Sabtu, 10 November 2012

Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha



PROSES MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI KEPULAUAN INDONESIA.
Hubungan Indonesia dengan india telah terjalin sejak abad pertama masehi. Hubungan ini mula-mula terjadi di bidang perdagangan dan berkembang ke bidang agama dan kebudayaan. Orang-orang india membawa barang dagangan seperti wangi-wangian, tekstil, mutiara dan permata untuk di jual di Indonesia. Sementara dari Indonesia mereka membeli barang seperti kayu cendana, kayu gaharu, cengkeh dan lada. Sejalan dengan berkembangnya hubungan kedua Negara masuk pula agama dan kebudayaan India ke Indonesia seperti agama hindu, budha, bahasa sansekerta, huruf palawa dan nama-nama berakhiran warama.
PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA TERHADAP MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA
Masuknya pengaruh india ke Indonesia berjalan lancar dan berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan adanya persamaan kebudaayaan antara india dengan Indonesia. Kebudayaan india dengan Indonesia tidak jauh berbeda corak dan ragamnya. Masuknya kebudayaan india ke Indonesia makin memperkaya khazanah budaaya Indonesia.
Hubungan Indonesia-India yang telah terjalin berabad-abad membawa dampak sebagai berikut :
Masuknya agama hindu-budha
Masuknya bahasa sansekerta dan huruf palawa
Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha
Munculnya nama berakhiran warman
Wilayah perdagangan makin luas dan ramai
Perkembangan feodalisme makin cepat
Kemajuan kebudayaan asli lebih cepat terutama bidang agama.
Berkembangnya hubungan india-indonesia bukan bersifat kebetulan melainkan didorong oleh factor-faktor lain sebagai berikut :
Iklim
Iklim memiliki peranan yang cukup penting terhadap terjadinya hubungan Indonesia dengan india. Pada saat Indonesia musim hujan orang-orang india melakukan pelayaran dan perdagangan ke Indonesia dengan memanfaatkan angin muson. Sesampainya di Indonesia para pedagang india mulai mengumpulkan barang-barang dagangan untuk dibawa pulang ke negaranya. Mereka tinggal di Indonesia biasanya sampai 6 bulan karena hasrat menunggu angin yang berganti arah ke barat india.
Karena lamanya tinggal di Indonesia para pedagang india ada yang menikah dengan penduduk pribumi dan memiliki keturunan di Indonesia. Selain berdagang, pedagang india juga aktif menyebarkan agama hindu maupun budha di Indonesia. Mereka tidak mengalami kesulitan ketika menyebarkan agama sebab para pedagang india ini lama hidup ditengah-tengah masyarakat sambil menanti datangnya angin ke arah barat.
Letak Indonesia
posisi Indonesia pada persimpangan jalan perdagangan internasional antara eropa dan asia. Posisi semacam ini sangat menguntungkan Indonesia karena selalu terlibat dalam percaturan perdagangan internasional khususnya antara india-indonesia-china.
Pengaruh Perguruan Tinggi Nalanda
Perguruan Tinggi Nalanda di india memiliki daya tarik tersendiri bagi orang-orang Indonesia yang hendak belajar memperdalam agama budha. Pada masa Balaputradewa (Sriwijaya) memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan agama Budha. Orang-orang Indonesia yang belajar di Nalanda dibuatkan asrama sebagai tempat tinggal mereka di india. Dengan demikian hubungan india dengan Indonesia sudah mulai melebar ke dalam bidang agama baik hindu maupun budha.
Agama hindu
Agama hindu di india muncul sebagai akibat adanya perpaduan antara kepercayaan bangsa arya dan bangsa dravida. Bangsa arya adalah bangsa pendatang dan bangsa dravida  adalah bangsa asli india. Hubungan kedua bangsa di bidang kepercayaan melahirkan kepercayaan baru yakni Hindu.
Hindu mengenal adanya pemujaan para dewa. Diantara para dewa yang paling di puja adalah Brahma, Wisnu dan Siwa yang sering disebut trimurti. Diantara ketiga dewa tersebut yang paling banyak di puja adalah dewa siwa (siwa mahadewa).
Agama hindu mengenal kitab suci yang disebut Weda (pengetahuan tertinggi). Weda dibedakan menjadi empat himpunan sebagai berikut :
Rigweda, berisi syair-syair pujian terhadap para dewa.
Samawesa, beridi syair-syair dari Rigweda, tetapi sudah diberi tanda-tanda nada agar dapat dinyanyikan.
Yajurweda, berisi doa-doa pengatar sesaji kepada para dewa yang diiringi penyajian Rigweda dan nyanyian Samaweda
Atharwaweda, berisi mantra-mantra dan jampi-jampi untuk sihir dan ilmu gaib untuk mengusir musuh dan penyakit.
Sementara masyarakat hindu dibedakan menjadi 4 kasta, yakni :
Kasta Brahmana (para pendeta)
Kasta Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit)
Kasta Waisya (pedagang dan buruh menengah), dan
Kasta Sudra (petani dan buruh kecil)
Pembagian masyarakat menjadi empat kasta sebenarnya bukan dari ajaran Hindu, melainkan upaya bangsa arya agar darah keturunannya tidak ternoda oleh keturunan bangsa Dravida. Oleh karena itu diadakan pengelompokan berdasarkan status social mereka dalam masyarakat.
Teori-Teori tentang Masuknya Agama Hindu di Indonesia
Agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang india. Yang menjadi pertanyaan dari golongan manakah mereka ini? Sebab di dalam hindu tidak semua orang bisa/boleh menyiarkan hindu. Oleh karena itu para ahli menyimpulkan adanya beberapa teori tentang masuknya agama hindu ke Indonesia. Yakni :
Teori Brahmana
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan Bramana sebab hanya golongan inilah yang berhak mempelajari dan menyebarkan agama hindu. Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana golongan brahmana ini bisa sampai ke Indonesia, sebab mestinya mereka ini tidak boleh meninggalkan tanah airnya.
Teori Waysia
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang india. Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang, namun disela-sela waktu berdagang mereka memanfaatkan untuk menyebarkan agama. Apalagi para pedagang india yang ada di Indonesia tidak hanya satu atau dua minggu tinggal di Indonesia melainkan sampai enam bulan sambil menunggu  datangnya angin yang membawa mereka ke arah barat. Nah, selama mereka tinggal di Indonesia mereka gunakan untuk menyebarkan agama di sela-sela kegitan perdagangan mereka.
Teori Ksatria
Teori ksatria didukung oleh Nehru dan majundar. Menurut teori ini golongan ksatria india melakukan kolonisasi atau penaklukan-penaklukan di luar india, termasuk Indonesia. Di daerah taklukan inilah mereka menyebarkan agama hindu. Teori ksatria disebut pula teori kolonisasi.
Teori Sudra
Menurut teori ini kaum sudra meninggalkan negerinya karena ingin mencari penghidupan yang lebih baik di Negara lain. Sebab mereka ini kelompok masyarakat india yang menjadi korban system kasta. Golongan sudra merupakan golongan mayoritas. Namun karena kedudukan mereka dipandang sebagai golongan masyarakat bawah mereka tidak banyak mendapat kesempatan dalam pemerintahan. Mereka keluar india kemudian menyebarkan agama di daerah yang mereka singgahi, termasuk Indonesia.
Dari ke-4 teori ini yang mendekati kebenaran adalah teori Brahmana
Teori Masuknya Agama Budha
Agama Budha lebih terbuka sifatnya ketimbang agama Hindu. Artinya siapa saja bisa mengembangkan ajaran agama Budha tanpa harus memandang dari golongan mana mereka ini
Agama Budha masuk ke Indonesia lebih awal ketimbang Hindu. Diperkirakan budha masuk ke Indonesia abab 2M. pendapat ini didasarkan pada penemuan patung Budha di Sempaga, Sulawesi Selatan abad 2M. namun dalam perkembangannya agama budha terdesak oleh hindu yang baru masuk abad 4M. agama budha mulai berkembang abad 7M ditandai dengan berdirinya kerajaan sriwijaya.
Lalu siapa yang membawa agama budha sampai ke Indonesia? Berikut ini pendapat yang mendukungnya.
Para pedagang
Hubungan india dengan Indonesia yang terjalin sejak awal abad masehi menyebabkan masuknya pengaruh india ke Indonesia bidang agama. Orang-orang india yang paling besar peranannya terhadap masuknya pengaruh budha ke Indonesia ialah para pedagang. Mereka inilah kelompok masyarakat yang paling luwes bergaul dengan masyarakat lain di Indonesia sehingga lewat merka ini pula agama budha masuk dan berkembang di Indonesia.
Dharmaduta
Selain lewat perdagangan, agama budha masuk ke Indonesia melalui petugas khusus yaitu Dharmaduta. Mereka ini lebih paham tentang ajaran mereka dan memiliki keahlian tersendiri bagaimana dia harus menyebarkan agama ditengah-tengah masyarakat.
Dampak Perkembangan Hindu dan Budha di Indonesia
Bidang politik
Munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu dan Budha seperti kutai, tarumanegara, mataram, majapahit dan sriwijaya.
Munculnya system kemaharajaan sehingga seorang pemimpin tidak dipilih dengan demokratis melainkan turun-temurun.
Munculnya feodalisme
Bidang Agama
Kepercayaan animisme dan dinamisme yang berkembang sebelum masuk hindu-budha mulai menyatu dengan hindu-budha (sinkritisme)
Munculnya aliran tantrayana di jawa timur seperti yang dianut oleh kertanegara dari singosari
Munculnya pemujaan para dewa yang sebelumnya tidak dikenal dalam masyarakat dinamisme dan animisme.
Bidang Seni Bangun
Dampak masuknya Hindu-Budha di Indonesia ialah munculnya bangunan-bangunan berupa candi. Candi berasal dari kata candika yaitu dewi durga (istri siwa) dia sebagai dewi maut. Maka candi fungsinya untuk memuliakan orang mati missal araj atau orang terkemuka. Sedang bagi agama budha candi berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa. Munculnya bangunan-bangunan candi di Indonesia merupakan dampak masuknya hindu dan budha di Indonesia.
Bidang Seni Rupa
Bidang seni sastra mengalami perkembangan sangat pesat sejak masuknya hindu dan budha. Pembuatan candi dan patung yang disertai relief merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan bidang seni rupa. Pada candi Borobudur terdapat relief sidharta Gautama dan di candi prambanan terdapat relief yang mengisahkan Ramayana dan krenayana.
Bidang sastra dan aksara
Sejak msauknya agama hindu dan budha di Indonesia, bahasa sansekerta dan huruf palawa mulai digunakan dalam penulisan prasasti dan kitab sastra, misalnya : prasasti kutai, prasasti  tugu, prasasti kebun kopi, prasasti canggal, dan lain-lain. Sementara kitab-kitab sastra baru muncul pada zaman airlangga dan mencapai puncaknya pada zaman Kediri dan majapahit. Dalam perkembangannya bahasa sansekerta dan huruf palawa mengalami akulturasi dengan bahasa dan huruf jawa sehingga munculah bahasa jawa kuno dan huruf jawa kuno.
Bidan Kalender
Masuknya hindu dan budha berdampak pula pada penggunaan tahun saka dalam system perhitungan waktu di Indonesia. Tahun saka dimulai pertama kalu pada tahun 78M pada masa raja Kanisca I di india.
Ketika hindu berkembang di Indonesia, penggunaan tahun saka di masyarakat sudah banyak. Namun penggunaan tahun saka mulai berkurang lagi ketika masuk di Indonesia.
Bidan Perdagangan
Masuknya hindu dan budha di Indonesia makin memperluas wilayah perdagangan di Indonesia. Hal ini disebabkan masuknya Hindu ke Indonesia terkait dengan masuknya pedagang india ke Indonesia.
Bidang Sosial Masyarakat
Sejak masuknya pengaruh hindu di Indonesia, pembagian kelompok masyarakat berdasarkan kasta mulai dianut sebagian masyarakat Indonesia yang beragama hindu. Penggolongan masyarakat berdasarkan system kasta ini didasarkan atas kedudukan seseorang dalam masyarakat atau karena keturunan.
PERKEMBANGAN TRADISI HINDU-BUDHA DENGAN PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT, PENDIDIKAN, KESENIAN, DAN TEKNOLOGI PADA MASA KERAJAAN-KERAJAAN BERCORAK HINDU-BUDHA
Perkembangan agama hindu-budha di Indonesia membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat di Indonesia sebenarnya masyarakat di Indonesia telah memiliki tingkat kemampuan dasar yang patut dibanggakan sebelum masuknya hindu dan budha.
Unsur-unsur pokok yang dimiliki masyarakat sebagaimana yang dikemukakakan Dr. Brandes meliputi :
Kemampuan bercocok tanam
Wayang
Seni gamelan
Kepandaian membatik
Kemampuan mengolah logam
Macapat
Perdagangan
Pelayaran
Astronomi
Kemasyarakatan (gotong royong)
Setelah hindu dan budha berkembang di Indonesia kemampuan masyarakat Indonesia makin berkembang karena berinteraksi dan berakulturasi dengan tradisi hindu dan budha.
Struktur masyarakat
Perkembangan hindu dan budha membawa perubahan baru bagi struktur masyarakat di Indonesia seperti :
Golongan raja
Raja dan keturunannya merupakan kelompok masyarakat elit yang menikmati berbagai macam fasilitas dan kemudahan. Raja dianggap sebagai keturunan dewa di bumi, oleh karena itu setiap perkataan dan perintahnya selalu didengan oleh rakyatnya. Sebagai penguasa raja berhak mendapatkan hak-hak istimewa seperti upeti, pajak, menjadi penguasa perdagangan, dan sebagainya. Munculnya golongan raja di masyarakat masa hindu merupakan fenomena baru bagi masyarakat di Indonesia karena sebelumnya tidak pernah ada.
Golongan Bangsawan
Mereka terdiri atas kerabat kerajaan atau keturunan darah biru, termasuk didalamnya para adipati/penguasa daerah. Di dalam masyarakat golongan bangsawan termasuk kelompok istimewa walaupun mereka bukan termasuk penguasa. Mereka juga berhak atas fasilitas dan kemudahan dibangdingkan masyarakat biasa.
Golongan Masyarakat Kebanyakan
Umumnya mereka adalah masyarakat biasa yang tidak memiliki hak-hak istimewa sebagaimana golongan sebagaimana golongan sebelumnya. Golongan masyarakat ini merupakan kelompok bawah yang banyak beban dan tanggung jawabnya. Sementara hak-hak mereka kadang-kadang tidak diperhatikan.
System Kasta
Suatu hal istimewa dalam masyarakat hindu adalah munculnya system kasta dalam masyarakat. Masyarakat hindu terbagi menjadi empat tingkatan berdasarkan satus social mereka dalam masyarkat yaitu kasta Bramana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
Bhiksu dan Bhiksuni
Bhiksu dan Bhiksuni adalah pemeluk agama Budha yang telah berhasil meninggalkan sifat keduniawiannya dan telah menempati tempat tersendiri, yaitu biara. Para bhiksu (laki-laki) dan bhiksuni (perempuan) harus menaati aturan-aturan yang telah ditentukan dalam biara, mereka tidak bisa bebas sebagaimana masyarakat umum.
