampong.
Kerajaan
Aceh
Kerajaan
aceh berdiri abad 17 dan mencapai puncak kejayaan pada masa sultan iskandar
muda. Pada masanya inilah disusun undang-undang dengan tata pemeritahan yang
disebut adat mahkota alam.
Susunan
pemerintahan aceh
Kesultanan
aceh dibagi menjadi 3 wilayah sagi dan wilayah pusat kerajaan. Tiap-tiap sagi
terdiri dari sejumlah mukim. Tiga sagi di aceh disebut sagi XXV mukim.
Tiap-tiap
sagi dikepalai seorang panglima sagi atau hulubalang besar. Setiap distrik atau
mukim dikepalai seorang hulubalang yang memiliki kekuasaan otonom. Tiap mukim
terdiri dari beberapa gampong yang masing-masing dikepalai seorang keuci.
Gampong dibagi menjadi wilayah yang lebih kecil lagi yang memiliki tempat
ibadah sendiri yang dikepalai seorang mmeusanah.
System
pergantian tahta
Apabila raja
meninggal maka anak laki-laki raja yang lahir dari isteri pertama. Apabila
tidak ada maka diambilkan dari putra laki-laki lain. Jika tidak ada laki-laki,
putrid pun bisa memangku jabatan raja (sultanah). Jika raja pengganti belum dewasa
maka ibu atau paman dapat memegang tali kendali pemerintahan.
Penghasilan
kerajaan
Penghasilan
kerajaan dapar diperoleh dari pajak dan cukai. Misalnya pajak dari rakyat
pribumi, orang asing, pajak tanah (wase tanah), pajak pasar, adat peukan. Dari
cukai misalnya pajak lada, pajak pinang, pajak hasil hutan.
Kemunduran
Aceh
Tidak ada
raja-raja besar yang mampu mengendalikan daerah aceh yang luas
Daerah-daerah
kekuasaannya banyak yang melepaskan diri
Mundurnya
perdagangan karena selat malaka berhasil dikuasai belanda.
BAB V
MENGANALISIS
PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI
LOKAL
HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA
Perpaduan
Tradisi Lokal Hindu-Budha dan Islam Institusi Sosial Masyarakat di berbagai
Daerah
Grebeg
Maulud.
Grebeg
maulud pesat menyambut hari kelahiran Muhammad SAW yang jatuh tanggal 12
Maulud. Dalam menyambut hari kelahiran Muhammad SAW pihak keraton biasanya
mengadakan 3 macam kegiatan yaitu :
Keramaian
sekaten 1-2 minggu
Upacara
sekaten, tanggal 5-11 maulud
Grebeg
maulud yang jatuh tanggal 12 maulud
Sekaten
Sekaten
adalah perayaan untuk menyambut hari kelahiran Muhammad SAW yang jatuh pada
tanggal 12 Rabiul awal. Menjelang upacara sekatenan biasanya didahului berbagai
macam keramaian seperti pembukaan berbagai macam stand untuk berjualan berbagai
macam barang, permaian, atraksi. Sementara di masjid-masjid di bacakan sejarah
nabi dengan mambaca kitab berjanji secara bergantian.
Pada tanggal
maulud dikeluarkan gamelan yang diberi nama kiai Guntur madu dan nogowilogo
yang ditempatkan di bangsal ponconiti. Waktu tengah malam gamelan itu
dipindahkan ke halaman masjid agung. Gamelan tersebut dimainkan tiap hari
sehabis subuh sampai petang dan sehabis is’ya sampai tengah malam kecuali hari
kamis petang sampai jum’at siang.
Pada tanggal
11 maulud sultan dengan diikuti para pembesar menghadiri perayaan maulud nabi
di masjid agung. Sebelum memasuki masjid diadakan upacara udik-udik/menyebar
uang logam oleh pangeran tertinggi. Uang tersebut untuk diperebutkan masyarakat
guna mendapat berkah. Keberuntungan udik-udik diulangi lagi oleh sulan ketika
ada di masjid.
Perayaan
Malam 1 Suro
Pada malam
satu suro di keraton Surakarta baik kasunanan dan mangkunegaran diadakan
upacara malam 1 suro. Kegiatan ini dirandai dengan mengarak/arak-arakan para
abdi dalem sambil membawa benda-benda keramat seperti kyai slamet (kebo bule).
Sementara di mangkunegaran masyarakat sekitar melakukan kegiatan mengelilingi
keraton mangkunegaran guna mendapatkan berkah.
Perpaduan
Kepercayaan Lokal Hindu-Budha dan Islam Dalam Kehidupan Keagamaan Masyarakat di
Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam.
Perkembangan
islam di Indonesia tidak bisa menghindari unsure-unsur lama yang sudah lebih
dulu berkembang di Indonesia. Masyarakat pada umumnya dan jawa khususnya telah
memiliki akar tradisi Hindu-Budha maupun tradisi local yang sulit untuk
ditinggalkan, sehingga ketika islam masuk di Indonesia tradisi lama tidak
disingkirkan melainkan berinteraksi dengan islam. Bahkan para pendahulu kita
seperti wali sanga ketika berdakwah tidak langsung membuang tradisi lama
melainkan tradisi lama tetap berjalan namun diisi dengan ajaran islam.