Upasaka-Upasika
Adalah masyarkat budha yang tingkatannya masih seperti masyarakat kebanyakan. Mereka tidak begitu terikat dengan aturan-aturan seperti para bhiksu dan bhiksuni. Mereka adalah mayarakat awam yang belum banyak memperoleh atau memahami tentang ajaran agama budha.
Pendidikan
Perkembangan hindu dan budha di Indonesia memiliki peranan yang sangat besar terhadap pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan hal-hal berikut :
Masuknya huruf palawa dan bahasa sansekerta yang kemudian dijadikan sebagai penulisan dalam prasasti di Indonesia. Ditemukannya prasasti yang bertuliskan huruf palawa dan bahasa sansekerta menjadi tonggak sejarah masyarakat Indonesia dari masa prasejarah ke masa sejarah.
Prasasti-prasasti yang berhasil ditemukan akhirnya berhasil dipelajari dan dibaca serta diketahui isinya. Hal ini secara tidak langsung telah memberikan nilai pendidikan kepada masyarakat Indonesia.
Munculnya golongan bramana dalam masyarakat
Brahmana adalah golongan pendeta, guru, pengajar yang memberikan nasehat ajaran agama hindu. Sebagai seorang penyiar agama, para brahmana memiliki andil yang cukup besar dalam proses pendidikan di Indonesia. Munculnya para pujangga, yang banyak jasanya dalam pengembangan kesusastraan adalah bagian dari pendudukan.
Kesenian
Masuknya hindu dan budha memiliki andil yang sangat besar bagi perkembangan kesenian di Indonesia, baik itu seni pahat, seni bangunan maupun senin sastra. Perkembangan seni bangunan ditandai dengan berdirinya bangunan candi, seperti candi prambanan dan Borobudur. Dua bangunan megah ini merupakan bukti nyata kemajuan di bidang seni bangunan.
Sementara seni pahat/ukir dapat dilihat pada relief candi Borobudur maupun prambanan. Ternyata gambar relief yang ada pada candi tersebut memiliki arti dan makna tersendiri. Adapun pengaruhnya di bidang sastra berkembang pesat pada zaman Kediri dan majapahit. Banyak di buku-buku sastra yang ditulis para pujangga baik di Kediri maupun di majapahit.
Teknologi
Kemampuan masyarakat pada masa hindu dan budha di bidang teknologi telah menghasilkan beberapa peninggalan yang sangat membanggakan. Bukti-bukti yang masih dapat kita saksikan adalah peninggalan candi Borobudur, prambanan dan lain-lain. Pembangunan Borobudur dan prambanan sulit terwujud bila tidak didukung kemampuan yang tinggi bidang teknologi
Arca, relief dan ukiran batu bisa tertata rapid an urut serta serasi memerlukan keahlian tersendiri. Selain candi bukti-bukti kemajuan bidang teknologi masyarakat masa hindu adalah kemahiran membuat wayang dan system irigasi. Peninggalan-peninggalan tersebut menunjukan bahwa masyarakat masa hindu telah memiliki kemampuan di bidang teknologi.
BAB IIPERKEMBANGAN KEHIDUPAN
NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Masuknya agama hindu dan budha membawa pengaruh besar bagi perubahan politik, ekonomi, social dan budaya di Indonesia. Di bidang politik masuknya hindu dan budha mendorong munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu dan budha. Kerajaan-kerajaan itu antara lain :Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai terletak di dekat sungai Mahakam Kalimantan Timur dan merupakan kerajaan hindu tertua di Indonesia.
Pendiri
Pendiri kerajaan kutai adalah asmawarman putra dari kudungga yang dianggap sebagai perintis berdirinya kerajaan kutai. Asmawarman adalah pendiri kerajaan kutai karena ia telah memeluk agama hindu. Asmawarman punya anak bernama mulawarman. Raja terbersar kerajaan kutai. Nama mulawarman banyak disebut-sebut dalam prasasti kutai karena beliau pernah mengadakan persembahan hewan kurban sebanyak 20.000 ekor lembu kepada brahmana.
Sumber
Bukti-bukti yang memperkuat berdirinya kerajaan kutai adalah 7 buah prasasti yang tertulis pada yupa dengan menggunakan bahasa sansekerta dan huruf palawa. Yupa adalah tonggak batu yang fungsinya sebagai tugu peringatan dan tempat menambatkan hewan korban. Prasasti-prasasti kutai itu antara lain berbunyi : “sang maharaja kudungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang masyur. Sang asmawarman namanya, yang seperti ansuman (dewa matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang asmawarman mempunyai tiga putra, seperti api (yang suci) tiga. Yang terkemuka diantara ketiga putra adalah sang mulawarman, raja yang berperadapan baik, kuat dan kuasa. Sang mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan) emas amat banyak. Buat peringatan kenduri inilah tugu batu didirikan pleh para brahmana”.
Dalam prasasti berikutnya berbunyi :
sang mulawarman raja yang mulia dan terkemuka telah memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api di dalam tanah yang sangat suci bernama waprakeswara, buat peringatan akan kebaikan budi sang raja itu, tugu ini telah dibikin oleh brahmana yang datang di tempat ini.”
Kondisi Sosial Masyarakat
Kerajaan kutai terletak di dekat sungai Mahakam. Maka dapat diperkirakan masyarakat waktu itu hidup dari bercocok tanam, berlayar dan beternak. Demikian pula masyarkatnya telah mengenal kehidupan bermasyarakat, gotong royong serta mempercayai adanya kekuatan yang diatas. Hal ini dapat dilihat adanya upacara kurban, pembuatan tugu peringatan serta upacara keagamaan di tempat suci waprakiswara.
Agama
Agama yang berkembang di kuatai adalah hindu syiwa. Di kutai terdapat tempat pemujaan yang disebut waprakiswara yaitu tempat pemujaan trimurti. Agama hindu yang berkembang di kutai berasal dari india selatan
Traumanegara
Kerajaan Hindu pertama berdiri adalah Tarumanegara-Jawa Barat, pada abad 5M
Pendiri
Kerajaan tarumanegara berdiri abad V masehi. Pendirinya tidak diketahui secara jelas, namun bila menilik isi prasasti yang ditemukan disitu disebut-sebut nama seorang raja yang memperhatikan kesejahteraan rakyatnya yaitu punawarman (prasasti tugu). Dalam prasasti ciaruteun juga disebutkan “….kaki yang mulia punawarman, raja di negeri taruma, raja yang gagah beradi di dunia”.
Sumber
Untuk mengetahui keberadaan kerajaan tarumanegara kita dapat menggunakan sumber sebagai berikut :
Berita china yang berbunyi : di sebelah tenggara cina ada sebuah kerajaan yang bernama tolomo. Kerajaan ini pernah mengirimkan utusannya ke cina tahun 528, 538, dan 666M. yang dimaksud tolomo disini adalah tarumanegara; menjadi tolomo sangat dimungkinkan.
Sumber tertulis berupa 7 buah prasasti yang menggunakan bahasa sansekerta dan huruf palawa.
Prasasti-prasasti diantara lain :
Prasasti ciaruteun
Prasasti kebon kopi
Prasasti jambu
Prasasti tugu
Prasasti tugu merupakan prasasti pertama yang menyebutkan unsure penanggalan dan merupakan prasasti terpenting bagi punawarman, isinya menyebutkan tentang penggalian sebuah saluran sepanjang +11 Km yang diberi nama gonati. Penggalian sungai candrabaga – bekasi dan pemberian hadiah 100 ekor lembu kepada para brahmana.
Prasasti pasir awi dan muara cianten
Prasasti lebak
Agama
Agama yang dianut tarumanegara adalah hinduisme, ini sesuai dengna berita Fa Hien yang pernah singgah di ye-po-ti (jawa) pada abad ke V, bahwa disitu banyak para brahmana, sedangkan orang budha sedikit. Sementara dalam prasasti kebon kopi disebut-sebut telapak kaki gajah airawata yaitu gajah kendaraan dewa wisnu. Ini berarti hindu yang berkembang di kerajaan tarumanegara adalah hindu waisanawa. Pendapat lain mengatakan agama hindu yang berkembang di tarumanegara adalah hindu brahma, pendapat ini didasarkan adanya pemberian 1000 ekor lembu dari punawarman adalah hindu ciwa karena prasasti-prasasti tarumanegara menggunakan huruf palawa. Huruf palawa ini berasal dari india selatan demikian pula hindu ciwa yang terkuat dari selatan.
Keadaan Sosial Masyarakat
Masyarkat tarumanegara hidup dari bercocok tanam hal ini dapat diketahui dari isi prasasti yang menyebut-nyebut tentang usaha punawarman untuk menggali saluran yang diberi nama gonati, penggalian sungai bekasi dan lain-lain.
Keruntuhan
Tidak diketahui secara persis sebab-sebab keruntuhan kerajaan tarumanegara, namun bila kita mau menilik prasasti kota kapur (sriwijaya) yang menyebutkan sriwijaya terpaksa berperang dengan bumi jawa (tarumanegara) karena tidak taat kepada sriwijaya.
Sriwijaya
Kerajaan sriwijaya berkembang sekitar abad 7 M. pendirinya adalah Dapunta Hyang (prasasti kedukan bukit).
Letak
Pada mulanya letak sriwijaya tidak di Palembang, melainkan di Muara Takus atau minanga Tamwan yaitu daerah pertemuan antara sungai Kampar kanan dan Kampar kiri. Pendapat ini diperkuat dengan pendapat I-Tsing yang mengatakan bahwa daerah sriwijaya dilalui garis khatulistiwa. Daerah yang dimaksud adalah daerah pertemuan antara sungai Kampar kanan dengan Kampar kiri atau muara takus. Baru setelah berhasil meluaskan wilayahnya ibu kota sriwijaya pindah ke Palembang.
Sumber
Sumber-sumber yang memperkuat adanya kerajaan sriwijaya berupa :
Sumber berita china yang menyebutkan di sebuah pulau di laut selayan (sumatera) ada Negara yang bernama Kan-to-li, yang pernah mengirimkan utusannya ke china abad 5 hingga pertengahan abad 6. Pendapat ini diperkuat oleh I-Tsing yang mengatakan negerinya dikelilingi oleh benteng-benteng. Di negeri ini banyak pendeta belajar agama budha. Pendeta china yang akan belajar ke india dianjurkan belajar dahulu di sriwijaya selama 2 tahun di bawah bimbingan pendeta sakyakirti.
Sumber tertulis berupa 5 buah prasasti yang ditulis dalam huruf palawa  dengan bahasa melayu kuno, prasasti tersebut antara lain :
Prasasti kedukan bukit
Prasasti ini ditemukan di tepi sungai tatang-palembang. Berangka tahun 683 M/605 caka. Isinya seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (sidayatra) yang diikuti 20.000 tentara dari minanga Tamwan (maksudnya mengadakan perluasan wilayah)
Prasasti talang tuo
Prasasti telaga batu
Prasasti kota kapur dan karang birahi
Keadaan social ekonomi
Masyarkaat sriwijaya hidup dari berdagang. Kondisi yang baik dan menguntungkan ini menyebabkan sriwijaya menjadi pusat perdagangan nasional dan pusat pedagangan di asia tenggara. Sriwijaya banyak dikunjungi pedagang-pedangan dari luar seperti india, birma, siam, Persia dan philipina serta china. Barang dagangannya antara lain kapur, penyu dan daging. Sebagai pusat perdagangan sriwijaya banyak memperoleh pemasukan dari :
Bea cukai barang
Bea cukai keluar masuk kapal
Hasil keuntungan perdagangan sriwijaya dan
Upeti dari daerah taklukan.
 prosesi sembahyang agama hindu di bali


Agama budha

Agama budha yang berkembang di siriwijaya adalah budha Mahayana. Kedudukan sriwijaya sebagai pusat perdagangan di asia tenggara sangat menguntungkan perkembangan agama budha di sriwijaya. Sehingga akhirnya sriwijaya berhasil menjadikan kerajaanya sebagai pusat agama budha di asia tenggara. Guru agama budha di sriwijaya yang terkenal adalah Sakyakirti dan Dharmakirti.
Untuk meningkatkan kualitas sriwijaya sebagai pusat agama budha, sriwijaya mengadakan kerjasama dengan kerajaan pala di india. Hal ini dapat diketahui dari isi prasasti nalanda (860) yang berisi “pembebasan pajak beberapa buah desa agar memberi nafkah kepada para biksu dalam sebuah wihara yang dibangun oleh balaputradewa.
Kebudayaan
Kerajaan sriwijaya adalah kerajaan maritim yang memperhatikan masalah kebudayaan. Ada sebuah peninggalan yang berupa candi yang memperkuat keberadaan sriwijaya yaitu candi muara takus.
Hubungan Sriwijaya dengan Kerajaan Mataram
Pada masa pemerintahan darmasetu, Sriwijaya pernah mengadakan hubungan persahabatan dengan mataram. Ketika mataram diperintah oleh dinasti syailendra. Peristiwa ini dapat kita lihat dari isi prasasti ligor (775) yang menyebut-nyebut nama dinasti saylendra (wisnu). Untuk mempererat hubungan kedua kerajaan kemudian diadakan perkawinan politik antara samaratungga (putra raja indra) dengan  Dewi Tara (putrid Darmasetu) yang melahirkan balaputradewa. Balaputradewa kelak menjadi raja sriwijaya.
Hubungan sriwijaya dengan india
Hubungan sriwijaya dengan india dilakukan dengan kerajaan pala dan cola. Hubungan sriwijaya dengan pala dititikberatkan pada bidang agama dan kebudayaan. Peristiwa ini dapat kita ketahui dari isi prasasti nalanda (860) yang menyebutkan “pembebasan pajak beberapa buah desa agar dapat memberikan nafkah kepada para biksu dalam sebuah wihara yang dibangun oleh balaputradewa di benggala”
Sementara itu hubungan dengan kerajaan cola yang semula berjalan baik, berubah menjadi permusuhan ketika cola diperintah oleh raja Rajendracola. Rajendracola menyerang sriwijaya pada tahun 1023 dan berhasil membinasakan kerajaan sriwijaya. Prasasti ini dimuat dalam prasasti Tanjore tahun 1030M
Keruntuhan sriwijaya
Kerajaan sriwijaya pernah jaya sejak abad 8M mulai abad 12 mengalami kemunduran. Adapun factor-faktor penyebabnya adalah :
Bandar sriwijaya semakin lama letaknya semakin jauh dengan pantai
Adanya ekspedisi pamalayu dari singasari
Serangan kubilai khan
Persaingan dengan islam
Harga barang-barang di sriwijaya dan bea cukai di sriwijaya semakikin mahal
Akibat serangan majapahit 1377M
Mataram Kuno
Dinasti Sanjaya
Pada abad 8 M di jawa tengah berdiri kerajaan yang bercorak hindu yaitu mataram kuno. Raja pertamanya adalah sanna.
Letak
Kerajaan mataram kuno terletak di Jawa Tengah bagian utara (dinasti sanjaya) dan jawa tengah bagian selatan (dinasti saylendra). Kerajaan mataram kuno wilayahnya subur karena dikelilingi gunung-gunung yang menghasilkan mata air yang bermanfaat bagi pertanian penduduk mataram kuno.
Mataram kuno didirikan sanjaya tahun 732 M. buktinya prasasti canggal yang berisi tentang pendirian sebuah lingga oleh sanjaya. Lingga adalah lambing pendirian Negara dan dewa ciwa.
Raja-raja dinasti sanjaya
Untuk mengetahui raja-raja keturunan dinasti sanjaya dapat diketahui dari isi prasasti kedu atau mantyasih atau terkenal dengan nama prasasti balitung tahun 907 M.
Menurut prasasti tersebut susunan dinasti sanjaya adalah :
Sanjaya
Panangkaran
Panunggalan
Waruk
Garung
Rake Pikatan
Rake Kayuwangi
Watuhumalang
Watukuro Dyah Balitung
Dynasty Syalendra
Pada akhir abad 8 M di jawa tengah bagian selatan muncul dinasti baru yaitu diasti saylendra. Dinasti ini akhirnya berhasil mendesak dinasti sanjaya ketika dinasti sanjaya diperintah panagkaran. Keterangan ini dapat dilihat dari prasasti kalasan (778) yang menyebutkan “panagkaran seolah-seolah diperintah oleh raja wisnu untuk mendirikan candi kalasan”. Dari isi prasasti kalasan dapat diambil kesimpulan bahwa kerajaan dinasti sanjaya terdesak oleh dinasti saylendra dan bisa jadi sanjaya hidup berdampingan dengan dinasti saylendra.
Raja-raja dinasti saylendra
Susunan raja dinasti saylendra adalah ;
Banu (752 – 775)
Wisnu (775 – 782)
Indra (782 – 812)
Samaratungga (812 – 833)
Pramodyawardani (833 – 856)
Pada masa pemerintahan indra. Mataram mengalami kejayaan. Mataram dijadikan Negara agraris dan maritime, bahkan berhasil menyaingi kerajaan sriwijaya. Tahun 812 raja indra meninggal dan dia digantikan samaratungga. Pada masa pemerintahan samaratungga di bangun candi Borobudur (abad 9)
Pada masa pemerintahan samaratungga merupakan kemunduran bagi dinasti saylendra. Untuk menjaga kelangsungan keturunan samaratungga mengadakan perkawinan politik dengan pramodawardani (dynasty saylendra) dengan rakai pikatan (dinasti sanjaya)
Pada tahun 833 samaratungga wafat tahta jatuh ketangan rakai pikatan (menantu). Pada saat inilah anak samaratungga yang lain yaitu Balaputradewa mengadakan perebutan kekuasaan terhadap rakai pikatan. Perebutan kekuasaan itu dapat digagalkan dan balaputradewa lari ke sriwijaya dan menjadi raja disana. Masa pemerintahan rakai pikatan dibangun candi prambanan yang megah dan mengagumkan.
Tahun 856 rake pikatan turun tahta, ia digantikan oleh raja-raja sesudahnya  seperti ;
Rake Kayuwangi (856 – 886)
Rake Watuhumalang (886 – 898)
Balitung (898 – 910)
Daksa (910 – 919)
Tulodong (919 – 924)
Wawa (924 – 929)
Mataram Pindah ke Jawa Timur
Sejak pemerintahan Mpu sendok ibu kota mataram pindah ke jawa timur (abad 10M). kepindahan mataram ke jawa timur tidak diketahui secara pasti sebab-sebabnya. Namun ada beberapa pendapat yang menerangkan sebab kepindahan ibukota mataram ke jawa timur karena adanya bencana alam berupa gunung berapi di jawa tengah, ancaman dari sriwijaya dan jawa timur lebih baik untuk perdagangan dan lebih maju untuk memerdekakan diri (sendok mendirikan wangsa sendiri).
Mpu Sendok
Mpu sendok naik tahta pada tahun 929 M dengan gelar Sri Ishana Wikrama dharmotunggadewa (dinasti Ishana). Mpu sendok merupakan peletak dasar berdirinya kerajaan-kerajaan di jawa timur. Sendok mendirikan dinasti baru yang disebut dinasti ishana. Pusat pemerintahannya ada di watugaluh. Mengenai jalannya pemerintahan mpu sendok tidak diketahui secara pasti. Namun diperkirakan berjalan tertib dan aman. Hal ini dapat diketahui dari usaha-usaha yang dia lakukan seperti pembangunan irigasi, menghimpun kitab agama Budha Tantrayana “sang hyang kamahayanikan” yang tertulis oleh sambara surya warana. Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa toleransi beragama waktu itu cukup baik, sebab mpu sendok yang hindu ternyata mengijinkan ditulisnya kitab agama budha san hyang kamahayanikan.
Untuk mengetahui silsilah dan keturunan mpu sendok dapat dilihat dalam prasasti airlangga yang disebut prasasti Calcutta tahun 1042. Silsilahnya adalah sebagai berikut :



Raja sesudah mpu sendok adalah sri ishanatunggawijaya yang kawin dengan lokpala mempunyai anak bernama makutawangsawardana. Makutawangsawardana punya anak mahendradata yang kawin dengan udayana dari Bali. Dari perkawinan tersebut lahirlah airlangga.
Airlangga punya anak bernama samarawijaya dan panji garakasan yang nantinya menjadi penumbuh berdirinya kerajaan Kediri.
Dhamawangsa (991 – 1016)
Dalam prasasti Calcutta status darmawangsa tidak diketahui secara jelas. Mungkin ia kakak mahendrata, anak makutawangsawardana dari isteri selir.
Darmawangsa merupakan seorang raja yang memiliki pandangan yang luas. Ia mempunyai perhatian yang besar terhadap negaranya, baik di bidang pemerintahan, ekonomi dan kebudayaan. Untuk merealissikan cita-citanya ini darmawangsa melakukan usaha-usaha seperti berikut ini ;
Kitab mahabarata disadur ke dalam bahasa jawa kuno woyasa kresna dwipayana.
Melakukan ekspansi ke sriwijaya (991) dan berhasil menguasainya. Bukti bahwa sriwijaya dikuasai dharmawangsa yaitu ketika utusan sriwijaya yang berkunjung ke china hendak pulang kembali tertahan di kanton karena negerinya (sriwijaya) sedang menghadapi serangan dari jawa. Tahun 992 utusan tersebut berusaha pulang lagi namun hanya sampai di campa saja karena negerinya diduduki oleh jawa.
Dengan jatuhnya wora-wari itu? Mungkin wora-wari adalah raja bawahan dharmawangsa atau wora-wari adalah alat sriwijaya untuk mebalas dharmawangsa.
Airlangga (1019 – 1049)
Pada tahun 1019 airlangga naik tahta atas permintaan para brahmana dengan gelar sri maharaja rake hulu lokeswara dharmawangsa airlangga. Dengan susah payah airlangga akhirnya bisa menyatukan bekas reruntuhan kerajaan dharmawangsa. Ibu kota yang semula berada di Wutan Mas dipindahkan ke kahuripan 1037.
Airlangga adalah seorang raja yang memiliki perhatian besar terhadap kemajuan negarannya  dan kemakmuran rakyatnya. Hal ini Nampak dalam usahanya seperti berikut :
Memperbaiki pelabuhan hujung galuh yang terletak di sungai brantas
Pelabuhan kambang putih di tuban dibebaskan pajak
Membuat tanggul di waringin pitu agar sungai brantas airnya tidak muntah.
Agama dan kebudayaan
Agama yang berkembang pada masa pemerintahan airlangga adalah agama hindu waisnawa. Hal ini Nampak pada candi belahan dimana airlangga diwujudkan sebagai sebuah arca sebagai wisnu menaiki garuda.
Untuk mengenang jerih payah airlangga mempersatukan kerajaan yang porak-poranda disusunlah kitab arjunawiwaha oleh mpu kanwa 1030. Inilah hasil sastra zaman airlangga yang sampai pada kita. Sementara airlangga sendiri sebelum mengundurkan diri jadi pertapa, ia telah membangunkan sebuah pertapaan bagi anaknya sangramawijaya di pucangan (gunung penanggungan).
Pembagian wilayah
Sebelum airlangga mengundurkan diri dari tahtanya, ia membagi wilayah kerajaannya menjadi dua bagian. Tugas ini desarahkan kepada Mpu Barada yang terkenal kesaktiannya. Dua kerajaan itu adalah jenggala (singasari) dengan ibukotanya di kahuripan dan panjalu (Kediri) dengan ibukotanya di Daha
Batas kedua kerajaan tersebut adalah gunung kawi ke utara dan keselatan pada tahun 1040 M
Atas pembagian wilayah menjadi dua oleh airlangga yaitu untuk menghindari perebutan kekuasaan diantara anak-anak airlangga sendiri dari garwo selir sepeninggal airlangga. Sebab sanggramawijaya yang mestinya berhak atas tahta ayahnya tak bersedia menggantikannaya, dia memilih bertapa.
Kerajaan Kediri
Sepeninggal airlangga 1049, apa yang pernah dikawatirkan itu benar-benar terjadi. Penguasa jenggala panji garasakan dengan penguasa panjalu samarawijaya. Ketika panjalu/Kediri diperintah oleh jayabaya, jenggala berhasil ditaklukan. Dengan demikian jawa timur tinggal ada satu kerajaan yaitu panjalu/Kediri. Peristiwa pendudukan jenggala oleh Kediri dikisahkan dalam kitab baratayuda yang digubah oleh mpu sedah dan panuluh.
Raja-raja Kediri
Menurut para raja-raja yang pernah memerintah Kediri adalah sebagai berikut :
Jayarasa
Bameswara
Jayabaya
Sarweswara
Aryeswara
Candra
Kameswara
Kertajaya.
Keruntuhan Kediri
Raja Kediri terakhir adalah raja kertajaya (1185 – 1222). Raja ini terlibat perselisihan dengan para brahmana, karena para brahmana diperintah untuk menyembah kepadanya. Para brahmana kemudian mencari perlindungan kepada ken arok yang waktu itu juga berselisih dengan kertajaya karena tidak mengakui ken arok sebagai akuwu tumapel. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh ken arok untuk memberontak . tahun 1222 ken arok berhasil mengalahkan kertajaya. Dengan kekalahan kertajaya maka berakhirlah riwayat kerajaan Kediri.
Kesusastraan
Kesusastraan zaman Kediri mengalami perkembangan sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah karya sastra yang ada pada waktu itu, missal :
Baratayudha disusun oleh mpu sedah dan panuluh
Krenayana disusun oleh mpu triguna
Gatutkacasraya ditulis oleh mpu panuluh
Hariwangsa ditulis oleh mpu panuluh
Smaradhana ditulis oleh mpu dharmaja
Lubdaka dan warsantcaya oleh mpu tan akung
Sumana santaka ditulis oleh mpu monaguna.
Kerajaan Singasari
Ken arok (1222-1227)
Pendiri kerajaan singasari adalah ken arok dengan gelar Sri Ranggah Bathara sang amurwabhumi tahun 1222 M. seberlum menjadi raja ken arok adalah akuwu tumapel. Pada tahun 1222 M ken arok dibantu para brahmana menyerang kertajaya di Kediri. Dalam pertempuran di Genter, kertajaya dapat dikalahkan, maka naiklah ken arok menjadi raja singasari. Ken arok mendirikan dinasti baru dengan nama dinasti rajasa. Ken arok menjadi raja hanya 5 tahun karena dibunuh anak tirinya yaitu anusapati. Ken arok wafat dan dimakamkan ke kagengan dalam bangunan suci siwa dan budha.
Anusapati
Anusapati menduduki singgasana singasari setelah membunuh ayah tirinya dengan keris mpu gandring. Anusapati memerintah +selama 21 tahun sejak 1227-1248 M. pemerintahan anusapati dibayang-bayangi balam dendam dari putra Ken arok dengan ken umang yaitu tohjoyo. Pada tahun 1248 tohjoyo berhasil membunuh anusapati kerika sedang menyabung ayam. Anusapati wafat dan dimakamkan di candi kidal (malang).
Tohjoyo (1248)
Tohjoyo memerintah tidak lama karena pada tahun itu juga ia dibunuh oleh ronggowuni (anak anusopati) lewat kaki tangannya yaitu lembu ampal dan mahesa cempaka. Tohjoyo meninggal dan dimakamkan di candi katang lumbang.
Ronggowuni
Ronggowuni menjadi raja bergelar sri jaya wisnu wardhana. Dalam menjalankan ia didampingi oleh mahesa cempaka diberi kedudukan ratu angabaya dengan gelar narasingamurti. Ronggowuni  merupakan raja pertama singasari yang namanya disebutkan dalam prasasti degnan memakai gelar mapanji smingrat.
Pada tahun 1254 ronggowuni mengangkat anaknya kertanegara sebagai raja muda (yuwara). Pengangkatan kertanegara ini dimaksudkan sebagai persiapan sewaktu-waktu ronggowuni tiada, kertanegara sudah siap menggantikan.
Untuk menciptakan keamanan dan ketentraman, ronggowuni membangun pertahanan di canggu lor. Tahun 1268 ronggowuni meninggal dan didharmakan di weleri sebagai siwa dan jayagu sebagai budha amogapasa, tak lama kemudian mahesa cempaka juga meninggal, ia didharmakan di kumpeter dan wudi kuncir.
Kertanegara
Kertanegara adalah raja terakhir singosari dengan gelar Sri Maharadja Sri Kertanegara cita-citanya ialah hendak menyatukan nusantara. Untuk merealisasikan cita-citanya ini kertanegara mengadakan ekspedisi pamalayu 1275. Tujuan ekspedisi ini adalah untuk mempererat hubungan dengan kerajaan melayu dan sekaligus untuk melemahkan kedudukan sriwijaya serta membendung mongol.
Untuk memepererat hubunban denga melayu, kertanegara mengirimkan hadiah berupa aptung amogapasha beserta 14 patung pengiringnya kepada penguasa melayu sri maharaja mauliwarmadwa. Demikian pula penguasa melayu mengakui kekuasaan singasari. Pada tahun 1280, 1281 dan 1286 Kubhilai khan mengirimkan utusannya ke singasari agar singasari mengakui kekuasaan kubhilai khan. Karena kesalnya kertanegara, utusan kubhilai khan dibuat cacat ketika datang lagi tahun 1289 M. akibat tindakan kertanegara tersebut kubhilai khan marah karena dianggap penghinaan. Oleh karena itu kubhilai khan mengirim tentaranya untuk menghukum kertanegara tahun 1292 M. namun kedatangan kubhiliai khan ini terlambat karena kertanegara sudah meninggal setahun sebelumnya akibat serangan Jaayakatwang.
Keruntuhan Singasari
Singasari runtuh karena serangan jayakatwang (raja kertanegara) tahun 1292. Waktu itu kertanegara dan pembesar lainnya sedang mengadakan upacara keagamaan. Sementara pasukan singasaari sedang mengadakah ekspedisi pamalayu, sehingga dengan mudah singasari dikuasai musuh. Kertanegara wafat dan dimakamkan di candi jawi sebagai siswa budha.
Kerajaan Bali
Untuk mengetahui perkembangan kerajaan bali dari sumber berupa berita cina yang mengatakan bahwa disebelah timur dari kerajaan Hling terdapat Dwa-ta-pan. Menurut para ahli dwa-ta-pan adalah bali
Sumber sejarah kerajaan bali juga dapat diketahui dari sumber prasasti seperti prasasti berangka tahun 882 M (804 saka) yang berisi tentang pembuatan pertapaan di bukit kintamani. Prasasti lainnya berangka tahun 896 M dan 911 M yang isisnya juga menyebut tempat suci dan menyebutkan istana raja yang terletak di singhamandawa tanpa menyebut rajanya.