Unsure-unsur islam mulai dimasukan dalama tradisi lama sehingga terjadilah
percampuran kepercayaan atau sering disebut sinkritisme.
Proses
percampuran kepercayaan antara islam dengan tradisi lama terus berlangsung dan
tetap bertahan sampai sekaran ini. Di beberapa kota besar masalah percampuran
kepercayaan yang ada pada islam sedikit demi sedikit sudah mulai ditinggalkan.
Masyarakat mulai mengdakan pembaharuan dan pembersihan ajaran agama yang
tercampur dengan kepercayaan lain. Upaya ini makin gencar setelah berdiri
beberapa organisasi islam modern seperti muhammadiyah, al irsyad, sarikat islam
dan lain-lain. Namun kita sadar bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia ada
daerah pedesaan yang sulit menerima pembaharuan.
Sekaten
Sekatenan
adalah tradisi menyambut Maulud nabi (kelahiran nabi Muhammad SAW) yang jatuh
tiap tanggal 12 rabiull awal di keraton yogya, solo, Cirebon. Tradisi sekaten
diperkenalkan pertama kali oleh raden patah dari demak sebagai sarana dakwah,
kemudian tradisi ini tetap dipertahankan di Yogyakarta dan Surakarta.
Ziarah
Kebiasaan
ziarah merupakan kebiasaan atau tradisi lama seperti mengunjungi candi atau
tempat suci lainnya dengan maksud melakukan permujaan terhadap roh nenek
moyang. Kebiasaan semacam ini kadang masih berlanjur pada zaman madya di mana
seseorang berziarah ke makam wali, orang-orang pintar dan orang yang dianggap
keramat disertai dengan membakar kemenyan, menabur bunga tertentu di makam
tersebut. Ini adalah lanjutan kebiasaan/tradisi lama.
Kebiasaan
semacam ini memang sulit dihilangkan karena kebiasaan lama sudah tumbuh berakar
pada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Selamatan
Apabila ada
orang meninggal dunia biasanya diadakan selamatan pada hari ke 3, 7, 40, 100
mendak (1 tahun), dan 1000 dengan tujuan mengantarkan roh yang meninggal di
hadapan sang pencipta. Begitu juga bila ada orang hamil 7 bulan pertama
biasanya diadakan selamatan untuk memohon kepada sang pencipta agar diberi
keselamatan. Hal-hal semacam ini sebenarnya di dalam islam tidak ada, itu
adalah tradisi lama yang berinteraksi dengan islam.
Islam wetu
telu di Lombok
Pulau Lombok
merupakan pulau orang sasak, yang hampir semua penduduknya beragama islam.
Karena adanya sikritisme dengan tradisi lama, masyarakt islam Lombok terdapat
dua jenia yaitu islam lima waktu dan islam wetu telu (tiga waktu).
Agama wetu
telu seperti hindu bali dan kejawen. Di satu sisi dia mengaku islam namun di
sisi lain dia melakukan ritual-ritual seperti tradisi setempat atau mirip
hindu.
Wetu telu
orang sasak percaya bahwa kematian tidak berarti perpisahan selamanya. Jiwa
orang mati mungkin pergi kea lam lain tetapi mereka dapat kembali kedunia oleh
karena itu mereka tetap mempengaruhi kehidupan keturunannya yang masih hidup.
Arwah para leluhur dapat diundang dalam perayaan jika diperlakukan dengan benar
mereka dapat membantu orang hidup dan memudahkan usaha.
Masjid wetu
telu di bayan Lombok
Masjid wetu
tellu di bayan Lombok utara merupakan pusat tempat suci bagi orang islam wetu
telu. Masjid ini memiliki cirri khas yaitu adanya naga bayan (makhluk pelingung
desa) yang ada diatas mimbar. Masjid bayan ini tidak pernah digunakan khotbah
jumat. Jamaah datang ke masjid pada saat-saat tertentu, missal seperti :
Jika ada
persembahan untuk kyai pada hari tertentu
Jika ada
perayaan maulud nabi para kyai berkumpul makan bersama
Pada bulan
ramadhan para kyai berkumpul untuk membaca doa
Hari
terakhir bulan ramadhan untuk buka bersama. Saat iutlah kyai berkhotbah padahal
biasanya tidak ada khotbah.
Jika terjadi
bencana alam para kyai bertemu di masjid untuk mengadakan upacara yang disebut
lohor jariang jum’at. Upacara ini diakhiri khotbah khas bayan dengan bahasa
daerah bukan bahasa arab.
Perpaduan
arsitektur local hindu-budha dan islam di berbagai di daerah di wilayah
Indonesia.