Keadaan pemerintahan
Menurut para ahli raja-raja bali berasal dari keturunan wangsa warmadewa. Raja inilah yang dianggap sebagai raja tertua di Bali yang kemudian menurunkan raja-raja di Bali seperti :
Raja Sri KEsari Warmadewa
Raja ungrasena
Raja haji tabanendra warmadewa
Raja jayasing warmwdewa
Sejak tahun 960 M jayasing mulai ikut memerintah dengan kedudukan sebagai putra mahkota. Dalam sebuah prasastinya disebutkan bahwa raja jayasing membuat pemandian di desa manukraya pemandian tirta empul dekat istana tampak siring.
Raja jayasadhu warmadewa
Sri maharaja sri wijaya mahadewi
Raja udayana warmadewa
Raja anak wungsu
Waja walprabu
Raja jayasakti
Keadaan social ekonomi
Masyarakat di bali hidup bercocok tanam dan berdagang. Mereka punya kebiasaan apabila orang meninggal mayatnya dihiasi dengan emas dan diberi wangi-wangian lalu dibakar.
Agama
Agama yang berkembang di bali sebagian besar adalah hindu waisanawa maupun hindu siwa  serta sebagian masyarakat ada yang memeluk agama budha. Agama hindu di bali berkembang pesat sehingga bali dijuluki museum hidup.
Kerajaan Pajajaran
Pendiri
Pendiri kerajaan pajajaran adalah maharaja sri jayabupati jayamanahen wisnumurti samararijaya sakalabhuwanamandaleswaranindita haro gowardhana wikramothunggadewa atau terkenal dengan sebutan jayabhupati saj. Karena pajajaran berdiri abad 11, yang terletak di prahajyan sunda-jawabarat. Sumber yang memperkuat keterangan ini adalah prasasti sanghyang tapak yang berangka tahun 1050 M yang ditemukan di kampong pangcalikan dan bantamucang  di tepi sungai citatih daerah cibadak.
Prasasti sanghyang tapak menyebut-nyebut nama maharaja jayabhupati sebagai raja sunda. Prasasti ini berisi kutukan terhadap siapa yang melalnggar larangan-larangan untuk memasuki sebagian sungai yang terletak di sebelah timur sanghyang tapak, tertutup bagi segala macam penangkapan ikan. Barang siapa melanggar larangan ini akan termakan sumpah yaitu terbelah kepalanya, terminum darahnya, terpotong ususnya, terhisap otaknya, dan terbelah dadanya.
Pemerintahan
Pada masa pemerintahan sri jayabhupati ibukota pajajaran berada di pakwan pajajaran, tetapi kemudian pindah ke kawali-cirebon. Raja-raja pajajaran sesudah sri jayabhupati adalah :
Rahyang niskala wastu kencana
Rahyang dewa niskala
Sri baduga maharaja, merupakan raja yang namanya banyak disebut-sebut karena pada masa pemerintahannya terjadi peristiwa bubad tahun 1357. Peristiwa ini mengakibatkan raja dan para pembesar keraton lainnya meninggal karena serangan tentara gajah mada di bubat.
Hyang bunisora
Prabu niskala wastu kencana
Tohaan
Ratu jayadewata
Ratu samiam (suraweisa)
Agama
Agama yang dianut oleh pajajaran adalah hindu waisanawa. Hal ini dapat dilihat dari nama raja pajajaran yang menggunakan gelar wisnumurti.
Keadaan social ekonomi mayarakat
Kerajaan sunda memiliki pelabuhan yaitu : banten, pontang, cigede, tangara, kalapa, cimanuk. Melalui enam pelabuhan inilah masyarakat pajajaran melakukan kegiatan perdagangan dan pelayaran dengan daerah-daerah lain serta Negara lain. Barang dagangan yang mereka jual berupa hasil masyarakat seperti lada, asam, beras dan barang-barang lain yang diperoleh dari pelabuhan lain seperti sayur-mayur, sapi, kambing, biri-biri, babi, tuak, serta buah-buahan.
Disamping masyarakat melakukan aktivitas perdagangan sebagian dari mereka juga ada yang bercocok tanam khususnya bagi mereka yang ada di pedalaman.
Kerajaan Majapahit
Raden wijaya
Pendiri kerajaan majapahit adalah raden wijaya tahun 1293 M dengan gelar kertajaya jayawardhana. Raden wijaya adalah menantu kertanegara yang gugur tahun 1292 akibat serangan jayakatwang raja Kediri.
Tindakan-tindakan raden wijaya setelah menjadi raja
Setelah raden wijaya berhasil menjadi raja majapahit, ia mengambil beberapa tindakan yang dianggap penting yaitu :
Mengawini keempat putrid kertanegara yaitu Tribhuwaneswari kemudian beranak jayanegara, narendraduhita, dewi prajnaparamita dan dewi gayatri beranak tribhuwanatunggadewi dan raja dewi maharajasa. Disamping keempat istri raden wijaya punya istri dari melayu dara petak (hadiah dari melayu)
Arya wiraraja diberi wilayah sebelah timur majapahit yaitu lumajang sampai blambangan.
Ronggolawe dijadikan bupati tuban, tetapi tidak puas yang akhirnya memberontak.
Nimbi dijadikan patih hamangkubumi, suatu jabatan yang strategis yang banyak diirikan teman-temannya.
Sora yang ikut menyelamatkan raden wijaya dijadikan wakil patih
Desa kudadu dijadikan daerah perdikan karena membantu melindungi raden wijaya dari kejaran musuh (jayakatwang)
Keadaan politik pemerintahan
Langkah usaha yang dilakukan raden wijaya dengan memeberikan kedudukan kepada orang-orang yang berjasa seperti ronggolawe dan kawan-kawannya merupakan cara yang bagus. Namun langkah tersebut ternyata belum memuaskan bagi mereka. Akibatnya mereka yang tidak puas dengan pemberian tersebut melakukan pemberontakan. Pada masa pemerintahan raden wijaya terjadi beberapa peristiwa yang menggoncang pemerintahannya antara lain :
Pemberontakan ronggolawe
Ronggolawe memberontak karena tidak puas dengan jabatan yang diberikan kepadanya. Ronggolawe menghendaki jabatan sebagai patih yang diberikan kepada nambi.
Pemberontakan sora
Karena fitnahan yang dilancarkan halayuda akhirnya terjadi bentrokan antara pasukan majapahit dengan rombongan sora yang hendak menghadap kepada raja majapahit. Dalam peristiwa ini rombongan sora binasa. Peristiwa ini dikisahkan dalam kidung sorandaka.
Raden wijaya wafat
Tahun 1309 raden wijaya wafat, ia digantikan oleh jayanegara anak raden wijaya dengan tribuanaswari. Raden wijaya dimakamkan di candi ciwa disamping blitar
Raja Jayanegara
Masa pemerintahan jayanegara merupakan masa suram bagi kerajaan majapahit karena pada masa ini majapahit banyak dilanda kekacauan. Jayanegara orangnya lemah, mudah dipengaruhi dan memiliki sifat yang kurang terpuji, sehingga dijuluki kologemet yang artinya orang lemah yang jahat.
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi masa jayanegara.
Pemberontakan kuti semi 1319
Kuti dan semi adalah anggota pasukan dharmaputra. Pasukan dhamaputra adalah pasukan elit jaya Negara yang dimanjakan oleh raja. Tetapi pasukan ini sendiri kurang senang terhadap jayanegara. Pada tahun 1319 kuti semi menduduki ibukota kerajaan majapahit, sehingga jayanegara terpaksa diungsikan di desa badander (peristiwa badander). Pemberontakan kuti akhirnya berhasil dipadamkan pasukan bhayangkari pimpinan gajah mada.
Pemberontakan nambi
Karena fitnah dan hasutan yang dilancarkan halayuda terhadap nambi, akhirnya nambi terseret ke dalam jurang perselisihan dengan jayanegara, diakhiri dengan meninggalnya nambi dan hancurnya daerah lumajang.
Peristiwa Tanca 1328
Pada suatu hari istri tanca (tabib kerajaan) digoda oleh jayanegara. Rasa cemburupun muncul di hati tanca. Pada suatu hari jayanegara mengidap penyakit bisul yang mengganggu kesehatan jayanegara. Tanca sebagai tabib kerajaan dipanggil untuk memotong bisul tersebut. Sehabis mengoperasi pisau yang dipakai tanca ditusukan ke dada jayanegara hingga meninggal. Sementara tanca sendiri kemudian dibunuh oleh gajah mada.
Tribhuwanatunggadewi (1328-1350)
Tribhuwanatunggadewi adaalh anak raden wijaya dengan gayatri. Ia menjadi penguasa majapahit karena menggantikan gayatri yang sudah menjadi bhiksuni (pertapa). Pada masa pemerinthannya terjadi pemberontakan sadeng 1331. Peberontakan ini berhasil dipadamkan gajah mada. Keberhasilan gajah mada ini semakin memperlancar jalan gajah mada untuk menggantikan patih arya tadah yang sakit-sakitan.
Pada tahun 1334 arya tadah mengundurkan diri. Gajah mada ditunjuk sebagai patih hamangkubumi. Dalam pelantikannya gajah mada mengucapkan program politiknya yang sering disebut sumpah palapa yang bunyinya “Huwus kalah  nusantara, isun amukti palapa; huwus kalah gurun, seram, tanjungpura, haru, Pahang, dompo, bali, sunda, Palembang, tumasik, barulah saya akan istirahat”
Untuk merealisasikan cita-citanya tersebut orang-orang yang dianggap lawan disingkirkan dan diganti pejabat baru yang mendukung politiknya. Selain itu gajah mada mengangkat mpu nala untuk memimipin  pasukan guna menundukan Indonesia barat.
Pada tahun 1350 trihuwanatunggadewi turun tahta karena gayatri meninggal dunia. Tahta diserahkan kepada hayam wuruk yang waktu itu masih muda.
Hayam wuruk 1350 – 1389
Hayam wuruk adalah anak tribhuwanatunggadewi dengan kertawardana. Ia memerintah sejak tahun 1350 dengan gelar sri rajasanagara. Hayam wuruk merupakan raja terbesar majapahit. Pada masanya hampir seluruh nusantara dipersatukan kecuali pajajaran. Untuk menundukan pajajaran digunakan cara perkawinan politik yang mengakibatkan terjadinya peristiwa bubat 1357.
Pada tahun 1364 gajah mada meninggal dunia, kemudian tahun 1389 hayam wuruk juga meninggal dunia. Meninggalnya kedua tokoh penting dalam kerajaan majapahit ini menyebabkan majapahit mundur.
Wirakramadana 1389 -1429
Wirakrawardana adalah kepnakan hayam wuruk. Ia berhak mewarisi tahta karena ia kawin dengan kusumawardani anak hayam wuruk dengan paduka sri. Sementara istri selir hayam wuruk mempunyai anak bernama wirabumi (penguasa blambangan). Meninggalnya hayam wuruk majapahit dilanda perang saudara.
Perang paregreg 1406
Perang paregreg adalah perang saudara antara majapahit barat dengan majapahit timur yaitu  antara wikrawardana melawan wirabumi. Perang ini dimengangkan majapahit barat/wikrawardana.
Keruntuhan Majapahit
Sepeninggal gajah mada dan hayam wuruk, kerajaan majapahit mulai mundur. Sebab-sebabnya adalah :
Meninggalnya gajah mada sebagai seorang pemimpin yang seba bisa
Tak ada pembentukan pemimipin baru yang cakap sepeninggal gajah mada
Adanya perang saudara / paregreg
Banyak daerah-daerah yang melepaskan diri karena majapahit mulai lemah dan
Pengaruh masuknya agama islam.
Karena majapahit runtuh dan berakhir pada tahun 1478 akibat serangan Girindrawardana dari Kediri. Waktu itu majapahit dipimpin oleh kertabumi (1468 – 1478)
Susunan pemerintahan majapahit
Susunan pemerintahan majapahit pada masa hayam wuruk adalah sebagai berikut :
Dewan sapta prabu, adalah dewan penasihat raja
Mahamentri kartini, adalah jabatan kehormatan yang terdiri atas Indonesia Hino, Indonesia Halu, Indonesia Sirikan
Pancaring wilwakita adalah dewan eksekutif yang bertugas menjalankan pemerintahan sehari-hari.
Dharma dyaksa adalah jabatan yang mengurusi masalah agama. Dharma dyaksa ada dua yakni dhrama dyaksa kaciwan mengurusi agama hindu dan ring kasogatan mengurusi agama budha.
Paningkah sri narendra dwipa, adalah jabatan peradilan seperti mahkamah agung.
Hasil sutra majapahit
Hasil karya sastra lama
Kitab Negarakertagama karangan mpu prapanca 1365. Isinya menguraiakan kerajaan majapahit
Kitab sutasoma oleh mpu tantular. Dalam kitab ini terdapat ungkapan “Bhinneka Tunggal Ika, tan hana dharma mangwra” yang kemudian dipakai semboyan Negara kita.
Kitab arjunawiwaha oleh mpu tantular
Kitab kuntjarakarna, pengarangnya tidak jelas
Kitab parthayajna tidak jelas pengarangnya.
Hasil karya sastra baru
Kitab pararaton oleh mpu tantular isinya menceritakan dongeng ken arok sampai raja-raja singasari sampai majapahit, isinya sebagian besar berupa mitos dan dongeng
Kidung sundayana, isinya menceritakan tentang peristiwa bubat
Kidung sorandaka, yang isinya tentang pemberontakan sora.
Panjiwijayakrama, menceritakan raden wijaya sampai menjadi raja majapahit
Kitab pamancangih, berisi sejarah para dewa
Kitab usana jawa, isinya tentang penaklukan gajah mada terhadap pulau bali
Kitab usana bali, isinya tentang kekacauan bali akibat keganasan maya danawa
Tantu paggelaran, isinya tentang pemindahan gunung mahameru ke pulau jawa
Kitab caon arang dan korawasrama.
System dan struktur social ekonomi (perdagangan, tenaga kerja, penguasaan tanah pajak dan transportasi) masyarkat pada masa kerajaan hindu-budha.
System dan struktur social masyarakat
Masuknya agama hindu-budha ke Indonesia mempengaruhi kehidupan social dan struktur masyarakat Indonesia. Sebelum hindu dan budha datang di Indonesia masyarakat belum mengenal stratifikasi masyarakat. Namun setelah hindu datang di Indonesia masyarkat mulai mengenal yang disebut system kasta. Pembagian masyarkat berdasarkan kasta semula merupakan upaya orang arya (di india) agar darah keturunannya tidak ternoda oleh keturunan bangsa Dravida. Oleh karena itu diadakan pengelompokan berdasarkan status social mereka dalam masyarakat, dimana orang-orang arya menduduki posisi penting seperti kasta brahmana, ksatria, waisya, dan sudra ditempati orang-orang dravida.
Sementara didalam agama budha masyaraktnya pun terbagi menjadi
Biksu-biksuni
Bhiksu dan Bhiksuni adalah pemeluk agama Budha yang telah berhasil meninggalkan sifat keduniawiannya dan telah menempati tempat tersendiri, yaitu biara. Para bhiksu (laki-laki) dan bhiksuni (perempuan) harus menaati aturan-aturan yang telah ditentukan dalam biara, mereka tidak bisa bebas sebagaimana masyarakat umum
Upasaka-upasika
Adalah masyarkat budha yang tingkatannya masih seperti masyarakat kebanyakan. Mereka tidak begitu terikat dengan aturan-aturan seperti para bhiksu dan bhiksuni. Mereka adalah mayarakat awam yang belum banyak memperoleh atau memahami tentang ajaran agama budha. Golongan masyarakat ini merupakan golongan mayoritas.
System dan struktur ekonomi (perdagangan, tenaga kerja dan transportasi) masyarakat pada masa kerajaan hindu-budha.
Raja-raja pada zaman hindu budha memiliki kekuasaan yang sangat besar karena ada anggapan bahwa raja adalah jelmaan para dewa di bumi. Oleh karena itu kekuasaan raja adalah mutlak. Sementara rakyat dianggap hamba yang harus tunduk dan patuh pada peruntah raja. Raja sebagai penjelmaan dewa bumi berhak mengatur dan menguasai segalanya dari tanah, pajak, tenaga kerja, perdagangan dan transportasi.
System perdagangana dan transportasi
Raja berhak penuh atas perdagangan dan transportasi yang ada di wilayah kekuasaanya. Pada masa hindu-budha, raja dan bangsawan adalah pemilik modal, pemilik barang dan kapal. Apabila da pedagang-pedagan asing yang pertama kali dituju adalah raja. Para pedagang bisa melakukan transaksi dengan raja sebagai penguasa wilayahnya. Para pedagang asing akan mendapatkan barang yang dibutuhkan sementara raja juga memperoleh barang dari pedagang asing yang dibutuhkan. Umumnya mereka melakukan jual beli dengan cara barter.
Selain melayani para pedagang raja juga menyediakan kapal beserta isinya untuk dijalankan oleh para nahkoda, caranya dengan system bagi hasil.
System penguasaan tanah, pajak tanah, dan tenaga kerja
Pada dasarnya raja adalah penguasa dan pemilik tanah di daerah kekuasaanya. Sementara rakyat yang menempati wilayah tersebut sebagai penyewa. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak kepada raja berupa upeti. Untuk meperlancar tugas seperti penarikan pajak biasanya raja telah menunjuk penguasa daerah untuk mengkoordinir pengumpulan pajak dari masyarakat. Sementara penguasa daerah menunjuk para petugasnya untuk mengumpulkan pajak dari masyarakat. Apabila pajak/upeti masyarakat terkumpul dengan baik tanpa ada kecurngan kerajaan cepat kaya dan maju.
Kerajaan yang maju dan makmur akan meninggalkan berbagai macam peninggalan yang berharga. Sebab dengan pajak/upeti yang terkumpul, raja bisa memanfaatkannya untuk membangun missal : candi atau symbol-simbol kebesaran lainnya.
Untuk pembangunan monument seperti candi, raja tidak mengalami kesulitan. Sebab rakyat yang hidup di lingkungan kerajaan harus tunduk dan patuh kepada peruntah raja. Raja berhak mengerahkan tenaga rakyat tanpa harus membayar seperti pembuatan candi Borobudur, prambanan dan lain-lain.
Struktur Birokrasi Antara Kerajaan Hindu-Budha Di Berbagai Daerah
Struktur birokrasi kerajaan sriwijaya
Sriwijaya merupakan kerajaan maritime terbesar dan kerajaan nasional pertama di Indonesia. Wilayahnya luas, pengaruhnya bersar dan banyak dikunjungi pedagang dari berbagai daerah dan Negara lain. Negara yang besar harus memiliki system yang baik dan alat keamanan yang kuat.
Oleh kaena itu sriwijaya mengeluarkan berbagai macam birokrasi untuk memperkuat diri dalam menghadapi macam tantangan. Hal ini Nampak pada sebagian prasasti sriwijaya berisi tentang aturan-aturan dan ancaman kepada siapa saja yang akan mengacaukan sriwijaya.
Sebagai kerajaan maritime sriwijaya harus mampu menguasai jalur-jalur yang menghubungkan daerah satu dengan daerah lainnya. Hal ini akan terwujud apabila sriwijaya memiliki birokrasi yang kuat dan alat keamanan yang mencukupi dan memiliki daya jelajah yang cepat.
Struktur birokrasi kerajaan mataram hindu
Kerajaan mataram adalah kerajaan agraris dan hindu di jawa tengah. Kerajaan ini berdiri abad 8 M oleh sanjaya.
Sebagai kerajaan agraris, raja mataram harus memiliki hubungan baik dengan daerah-daerah. Berdasarkan informasi dari berbagai prasasti bahwa pada zaman mataram hubungan antara kalangan istana dengan desa-desa cukup baik walaupun kadang-kadang terdapat perbedaan antara keadaan di keraton dengan desa.
Dari prasasti yang ditemukan di mataram juga menyebutkan bahwa raja memerintah dibantu oleh para pejabat tinggi, misalnya mahamneteri I Hino, Mahamenteri I halu dan Maha Menteri I sirikan. Dibawah mahamneteri I Hino, Mahamenteri I halu dan Maha Menteri I sirikan masih ada pejabat yang lebih rendah lagi.
Sementara untuk menjaga keamanan di mataram dikeluarkan peraturan untuk menjamin keamanan dan ketertiban di desa-desa. Mengingat waktu itu penduduk masih jarang, para pedagang sering dirampok ditengah jalan karena jarangnya penduduk. Untuk itu dikeluarkan aturan-aturan yang member ancaman dan hukuman bagi para penjahat missal hukuman badan sampai hukuman mati.
Struktur Birokrasi Kerajaan Pajajaran
Struktur birokrasi kerajaan sunda dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pemerintah pusat dipegang oleh raja
Raja dibantu oleh mangkubumi (perdana menteri)
Mangkubumi membawahi beberapa orang tua nanganan
Dibawah menteri adalah wado (pejabat rendahan)
Perhatian bagan berikut :



Struktur Birokrasi Kerajaan Majapahit
Struktur birokrasi majapahit menunjukan adanya kekuasaan yang bersifat territorial dan desentralisasi dengan birokrasi yang terperinci. Hal ini karena pengaruh kepercaayaan yang bersifat kosmologi. Dengan konsep semacam ini majapahit dianggap sebagai replica jagad raya dan raja majapahit disamakan sebagai dewa tertinggi yang bersemayam di puncak mahameru.
Dalam prasasti tuhannaru 1245 saka menyebutkan bahwa kerajaan majapahit dilambangkan sebagai persada dengan raja jayanegara sebagai wisnuwawantara dan mahapatih sebagai pranala.
Pada masa hayam wuruk susunan pemerintahan majapahit telah mendekati kesempurnaan. Hal ini dapat dilihat dari adanya bermacam-macam jabatan seperti berikut :
Raja, merupakan penguasa tertinggi dan menduduki puncak hirarki kerajaan. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di bumi yang harus disembah dan dihormati.
Bhatara sapta prabu yaitu dewan pertimbangan kerajaan, bertugas memberikan pertimbangan kepada raja. Anggotanya terdiri atas sanak keluarga raja.
Rakyan mahamantri kartini, yaitu jabatan kehormatan yang biasanya ditempati putra raja. Mereka terdiri atas 3 orang, yaitu : rakyan mahamneteri I Hino, rakyan Mahamenteri I halu dan rakyan Maha Menteri I sirikan. Diantara ketiga jabatan itu I Hino yang tertinggi dan terpenting.
Pancaring wilwatikta (mantri amancanegara) yaitu dewan menteri yang terdiri atas 5 pejabat yaitu patih mangkubumi, tumenggung, demung, rangga dan kanuruhan.. mereka ini adalah badan pelaksana pemerintahan sehari-hari.
Dhama dyaksa, yaitu pejabat tinggi kerajaan yang mengurusi bidang keagamaan. Ada dua dharma dyaksa yaitu dharma dyaksa ring kasiwan (urusan hindu) dan dharma dyaksa ring kasogatan (urusan budha).
Panangkih sri narendra dwipa, yaitu peradilan. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut :



Factor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan bercorak hindu-budha
Runtuhnya kerajaan bercorak budha
Memasuki abad 13 M kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha mengalami kemunduran. Misalnya kerajaan sriwijaya. Kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan nasional pertama dan menjadi pusat agama budha di asia tenggara. Orang-orang yang akan belajar agama budha di india, biasanya harus belajar terlebih dahulu di sriwijaya sebagai bekal menuju ke india. Di sriwijaya mereka belajar agama dibimbing pendeta sakyakirti dan dharmakirti.
Letak sriwijaya sangat strategis karena berada pada persimpangan perdagangan internasional. Kondisi ini didukung oleh sungai-sungai di Sumatra umumnya landai dan lebar sehingga mudah dilayari. Sriwijaya juga banyak menghasilkan barang dagangan seperti kapur, penyu dan gading.
Namun memasuki abad 13 M kerajaan sriwijaya mengalami kemunduran. Adapun sebabnya adalah :
Letak pelabuhan sriwijaya makin jauh dengan pantai
Pendangkalan yang terus menerus mengakibatkan Bandar makin jauh dari pantai. Akibatnya para pedagang enggan berlabuh di Bandar sriwijaya, sehingga sriwijaya makin sepi.
Bea masuk sriwijaya mahal
Chou Ku Fei mengatakan bea masuk sriwijaya makin tinggi. Banyak beban dan pungutan yang harus dibayar agar bisa masuk Bandar sriwijaya. Akibatnya para pedagang beralih ke Bandar lain dan sriwijaya ditinggalkan para pedagang.
Masuknya agama islam
Pada abad 13 M agama islam mulai berkembang di nusantara. Masuknya islam ke nusantara mampu member warna lain masyarkat Indonesia. Islam disiarkan dengan cara damai, tidak membedakan status social masyarakat dan dibawa oleh para pedagang.
Perkembangan islam di nusantara makin pesat terutama di daerah-daerah pantai. Sejalan dengan perkembangan islam di nusantara, wilayah yang semula ada dibawah pengaruh hindu-budha melepaskan diri dan berdiri sendiri sebagai Bandar islam.
Serangan majapahit
Kondisi sriwijaya yang makin luas tak mampu menghalang serangan majapahit tahun 1377 M. serangan ini mengakibatkan kondisi sriwijaya makin lemah dan akhirnya runtuh.
Adanya ekspedisi pamalayu 1275
Ketika singasari diperintahkan oleh kertanegara singasari mengirimkan tentaranya ke melayu tahun 1275 yang terkenal dengan ekspedisi pamalayu. Ekspedisi pamalayu bertujuan untuk menjalin persahabatan dengan kerajaan melayu dan memblokade sriwijaya agar hancur.
Runtuhnya kerajaan bercorak hindu
Setelah sriwijaya mengalami keruntuhan, kerajaan – kerajaan hindu juga mengalami nasib yang sama. Kerajaan majapahit yang menjadi symbol kerajaan hindu dan bahkan disebut kerajaan nasional kedua mengalami kemunduran. Sebabnya adalah sebagai berikut :
Meninggalnya patih gajah mada 1364 M
Patih gajah mada merupakan seorang organisator dan ahli strategi ulung. Pada masa pemerintahannya majapahit menjadi besar dan kerajaan majapahit berkembang pesat. Namun keahlian gajah mada tidak ada yang mewarisi, sehingga ketika gajah mada meninggal tidak ada pemimpin yang bisa menggantikannya.
Meninggalnya hayam wuruk 1389 M
Meninggalnya gajah mada yang kemudian disusul hayam wuruk tahun 1389. Pemerintahan majapahit morat-marit. Kepercayaan daerah terhadap pusat pudar dan daerah-daerah melepaskan diri.
Perang saudara (perang paregreg)
Sepeninggal gajah mada dan hayam wuruk konflik antar keluarga muncul ke permukaan. Wikramawardana keponakan hayam wuruk yang menjadi penguasa majapahit barat terlibat konfllik dengan wirabumi (penguasa blambangan). Wirabumi adalah anak hayam wuruk dengan isteri selir. Peperangan ini sangat melemahkan majapahit.
Masuknya agama islam
Sejak abad 13 islam sudah berkembang pesat di nusantara. Berkembangnya islam ternyata mendesak kerajaan yang bercorak hindu.
Daerah-daerah bawahan melepaskan diri
Semenjak gajah mada dan hayam wuruk meninggal, tali perekat daerah bawahan seolah-olah hilang sama sekali. Apalagi setelah majapahit dilanda perang saudara, daerah bawahan tidak lagi terurus. Disusul masuknya agama islam yang lebih demoktaris, daerah-daerah bawahan semakin berani memisahkan diri. Dengan lepasnya daerah-daerah bawahan maka dengan sendirinya pendapatan majapahit berkurang.
Tradisi Hindu-Budha Didalam Masyarakat Di Daerah-Daerah Tertentu Setelah Runtuhnya Kerajaan Hindu-Budha
Ditempat lain ada tanda-tanda pengaruh india yang sudah tua tetapi belum jelas ialah :
Di tengkarek di lembah Kapuas. Disitu ada mata air dan ada lukisan stupa pada batu besar. Tulisannya tidak jelas. Hiasannya payung bersusun yang diduga oleh krom sebagai pengaruh asli. Hurufnya palawa muda dan berbahasa sansekerta. Letak tengkarek pada jalan perdagangan yang berhubungan dengan Palembang
Di gua kombeang. Letaknya di pedalaman muara Kaman. Diditu ada area budha dan wisnu. Menurut krom ini kelanjutan dari pengaruh seni kutai yang telah luntur. Jenisnya kesenian amarawati. Jadi dari india selatan, sebab amarawati letaknya antara sungai kisna dan godawari. Tempat ini pernah menjadi pusat kebudayaan pada abad II – IV. Dari kesenian amarawati kita kenal budha dipangkara (pelindung laut).
Di sikendeng Sulawesi selatan pantai barat. Disitu juga ditemukan arca-arca jenis amarawati. Dahulu tempat ini juga dalam lintasan perdagangan. Kesenian amarawati lebih sederhana, terutama stupanya. Kesenian gupta bercampur kesenian amarawati terbentuklah kesenian Ajanta yang berkembang abad ke VI
Di jember disana ditemukan arca tembaga berupa budha. Masih banyak lagi ditemukan sisa-sisa pengaruh hindu, misalnya di siguntang (Palembang) ada arca budhis jenis amarawati, di serawak ada arca ganesha.
Kiranya pengaruh-pengaruh yang kami sebut diatas langsung dari india. Arca di siguntang besar sekali, jadi tentu dibuat disini. Kalau kita teliti peninggalan-peninggalan diatas letaknya dalam jalan dagang. Dari Palembang ke Kapuas, dari Palembang ke taruma, dari taruma ke Sulawesi selatan terus ke kutai. Dari kutai ke philipina. Dan kita tahu bahwa pada abad ke IV yaitu zaman dinasti gupta di india ada penyebaran budhisme ke asia tenggara. Gaya keseniaanya campuran india asli dengan gandhara.