Masuknya
agama islam ke nusantara tidak mematikan tradisi lama melainkan memperkaya
khazanah kebudayaan Indonesia. Tradisi lama seperti zaman purba, zaman
hindu-budha, ketika islam masuk mulai berinteraksi dengan islam. Hal ini Nampak
pada beberapa bangunan seperti berikut :
Masjid
Masjid
artinya adalah tempat sujud atau tempat salat. Dalam perkembangannya masjid
yang ada di Indonesia berbeda dengan masjid yang ada di timur tengah. Pada
bagian tertentu masjid di Indonesia memiliki cirri-ciri tertentu yang
disebabkan karena pengaruh budaya lama yang ada di Indonesia.
Atap tumpang
Yaitu atap
yang bersusun makin keatas makin kecil dan pada tingkatan paling atas berbentuk
limas. Jumlah atap biasanya ganjil ada yang tiga, ada yang lima seprti masjid
banten. Atap tumpang inilah pengaruh hindu (pura). Pembangunan masjid dengan
atap tumpang pada waktu dulu tentu memiliki maksud tertentu, yaitu sebagai media
dakwah.
Atap tumpang
saat ini masih digunakan di bali yang disebut meru. Fungsinya khusus mengatapi
bangunan-bangunan yang suci didalam pura.
Dari uraian
diatas Nampak jelas bahwa ada pengaruh lama terhadap bentuk bangunan masjid di
Indonesia.
Letak masjid
Masjid-masjid
kuno di Indonesia umumnya dibangun di sebelah barat alun-alun, khususnya masjid
yang dibangun oleh kerajaan islam sementara letak istana di sebelah utaranya
atau selatan alun-alun. Letak ini tentu memiliki maksud. Alun-alun merupakan
tempat bertemunya rakyat dengan raja. Maka masjid adalah tempat bertemunya raja
dengan rakyat sebagai makhluk Allah SWT.
Soko guru
Yaitu 4 buah
tiang sebagai penyangga atap yang bentuknya bujur sangkar. Ruangan ini
merupakan ruangan inti. Di sebelah barat ruangan inti ada ceruk yang fungsinya
sebagai tempat imam shalat yang biasanya disebut mihrab. Sebelah kiri mihrab
biasanya ada mimbar tempat khatib berkhotbah.
Pawastren
Adalah
ruangan khusus bagi wanita yang letaknya ada disebelah kiri atau kanan masjid.
Pawastren bukan bagian inti masjid melainkan ruang tambahan khusus untuk jamaah
perempuan.
Menara
Masjid-masjid
kuno di Indonesia pada mulanya tidak ada menara (tempat muadzin menyerukan
adzan). Di Indonesia hanya ada dua masjid yang menggunakan menara yaitu masjid
kudus dan masjid banten, kedua menara pun beda bentuknya menara kudus
bentuknya seperti candi di jawa timur, sementara menara masjid banten menrupai
mercusuar eropa.
Makam
Dalam
tradisi islam orang yang meninggal, mayatnya dimandikan, dikafani, dishalatkan
lalu dikubur setelah itu baru ditalqin sebagai bekal untuk menghadapi
pertanyaan malaikat munkar dan nakir. Pada hari ke 3, 7, 40, 100 dan 1000 hari
meninggalnya seseorang, diadakan selamatan untuk mengantar rohnya mengjadapi
sang pencipta. Selamatan-selamatan ini adalah tradisi yang berlaku pada zaman
purba yang hidup terus sampai zaman madya. Hanya saja isinya yang diganti
dengan hal-hal yang bersifat isalm seperti kaliimat tahlil, tahmid, dan tasbih
yang biasanya dibaca saat selamatan.
Setelah
upacara selamatan berakhir, barulah kuburan diabadikan dengan jirat atau
kijing. Diatas kijing didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah.
Di Sulawesi selatan cungkup disebut kubangan. Pada zaman madya cungkup yang ada
bentuknya runcing dan ada yang berbentuk bubungan. Cungkup yang runcing
dianggap paling suci atau paling tinggi, dan hubungan biasanya mengatapi sebuah
bangsal yang dibawahnya terdapat banyak makam.
Makam pada
zaman madya hampir tidak ada bedanya dengan candi pada zaman purba. Keduanya
berfungsi sebagai tempat kediaman yang terakhir. Banyak makam yang dibangun
punden berundak dan susunan halaman candi dan pura.
Makam
imogiri di Yogyakarta
Makam
raja-raja mataram islam dibangun di imogiri, letaknya diatas sebuah bukit.
Untuk menuju ke makam tersebut peziarah harus menaiki tanah yang dibikin
berundak-undak untuk menuju kemakam induk. Hal ini mengingatkan kita akan
tradisi lama seperti bangunan candi Borobudur. Bila kita amati candi Borobudur
bentuknya berudak-undak seperti bangunan pada zaman megalitukum, yaitu punden
berundak. Jika kita tarik garis kesimpulan antara punden berundak candi
Borobudur makam raja mataram ada saling pengaruh satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
masukan komentar anda