Akibat-akibat datangnya pengaruh Hindu :
Dengan datangnya pengaruh india berakibat :
Timbulnya system kemaharajaan
Dengan timbulnya raja yang menguasai beberapa daerah dengan pegawai dan kerabat-kerabatnya menjadi kelas penguasa. Kelas ini hidup dari rakyat, maka rakyat juga berproduksi untuk kelas ini. Dengan demikian timbulah macam-macam pajak. Pajak innatura (barang) dan pajak beripa kerja. Tanah dianggap milik raja dan rakyat menyewa atau hanggaduh.
Hinduisme mempercepat proses feodalisme. Kelas penguasa ini seolah-olah cocok dengan kasta ksatria. Mereka menjadi kelas feudal.
Daerah perdagangan makin luas makin ramai, sebab raja menggabungkan beberapa desa dan keamanan terjamin. Bagi daerah yang jauh diserahkan kepada penguasa daerah.
Kemajuan kebudayaan asli lebih cepat, terutama yang berhubungan dengan keagamaan. Banyak juga unsure-unsur hindu disesuaikan dengan pandangan asli.
Perubahan dalam system keagamaan. Disini juga ada sinkritisme.
Terjadi dualism masyarakat ialah masyarakat ialah masyarakat kraton yang telah sungguh-sungguh di hindukan dengan masyarakat desa yang masih boleh disebut asli.
Susunan ketatanegaraan lebih lengkap. Juga administrasinya. Banyak buku hukum dipakai di samping hukum adat.
Masuk bahasa sansekerta, sebab sebagai bahasa dalam agama dan sastra.

BAB III
PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM TERHADAP MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA
Agama islam di Indonesia diperkirakan abad 7 s.d 13 M. agama ini masuk Indonesia dibawa oleh para pedagang dan disiarkan dengan cara damai. Sebelum islam masuk di Indonesia telah berkembang agama dan kebudayaan hindu-budha. Namun pada abad ke 13 dan 15 kedua agama ini mulai mundur dan terdesak oleh islam.Perkembangan agama islam di Indonesia sangat pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa factor antara lain :
Agama islam disebarkan dengan cara damai
Mundurnya dua kerajaan besar yaitu sriwijaya dan majapahit
Islam tidak mengenal penggolongan masyarakat
Ajaran islam sangat manusiawi dan tidak memberatkan pemeluknya
Penyebaran islam didukung oleh para wali songo
Didukung oleh orang-orang Indonesia sendiri seperti para raja, bangsawan, adipati, rakyat biasa, dan para ulama
Islam masuk ke Indonesia tidak dibawa penjajah melainkan para pedagang sehingga masyarakat mudah menerima.
Pendapat para ahli tentang proses awal  penyebaran islam di kepulauan Indonesia.
Kapan islam masuk ke Indonesia
Sejarah tentang masuknya islam di Indonesia masih terjadi silang pendapat antara tokoh satu dengan yang lainnya. Perbedaan pendapat ini disebabkan karena adanya perbedaan cara pandang yang disebabkan perbedaan bukti-bukti atau alasan yang mereka kemukakan. Pendapat-pendapat itu antara lain adalah :
Islam masuk ke Indonesia abad 7. Pendapat ini didukung oleh tokoh-tokoh sebagai berikut :
Dr. Hamka
Beliau mendukung pendapat yang mengatakan islam masuk ke Indonesia abad 7 M dengan alasan bahwa pada tahun 674 M Raja Tacheh (arab) mengirimkan utusannya kepada ratu sima yang terkenal adil dan jujur. Selain itu waktu itu di jawa dijumpai orang arab islam.
Zainal arifin abbas
Dia mengatakan bahwa tahun 668 M ada utusan arab di cina yang telah mempunyai pengikut islam di Sumatra utara.
Drs. Juned pariduri
Dia mengatakan bahwa tahun 670 di barus (tapanuli-sumut) islam mulai masuk . dasarnya adanya makam syekh mukaddin di barus yang berangka tahun Ha-mim yang artinya 48 H/670M.
Berita cina zaman dinasti Tang
Bahwa di kanton/sumatera ada orang yang beragama islam
Islam masuk ke Indonesia abad 11 M
Pendapat ini didasarkan pada adanya makam Fatimah binti maimun di lenan gresik yang berangka tahun 1082 M
Islam masuk di Indonesia abad 13 M
Pendapat ini berdasarkan :
Berita marcopolo yang pernah singgah di sumatera utara ketika ia mengadakan perjalanan dari cina ke Persia. Di sumatera utara marcopolo menjumpai orang yang telah memeluk agama islam.
Batu nisan malik al saleh berangka tahun 1297 menunjukan batu nisan seoran muslim.
Islam masuk ke Indonesia abad 15 M
Pendapat ini didasarkan pada berita dari Ma Huan yang pernah singgah di gresik tahun 1416. Disitu Ma Huan melihat sudah banyak masyarakat beragama islam.
Dari mana datanganya islam di Indonesia
Ada beberapa pendapat tentang asal-usul datangnya islam di Indonesia.
Islam datang dari arab
Islam yang datang di Indonesia dibawa langsung oleh para pedagang-pedagang arab sebab islam lahor di arab.
Islam dari Gujarat india
Para pedagang Gujarat yang beragama islam datang ke Indonesia untuk berdagang selain bedagang mereka juga menyebarkan agama islam di sela-sela mereka melakukan aktivitas berdagang. Bukti lain bahwa islam datang dari Gujarat antara lain sebagai berikut :
Unsure-unsur islam di Indonesia menunjukan persamaan islam di Gujarat yang telah tercampur dengan unsure-unsur setempat.
Bentuk batu nisan malik al saleh yang mempunyai cirri-ciri yang hampir sama dengan bentuk nisan yang ada di india/Gujarat.
Islam datang dari Persia
Bukti-bukti yang mendukung pendapat ini adalah berkembangnya tasawuf di Indonesia. Semula tasawuf berkembang di Persia.
Siapa pembawa islam di Indonesia
Ada beberapa pendapat tentang pembawa islam di Indonesia. Pendapat itu antara lain :
Para pedagang
Para pedagang merupakan kelompok yang paling berjasa dalam awal penyebaran islam di Indonesia, para pedagang muslim. Arab maupun Gujarat datang ke Indonesia untuk berdagang. Namun karena sisa-sisa waktu untuk pulang kembali ke negaranya masih longgar mereka gunakan untuk berdakwah menyebarkan agama.
Para mubaligh
Mubaligh adalah orang yang tugasnya menyampaikan ajaran agama. Para mubaligh lebih ahli dan lebih tahu keadaan atau kondisi masyarakat sebab tugas mereka memang khusus untuk berdakwah.
Golongan Sufi
Penyiaran agama melalui tasawuf terasa lebih cocok dengan kondisi masyarakat Indonesia yang suka berbau mistik.
Saluran-saluran islamisasi
Ada beberapa cara yang dugunakan untuk proses islamisasi di Indonesia yaitu :
Perdagangan
Perdagangan merupakan cara yang paling efektif untuk penyebaran islam waktu itu. Sebab para pedagang langsung berhubungan dengan raja, bangsawan, dan rakyat untuk memperoleh barang dagangan.
Perkawinan
Perkawinan merupakan cara efektif untuk mengajak dan mengikat keluarga yang belum islam menjadi islam, missal
Putrid campa kawin dengan raja brawijaya yang kemudian bernama raden patah.
Rorosantang kawin dengan syarif Abdullah beranak syarif hidayatullah
Maullana ishak kawin dengan putrid raja blambangan beranak sunan giri.
Tasawuf
Masyarakat Indonesia memiliki dan menyukai hal-hal yang berbau mistik. Sehingga kedatangan kaum sufi diterima dengan senang hati masyarakat Indonesia. Kesempatan ini dimanfaatkan kaum sufi untuk mendekati masyarakat dan menyebarkan islam.
Pendidikan pondok pesantren
Penyebaran islam melalui pondok pesantren memiliki nilai lebih karena pesantren merupakan kawah candra dimuka yang paling baik untuk mendidik masyarakat/umat. Para santri yang datang dari berbagai daerah bersatu untuk menuntut ilmu serta menerima gemblengan-gemblengan dari kyai. Sehingga keluar dari pesantren mereka siap menghadapi tantangan-tantangan dakwah di daerah-daerah yang mereka tempati.
Kesenian
Seni merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Oleh karena itu, berdakwah dengan menggunakan kesenian akan membawa daya tarik tersendiri bagi masyarakat awam. Seni pewayangan banyak dimanfaatkan oleh sunan kali jaga dalam berdakwah. Banayak cerita-cerita pewayangan yang digubah disesuaikan dengan ajaran islam. Selain seni pewayangan ada cara lain yang digunakan sebagai media dakwah seperti sekaten, grebeg maulud, seni debus dan lain-lain.
Peranan wali sangan dalam proses islamisasi
Perkembangan islam dijawa tidak dapat dipisahkan dari peranan wali sanga. Mereka adalah tokoh islam di jawa yang memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat. Dengan sikap yang santun tawadukdan penuh dengan kewibawaan para wali mengajarkan ajaran islam dengan bijaksana. Para wali tahu bahwa masyarakat jawa waktu itu umumnya beragama hindu. Oleh karenanya kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang berlaku tidak langsung diberantas melainkan dimanfaatkan dan diisi dengan ajaran-ajaran islam. Kalau kita melihat bentuk masjid kuno umumnya beratap tumpang. Ini merupakan akulturasi dari bangunan pura (hindu)\
Nama-nama walisanga dan asal daerahnya
Maulana malik Ibrahim (sunan gresik)
Raden saleh (sunan ampel)
Maulana ainul yakin (sunan giri)
R.M. Joko Said (sunan kalijaga)
Ja’far shodiq (sunan kudus)
Umar said (sunan muria)
Makdum Ibrahim (sunan bonang)
Syarif hidayatullah (sunan gunung jati)
Syeikh maunat (sunan drajat)
Catatan : syekh siti jenar ada yang memasukannya dalam kelompok wali sanga, namun karena ajarannya tentang manunggaling kawulo gusti dianggap membahayakan keimanan,, oleh karenanya dia dijatuhi hukuman mati.
Tempat dan bukti awal penyebaran islam di Indonesia
Bukti awal penyebaran islam di Indonesia tampaknya masih kabur. Hal ini disebabkan kurangnya bukti yang dapat diandalkan.
Bukti yang paling tua tentang permulaan islam di Indonesia ialah ditemukannya batu nisan dari aceh yang menandai kematian sultan sulaiman bin Abdullah bin al basyir tahun 1211. Ditemukannya batu nisan malik al saleh berangka tahun 1297 di samudra pasai. Bukti-bukti itu telah menyakinkan kepada kita bahwa pada abad 13 islam telah ada di sumatera utara.
Didaerah leran gresik, jawa timur ditemukan makam Fatimah binti maimun berangka tahun 1082 M yang menandakan makam orang lain.
Sementara menurut ma huan seorang tionhoa. Islam yang pernah datang di majapahit tahun 1413 dengan jelas bahwa penduduk kota majapahit sendiri terdiri dari tiga golongan, yaitu orang-orang islam  yang datang dari barat (india) orang tionghoa yang kebanyakan memeluk islam rakyat yang selebihnya beragama hindu.
Pada abad 13 timbul pusat perdagangan dan kegiatan islam yang baru yaitu malaka. Pendiri kerajaan malaka adalah keturunan majapahit yaitu parameswara. Setelah masuk islam bernama iskandar syah. Malaka tidak hanya sebagai pusat perdagangan tapi sebagai pusat agama isalm di asia tenggara. Tahun 1511 malaka jatuh ketangan portugis.
Perkembangan tradisi islam di berbagai daerah dari abad ke 15 sampai abad ke 18
Dalam dunia islam muncul berbagai tradisi setelah islam berinteraksi dengan kebudayaan setempat. Hal ini tidak bisa dihindari karena sebelum islam masuk kehidupan yang bersifat religious telah berkembang pesat di nusantara. Sehingga perkembangan islam di nusantara tidak bisa murni sebagaimana zaman rasulullah SAW.
Masuknya agama islam ke Indonesia tidak mematikan kebudayaan/tradisi islam di berbagai daerah seperti berikut :
Ziarah
Ziarah artinya mengunjungi atau sowan (bahasa Jawa). Istilah ini biasanya digunakan untuk mengunjungi makam para wali, mengunjungi kuburan orang mati
Selain mencari berkah ziarah dimaksudkan untuk menghormati orang yang telah meninggal dan untuk melanggengkan hubungan orang hidup dengan orang yang telah mati.
Pada tahun syaban menjelang bulan ramadhan masyarakat jawa memiliki kebiasaan berziarah ke makam leluhur orang tuanya. Di jawa timur ziarah kemakam dilakukan pada jumat legi sementara jumenengan pada jumat kliwon.
Cara seseorang dalam berziarah juga bermacam-macam, ada yang berziarah kemakam dengan membacakan alquran, menyebar kembang, membakar kemenyan, melaksanakan shalat didepan makam, berdoa, membaca tahlil dan lain-lain. Masing-masing daerah biasanya memiliki tradisi yang berbeda.
Mauled nabi
Tradisi mauled nabi diselenggarakan untuk mengenang kelahiran Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 rabiul awal tahun hijriyah. Di Indonesia perrayaan mauled nabi dilaksanakan dalam kaitan mencari berkah dari orang-orang alim. Orang-orang saleh seperti berziarah ke makam-makam mereka/
Di jawa barat peringatan mauled nabi diisi dengan kegiatan berziarah ke makam sunan gunung jati, salah satu wali sanga di jawa barat. Di sumatera barat setiap tanggal 12 rabiul awal umat islam berziarah kemakam syeh burhanuddin, tokoh penyiar islam di sumatera barat. Di kudus ada tradisi membaca kitab
“berjanji” yang berisi sejarah nabi secaara bergantian dari rumah ke rumah selama bulan mauled. Sementara di NTB datangnya bulan mauled terasa lebih semarak lagi, masyarkaat pada bulan mauled tiba, membuat masakan besat untuk dibagikan kepada tetangga daerah-daerah tertentu, kadang ada yang menampilkan atraksi seperti barang leak.
Sekatenan
Di keraton Yogyakarta, Surakarta, Cirebon perayaan mauled nabi disebut sekaten. Kata sekaten berasal dari kata syahadarian yaitu dua kalimat syahadat yang artunya tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Tradisi sekaten diperkenalkan pertama kali oleh raden patah dari demak pada abad ke 16. Ribuan orang masuk islam dengan tradisi tersebut. Oleh sultan-sultan berikutnya tradisi tersebut diteruskan sampai sekarang ini.
Di Yogyakarta dan Surakarta perayaan sekaten diisi dengan penyucian benda-benda pusaka kerajaan. Sultan juga membagi-bagikan berkah berupa nasi tumpeng berbentuk gunung (gunungan)
Gunungan lanang dan gunungan wadon
Pada perayaan sekaten ada satu acara yang ditunggu-tunggu oleh masyarkat sekitar untuk mencari nafkah yaitu keluarnya nasi gunungan yang akan dihiasi berbagai macam makanan yang dibawa ke dalam masjid setelah didoakan nasi ini dibagikan kepada para pengunjung bahkan sering menjadi rebutan para pengunjung.
Nasi gunungan yang dipersembahkan pihak keraton merupakan bentuk ucapan terimakasih atas melimpahnya berkah dan rizki yang diberikan Allah SWT
Nasi gunungan ada 2 macam yaitu gunungan lanang dan gunungan wadon. Gunungan lanang merupakan nasi yang diberntuk dengan puncak sebagai laki-laki dihiasi dengan panganan, telur asin, cabai merah,, kacang panjang di sekelilingnya. Gunungan wadon merupakan gunungan nasi yang berbentuk paying “perempuan” ditutup dengan panganan datar besar dan dikelilingi oleh panganan berberntuk daun. Seluruh permukaan gunungan nasi dihiasi dengan panganan-panganan kecil.
Makna perlambang asli gunungan nasi ini berkaitan dengan masa pra hindu-budha, namun saat ini dianggap melambangkan alam semesta berikut semua isinya dan kebesaran sang pencipta.
Tarekat
Tarekat berasal dari bahasa arab thoriq yang artinya jalan atau jalan setapak. Jalan yang dimaksudkan disini adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Kegiatan mereka bisa berupa dzikir memahami dan mengamalkan ayat-ayat alquran serta bentuk kegiatan lain yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tarekat merupakan perkumpulan atau persaudaraan dalam perjalanan batin manusiauntuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Karena perjalanan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta itu tidak sama maka munculah bermacam-macam tarekat itu sesuai dengan nama pendirinya.
Nama-nama tarekat yang pernah ada di Indonesia :
No
Nama Tarekat
Pendirinya
Asal
1
Qodiriyah
Abd qodir jaelani (1988-1166)
Baghdad
2
Rifaiyyah
Ahmad al rifai (±1175)
Irak
3
Shadilillyah
Abu hasan al shadily (± 1256)
Tunisia
4
suhawardiiyya
Abdul qodir suhawardi
Baghdad
5
Shattariyya
Abdullah sattar (± 1415)
-
6
Naqsabandiyah
Baha’al din naqsabandiyah (1388)
Bukhara
7
Sammaniah
Syeikh M Samman
-
8
Qusyasyiah
Ahmad qushashi
-
Perkembangan tarekat di Indonesia
Tarekat di Indonesia berkembang abad +16 M sejalan dengan masuknya paham sufi di Indonesia. Dari mana serta siapa pembawanya terkait di Indonesia tidak diketahui secara pasti. Yang jelas tarekat ada di Indonesia sejak islam masuk dan berkembang di  Indonesia.
Kehidupan pendidikan kesenian, kesusastraan, dan social di kerajaan-kerajaan islam di berbagai daerah
Perkembangan pendidikan
Pendidikan yang berkembang pada masa kejayaan islam adalah pemilik pondok pesantren. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional yang muncul sejak awal perkembangan islam.
Di Indonesia pendidikan pesantren pertama ada di pulau jawa dan Madura. Para kyai menjadi penggerak utama terbentuknya pendidikan pesantren. Sekolah semacam ini di minangkabau disebut surau dan di aceh disebut dayah.
Menurut babad demak pesantren pertama didirikan oleh raden patah (sunan ampel) pada pemerintahan prabu kertawijaya dari majapahit. System pendidikan yang dikembangkan di pondok pesantren umumnya masih tradisional. Santri dari berbagai daerah lalu berkumpul dengan teman-teman di rumah/pondok milik kyai atau guru ngaji. Para santri belajar dengan cara lesehan dan berkelompok. Materi yang diajarkan seperti tafsir, fiqih, bahasa arab, adab dan qiro’ah.
Keberadaan pesantren pada masa lalu memiliki andil yang sangat besar bagi munculnya kaum intelek dan para ulama yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam penyebaran islam selanjutnya. Oleh karena itu keberadaan pesantren sampai sekarang tetap diperthankan dan jumlahnya semakin banyak. Kurikulumnya pun makin disempurnakan sesuai dengan tuntutan zaman. Walhasil muncul pondok-pondok pesantren modern seperti gontor dan tempat lain.
Kesenian
Perkembangan islam di Indonesia semakin memperkaya khazanah kebudayaan nasional. Dalam bidang kesenian islam telah meninggalkan berbagai kreasi seni seperti berikut ini
Kaligrafi
Kaligrafi disebut pula seni menulis arab indah. Kaligrafi menjadi cirri khas seni islam. Kepandaian menulis arab ini dikembangkan di madrasah atau pondok pesantren. Sehingga tidak heran jika perkembangan kaligrafi di Indonesia cukup pesat.
Seni pahat
Didalam islam ada larangan membuat gambar/patung maklhuk hidup. Oleh karena itu seni pahat pada masa islam tidak sepesat pada masa sebelumnya. Perkembangan seni pahat pada masa islam hanya terbatas pada seni ukir hias. Pola-polanya terdiri atas pola daun-daunan, bunga-bungaan, bukit-bukit karang. Bila mana seseorang ingin membuat ukuran maklhuk hidup biasanya bentuknya disamarkan dengan bungan atau dedadaunan seperti gambar kera yang disamarkan dengan pola daun-daunan. Relief ini seperti terdapat pada masjid mantingan jepara.
Kesusastraan
Hasil karya sastra pada zaman isalam tidak banyak sampai kepada kita, hal ini karena tidak ada tempat untuk meneruskan kepada generasi penerus. Beberapa peninggalan karya sastra isalm antara lain
Hikayat
Hikayat adalah cerita kuno, sejarah, roman
Contoh hikayat
Hikayat si miskin dan si kaya
Hikayat Hang Tuah
Hiikayat jauhat manikam
Hikayat panca tanderan
Hikayat amir hamzah
Hikayat raja-raja pasai
Suluk
Suluk adalah kitab-kitab yang membentangkan tentang tasawuf
Contoh suluk
Suluk sukarewa
Suluk wujil
Suluk syair perahu
Suluk siburung pinang
Suluk asrar’al arifin
Babad
Babad adalah cerita sejarah namun lebih banyak berupa cerita daripada urauian sejarahnya
Contoh kitab babad
Babad tanah jawi
Babad giyanti
System dan struktur social masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak islam di berbagai daerah
Penyebaran agama islam dan pertumbuhan kota
Sejalan dengan masuk dan berkembangnya agama islam di nusantara maka berdirilah kerajaan-kerajaan yang bercorak islam. Kerajaan-kerajaan bercorak islam yang mula-mula berdiri antara lain : samudra pasai, aceh, malaka, demak, ternate, tidore, makasar, Banjarmasin dan lain-lain. Daerah-daerah tersebut kemudian berkembang menjadi kota.
Sejalan dengan tumbuhnya kota-kota baru di nusantara, maka wilayah perdagangan menjadi semakun luas. Perluasan wilayah kota perdagangan ini makin cepat ketika malaka diduduki portugis tahun 1511. Para pedagang yang semula singgah di malaka akhirnya memindahkan kedaerah lain seperti Tuban, makasar, ternate, tidore dan lain-lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan masuknya islam di Indonesia memperluas dan mempercepat pertumbuhan kota-kota di Indonesia.
Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kota.
Ada beberapa factor yang turut serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kota-kota di Indonesia yaitu sebagai berikut :
Letak geografis
Yang dimaksudkan adalah letak kerajaan-kerajaan yang berada di muara sungai sngat membantu mempercepat pertumbuhan kerajaan tersebut menjadi sebuah kota. Demikian pendapat Charles M Cooley
Adanya hubungan antar kota baik di Indonesia maupun dengan kota-kota luar Indonesia. Samudra pasai, pidie, aceh, Indragiri, Palembang, dan malaka adalah kerajaan-kerajaan yang sering berhubungan dengan pedagang-pedagang asing. Hal ini akan mempecepat daerah-daerah tersebut menjadi perkotaan
Factor politik
Maksudnya pertumbuhan dan perkembangan kota tersebut bertalian dengan munculnya kekuasaan politik, missal kerajaan demak, Cirebon, banten, sunda kelapa, malaka dan lain-lain. Daerah tersebut menjadi besar karena kekuasaan politik
Factor kosmologis dan magis religious
Menurut robertvon heine geldem bahwa pendirian pusat kerajaan, penobatan raja, pemberian gelar raja, gelar ratu, menteri-menteri, pendeta keraton, pembagian provinsi dan lain-lain selalu dihubungkan dengan kosmologi dan hal-hal yang bersifat mistis.
Tujuannya adalah agar kerajaan itu bisa maju besar dan selamat dan tidak ada gangguan dari maklhuk jahat
Cirri-ciri kota masa kerajaan islam
Pertumbuhan dan perkembangan kota pada masa kerajaan islam memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
Ada sebagian kota yang dipagari keliling dan ada yang tidak
Ada tempat bertemunya penjual dan pembeli atau pasar. Pasar merupakan pusat aktivitas perdagangan penduduk/masyarakat sekitar.
Adanya tempat peribadatan
Adanya perkampungan bagi penduduk
Kelompok bangunan (keraton) sebagai tempat tinggal raja dan penguasa.
Terbentuknya jaringan ekonomi
Masuknya agama islam ke Indonesia memiliki andil yang sangat besar terhadap kemajuan di tanah air. Salah satunya adalah munculnya jaringan ekonomi Indonesia.
Ketika islam masuk dan berkembang di Indonesia wilayah perdagangan makin meluas. Hal ini disebabkan karena proses penyebaran islam dilakukan melalui perdagangan. Wilayah pesisir dan pantai merupakan daerah-daerah yang mula-mula mendapati kunjungan para pedagang muslim dari arab, Gujarat, Persia.
Daerah-daerah pesisir pantai yang sering dikunjungi para pedagang akhirnya tumbuh menjadi pusat-pusat perdagangan dan bahkan banyak yang muncul sebagai kerajaan seperti samudra pasai, aceh, malaka, demak, sunda kelapa, banten, goa, ternate, tidore banjar dan lain-lain. Daerah-daerah tersebut perannya semakin penting karena menjadi pusat perekonomian di daerahnya.
Ketika selat malaka dikuasai portugis tahun 1511, pusat perdagangan di sunda kelapa, banten, demak, tuba, gresik, Surabaya, Sulawesi, ternate, tidore makin ramai sebab para pedagang muslim enggan berhubungan dengan portugis di malaka. Jalur pelayaran yang semula melewati selat malaka beralih menuju pantai barat Sumatra terus ke selatan sampai ke selat sunda. Dari selat sunda menyusuri pantai utara pula jawa lalu belok ke utara menuju Sulawesi dan ternate serta banjar. Inilah yang menyebabkan jaringan perdagangan nasional makin ramai.
Terbentuknya jaringan intelektual
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan islam di tanah air maka perubahan demi perubahan mulai Nampak di tanah air. Perubahan itu ditandai munculnya kaum intelektual muslim. Ada beberapa factor yang mendorong munculnya intelektual dalam masyarakat,  yaitu sebagai berikut :
Orang-orang Indonesia belajar agama ke arab sejak munculnya hubungan dagang dengan Negara muslim. Setelah kembali ketanah air mereka menjadi ulama dan pemuka agama di tanah air.
Berdirinya pondok-pondok pesantren di Indonesia seperti pesantren ampel denta di jawa timur.
Ulama-ulama arab tinggal di Indonesia dan menikah dengan orang Indonesia lalu menjadi penyebar islam di Indonesia.
Tokoh-tokoh intelektual yang muncul pada masa penyebaran islam adalah wali sanga, sunan tembayat, sunan geseng, sunan nundung, syeh yusuf, syamsudin pasai, hamzah fansuri, nurrudin arraniri dan lain-lain.
Sementera ulama terkenal yang muncul pada abad 19 dan 20 seperti hasyim asy’ari (pendiri NU), wahab chasbullah, bisri syamsuri, A. Hasan, KH. Ahmad Dahlan, KH. Samanhudi dan lain-lain.
BAB IV
PERKEMBANGAN NEGARA KERAJAAN-KERAJAAN
ISLAM DI INDONESIA
Kerajaan Islam Pertama di Indonesia
Kerajaan samudra pasai
Berdasarkan catatan mengenai pelayaran dan perdagangan di nusantara, bahwa agama islam masuk di sumatera sekitar abad 7 M dan mulai berkembang pada abad 13 M. sehingga sebagian masyarakat menganggap islam masuk di sumatera baru abad 13 M. padahal islam ada disana sudah ada sejak terjadi hubungan dengan pedagang-pedagan arab, Gujarat dan india.
Pendiri
Pendiri kerajaan samudra pasai adalah sultan malik al saleh (marah silu) pada abad ke 13 M. bukti-bukti adanya kerajaan samudra pasai adalah
Berita marcopolo dari venesia yang pernah singgah di sumatera dia menjumpai orang islam
Adanya batu nisan malik al saleh berangka tahun 1927 M. dia adalah raja pertama samudra pasai yang sebelumnya bernama marah silu. Setelah masuk islam dia diberi gelar dan nama oleh syarif ekah “sultan malik al saleh”.
Letak
Letak kerajaan samudra pasai ada di kampong samudra di tepi sungai pasai sumatera utara. Di dekat daerah tersebut sekarang terdapat sebuah stasiun kereta api.
Raja-raja samudera pasai
Raja-raja samudera pasai bergelar sultan. Gelar ini diberikan langsung syekh syarif mekah yang waktu itu mengirimkan utusannya untuk mengislamkan marah silu (malik al saleh). Raja-raja yang pernah memerintahkan si samudera pasai adalah :
Sultan malik al saleh (1292-1297)
Sultan al malikush zahinr (1297-1326)
Sultan malikush zahir II (1326-1348)
Sultan zainal abiding (1350)
Sultan iskandar (1412)
Raja-raja samudra pasai yang banyak melakukan kegiatan-kegiatan khususnya ilmu pengetahuan adalah sultan malikush zahir II. Beliau aktif memajukan ilmu pengetahuan dan mengembangkan kerajaannya. Beliau adalah seorang raja yang alim dan teguh imannya. Menurut ibnu batutah dari maroko yang pernah singgah di pasai sultan zahir II adalah :
Baginda sangat kuat imannya dengan bermadzhab syafii
Baginda sangat rajin mengajarkan agama dengan bantuan guru agama
Baginda memiliki armada yang besar sehingga pasai menjadi kota Bandar yang banyak dikunjungi pedagang untuk memperoleh barang dagangan seperti rempah-rempah dan emas dan lain-lain. Mereka ada yang berasal dari Gujarat, cina, arab dan jawa.
Baginda menjadikan pasai sebagai pusat agama islam dan kegiatan ilmu pengetahuan dengan madzhab syafii. Sehingga pasai menjadi pusat penyiaran agama islam. Berkat samudera pasai daerah minangkabau, jambi, malaka, jawa, dan daerah Indonesia lainnya mulai terpengaruh agama islam. Bahkan sampai ke pattani thailad
Dalam pemerintahannya beliau mengangkat seorang qodil (pejabat tinggi)
Setelah beliau wafat samudera pasai mengalami kemunduran. Penggantinya yaitu zainal abiding masih terlalu kecil dan belum mampu menjalankan roda pemerintahan. Sehingga pada masa zainal abiding inilah samudera pasai samudera pasai pernah ditaklukan oleh kerajaan siam dan majapahit.
Keruntuhan samudera pasai
Pada masa zainal abidin samudera pasai didera oleh berbagai serbuan dari pihak luar yang mengakibatkan kerajaan menjadi lemah dan akhirnya runtuh. Adapun sebab-sebab keruntuhannya adalah ;
serbuan dari siam
kerajaan siam mengirimkan 4000 tentaranya untuk menghancurkan kerajaan samudera pasai. Sesampainya di samudera pasai tentara siam menyerahkan sebuah peti besar yang dikatakan hadiah dari negeri islam untuk raja pasai. Namun setelah peti dibuka dihadapkan raja peti tersebut berisikan 4 buah algojo bertubuh besar yang langsung menangkap zainal abidin lalu dimasukan peti tersebut dan dibawa pergi ke siam dengan dikawal 4000 pasukan. Para pembesar pasai tidak berdaya menghadapi peristiwa ini. Siltan zainal abiding ditawan dan di bawa ke siam sebagai tawanan. Setelah berembuk akhirnya pembesar pasai datang ke siam dengan membawa upeti sebagai tebusan. Zainal abidin dilepas diserahkan kembali. Dengan demikian strategi siam berhasil untuk menaklukan pasai.
Serangan majapahit
Tak lama setelah diserbu oleh siam, kerajaan pasai ganti diserbu majapahit. Karena pasukan kalah kuat pasai tidak mampu mempertahankan diri kecuali menyerah dan tunduk kepada majapahit.
Serbuan dari nakur (aceh dalam)
Ketika terjadi serangan dari aceh dalam. Zainal abidin tewas. Permaisuri zainal abiding akhirnya membuat sandiwara. Barang siapa bisa membalas kematian suaminya akan dijadikan pendampingnya. Tampilah seorang nelayan dengan gagah berani memimpin pasukannya menyerbu negeri nakur dan berhasil. Nelayan yang berjasa ini langsng dijadikan suami dan diangkat menjadi raja pasai, tetapi raja baru ini akhirnya dibunuh oleh putra mahkota sendiri. Pada masa sultan iskandar pasai mengadakan hubungan persahabatan dengan tiongkok yaitu sejak datangnya laksamana ceng ho. Tiongkok melindungi pasai dari setiap ancaman dari luar.
Berdirinya malaka
Setelah malaka berdiri tahun 1400 M keadaan pasai sudah payah dan akhirnya terdesak oleh malaka. Apalagi malaka yang letaknya sangat strategis memudahkan kerajaan tersebut berkembang pesat karena banyak yang didatangi pedagang-pedagang asing.
Konsep Kekuasaan di Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha dan Kerajaan Bercorak Islam
System kekuasaan pada kerajaan-kerajaan hinsu-budha dan islam pada umumnya adalah berasaskan keturunan atau turun-temurun. Jika tidak demikian seseorang bisa menjadi raja karena ditahbiskan oleh pendeta melalui upacara Vratoyastoma.
Pada masa perkembangan islam seseorang bisa menjadi raja karena ditobatkan oleh para wali seperti di demak, Cirebon, dan banten. Sementara malik al saleh dari samudra pasai dinobatkan menjadi sultan oleh syeh ismail dari arab.
Konsep Kekuasaan pada kerajaan hindu-budha menganggap bahwa raja adalah keturunan dewa di bumi. Raja memegang otoritas politik tertinggi dan menduduki puncak hirarki kerajaan. Dalam melaksanakan tugasnya raja dibantu sejumlah pejabat birokrasi. Seperti di masyarakat, seorang raja dibantu oleh dewan sapta prabu, ada maha menteri kartini, ada pancaring wilwakita dan paningkah sri narendradwipa.
Di dalam kerajaan hindu-budha tidak ada gelar khusus bagi sebutan raja. Berbeda dengan kerajaan-kerajaan islam, ada beberapa sebutan bagi raja-raja islam seperti sebutan bagi raja-raja jawa adalah sultan, susuhunan, panembahan dan maulana.
Di Sulawesi selatan rajanya bergelar samboya (yang disembah). Sementara di luwu rajanya bergelar mapayunge dan di bone bergelar mangkaue (yang bertahta).
Didalam kebudayaan jawa konsep kekuasaan di kerajaan hindu-budha dan islam pada umumnya menyatakan raja adalah makhluk yang tertinggi di rakyat. Pribadi yang sacral penuh charisma. Didalam serat niti  praja dikatakan bahwa raja diumpamakan bahwa raja berkuasa atas hidup dan matinya sandang dan pangan rakyatnya.
Struktur Birokrasi Hubungan Pusat Daerah dan Hukum di Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam.
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan mataram islam didirikan oleh panembagan senopati tahun 1575 dan mencapai kejayaan pada masa sultan agung hanyokrokusumo (1613 – 1645). Wilayahnya meliputi jawa tengah, jawa timur dan sebagian jawa barat. Sultan agung pernah bercita-cita ingin menyatukan wilayah pulau jawa di bawah kekuasaannya. Untuk mewujudkan cita-citanya beliau melakukan usaha menyerang VOC di Batavia tahun 1628 dan 1629 tetapi gagal karena mataram kalah persenjataan, jaraknya terlalu jauh, kekurangan bekal, gagal membendung sungai ciliwung dan meninggalnya baurekso.
Sepeninggal sultan agung kerajaan mataram mengalami kemunduran dan akhirnya pecah menjadi dua yaitu mataram jogja dan mataram Surakarta (diatur dalam perjanjian giyanti 1775). Tahun 1757 mataram Surakarta pecah menjadi dua lagi yaitu kasunanan dan mangkunegaran, sementara mataram Yogyakarta pecah menjadi dua yaitu kasultanan dan pakualaman.
System pembagian wilayah
Kerajaan mataram dibagi menjadi beberapa kesatuan wilayah dengan keraton sebagai pusatnya. Wilayah itu antara lain :
Kutonegara atau kutagara yaitu wilayah keraton yang dipimpin oleh raja.
Negoro agung yaitu wilayah yang mengitari ibu kota kerajaan yaitu : kedu, siti ageng (bumi ageng), bagelan, dan pajang. Masing-masing wilayah kemudian dibagi menjadi 2 yaitu :
Wilayah kedu terdiri atas siti bumi dan bumijo
Wilayah siti ageng teridi atas siti ageng kiwo dan siti ageng tengen
Wilayah bagelen terdiri atas daerah sewu dan numpak anyar
Wilayah pajang terdiri atas penumping dan panekar
Mancanegara wetan (jawa timur) dan mancanegara kilen (jawa tengah) yaitu wilayah diluar pantai dan bukan negoro agung. Masing-masing dipimpin oleh seorang bupati. Beberpa bupati dikoordinir oleh wedana bupati
Pasisiran wetan dan pasisiran kilen, biasanya sungai serang yang mengalir antara demak dan jepara. Masing-masing pasisiran dipimpin wedana bupati. Pesisir wetan pusatnya di jepara dan perisir kilen pusatnya di tegal.
Susunan pemerintahan
Susunan pemerintahan mataram adalah sebagai berikut
Raja adalah penguasa tertinggi kerajaan
Wedana lebet jumlahnya 4 yaitu wedana gedong kiwo, wedana gedong tengen, wedana keparak kiwo, wedana keparak tengan, keempat wedana ini dipimpin pejabat tinggi namanya patih lebet.
Wedana jawi jumlahnya ada 8 yaitu wedana bumi, wedana bumijo, wedana sewum wedana numbak anyar, wedana siti ageng kiwo, wedana siti ageng tengen, wedana penumping, wedana panekar
Tumenggung ada dua orang yang bertanggung jawab langsung kepada raja
Bupati yaitu mengepalai daerah mancanegara wetan dan kilen
Wedana bupati yaitu memimpin pesisiran wetan dan kilen juga coordinator bupati mancanegara wetan dan kilen
Abdi dalem pametaan/pemutihan yaitu pejabat keagamaan meliputi penghulu, katib, modin, naib, suronoto
Penghulu istana yaitu jabatan tertinggi di bidang agama
Perdikan mutihan yaitu ulama yang mengepalai desa dengan tugas memelihara tempat badah seperti masjid, meberi pelajaran agama di daerahnya.
Perdikan kuncen yaitu perugas yang memelihara makam keluarga raja.
Pujangga yaitu pejabat yang memiliki keahlian di bidang sastra, adat seni, babad sejarah, silsilah raja, syair, filsafat dan lain-lain.
Jeksa yaitu petugas yang membuktikan atas kesalahan pesakitan
Bangsa pancaniti yaitu tempat siding untuk mengadili pesakitan yang mengadili raja sendiri
Mertalutut atau singanagara yaitu pelaksana hukuman mati.
Hubungan pusat dan daerah
Untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintahan pusat dengan daerah serta mencegah timbulnya pemberontakan dari daerah perlu ada trik-trik sendiri bagi raja seperti
raja harus berwibawa dan tegas
membangun kesetiaan penguasa daerah
dalam pengangkatan pejabat perlu seleksi yang ketat yaitu yang loyal pada raja.
Mengadakan pengawasan yang ketat
Para pejabat dikumpulkan pada acara tertentu seperti grebeg maulud untuk mengetahui kesetiaan mereka.
Para pejabat yang tidak hadir dalam pertemuan perlu dicurigai
Mengirim telik sandi untuk mengetahui tingkah laku para pejabat yang dicurigai
Para penguasa daerah harus menyerahkan upeti (glondong pangaren-areng)
Sering memindahkan pejabat-pejabat untuk menghindari besarnya kekuasaan di daerah
Perlunya angger-angger (peraturan) untuk menertibakan keadaan
Kerajaan Banjar
Kerajaan banjar didirikan oleh pangeran samudra atau sultan suryanullah setelah masuk islam  pada abad 16 M.
Susunan pemerintahan banjar
Susunan pemerintahan banjar meliputi :
Sultan adalah penguasa tertinggi banjar
Patih mangkubumi dan mantra sikap mengurusi perbendaharaan istana termasuk menarik pajak bea cukai untuk pemasukan kas kerajaan.
Pengapit mangkubumi adalah penghulu
Patih bali yaitu petugas sebagai hakim
Patih muhur yaitu petugas sebagai hakim
Sarawisa (jumlah 50 orang) bertugas membersihkan istana yang dikepalai raksayuda
Margasari (jumlah 40 orang) bertugas mengawasi raja saat menghadapi para pembesar kerajaan dipimpin sarayuda
Saragani yaitu petugas yang mengurusi senjata seperti tombak, keris, tongkat, panah, perisai, senjata api dan lain-lain. Dikepalai saradipa/wangsanala
Mangumbara yaitu kelompok khusus untuk upacara kerajaan
Paying bawat yaitu pembawa alat upacara seperti paying
Singapati/singataka yaitu petugas penjaga keamanan pasar
Wargasari yaitu petugas yang mengurusi bidang ekonomi
Juru gedong bertugas mengurusi bidang ekonomi
Anggamarta yaitu sebagai kepala pelabuhan/bea cukai
Juru Bandar yaitu petugas pelabuhan local
Wiramarta yang mengurusi bidang perdagangan. Mufti sebagai hakim tertinggi kerajaan yang mengepalai hakim-hakim bawahan
Penghulu islam yaitu pemuka agama kepala masjid besar
Lalawang kepala distrik
Pembekel yaitu kepala desa tertua yaitu kepala kampong.
Kerajaan Aceh
Kerajaan aceh berdiri abad 17 dan mencapai puncak kejayaan pada masa sultan iskandar muda. Pada masanya inilah disusun undang-undang dengan tata pemeritahan yang disebut adat mahkota alam.
Susunan pemerintahan aceh
Kesultanan aceh dibagi menjadi 3 wilayah sagi dan wilayah pusat kerajaan. Tiap-tiap sagi terdiri dari sejumlah mukim. Tiga sagi di aceh disebut sagi XXV mukim.
Tiap-tiap sagi dikepalai seorang panglima sagi atau hulubalang besar. Setiap distrik atau mukim dikepalai seorang hulubalang yang memiliki kekuasaan otonom. Tiap mukim terdiri dari beberapa gampong yang masing-masing dikepalai seorang keuci. Gampong dibagi menjadi wilayah yang lebih kecil lagi yang memiliki tempat ibadah sendiri yang dikepalai seorang mmeusanah.
System pergantian tahta
Apabila raja meninggal maka anak laki-laki raja yang lahir dari isteri pertama. Apabila tidak ada maka diambilkan dari putra laki-laki lain. Jika tidak ada laki-laki, putrid pun bisa memangku jabatan raja (sultanah). Jika raja pengganti belum dewasa maka ibu atau paman dapat memegang tali kendali pemerintahan.
Penghasilan kerajaan
Penghasilan kerajaan dapar diperoleh dari pajak dan cukai. Misalnya pajak dari rakyat pribumi, orang asing, pajak tanah (wase tanah), pajak pasar, adat peukan. Dari cukai misalnya pajak lada, pajak pinang, pajak hasil hutan.
Kemunduran Aceh
Tidak ada raja-raja besar yang mampu mengendalikan daerah aceh yang luas
Daerah-daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan diri
Mundurnya perdagangan karena selat malaka berhasil dikuasai belanda.
BAB V
MENGANALISIS PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI
LOKAL HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA
Perpaduan Tradisi Lokal Hindu-Budha dan Islam Institusi Sosial Masyarakat di berbagai Daerah
Grebeg Maulud.
Grebeg maulud pesat menyambut hari kelahiran Muhammad SAW yang jatuh tanggal 12 Maulud. Dalam menyambut hari kelahiran Muhammad SAW pihak keraton biasanya mengadakan 3 macam kegiatan yaitu :
Keramaian sekaten 1-2 minggu
Upacara sekaten, tanggal 5-11 maulud
Grebeg maulud yang jatuh tanggal 12 maulud
Sekaten
Sekaten adalah perayaan untuk menyambut hari kelahiran Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul awal. Menjelang upacara sekatenan biasanya didahului berbagai macam keramaian seperti pembukaan berbagai macam stand untuk berjualan berbagai macam barang, permaian, atraksi. Sementara di masjid-masjid di bacakan sejarah nabi dengan mambaca kitab berjanji secara bergantian.
Pada tanggal maulud dikeluarkan gamelan yang diberi nama kiai Guntur madu dan nogowilogo yang ditempatkan di bangsal ponconiti. Waktu tengah malam gamelan itu dipindahkan ke halaman masjid agung. Gamelan tersebut dimainkan tiap hari sehabis subuh sampai petang dan sehabis is’ya sampai tengah malam kecuali hari kamis petang sampai jum’at siang.
Pada tanggal 11 maulud sultan dengan diikuti para pembesar menghadiri perayaan maulud nabi di masjid agung. Sebelum memasuki masjid diadakan upacara udik-udik/menyebar uang logam oleh pangeran tertinggi. Uang tersebut untuk diperebutkan masyarakat guna mendapat berkah. Keberuntungan udik-udik diulangi lagi oleh sulan ketika ada di masjid.
Perayaan Malam 1 Suro
Pada malam satu suro di keraton Surakarta baik kasunanan dan mangkunegaran diadakan upacara malam 1 suro. Kegiatan ini dirandai dengan mengarak/arak-arakan para abdi dalem sambil membawa benda-benda keramat seperti kyai slamet (kebo bule). Sementara di mangkunegaran masyarakat sekitar melakukan kegiatan mengelilingi keraton mangkunegaran guna mendapatkan berkah.
Perpaduan Kepercayaan Lokal Hindu-Budha dan Islam Dalam Kehidupan Keagamaan Masyarakat di Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam.
Perkembangan islam di Indonesia tidak bisa menghindari unsure-unsur lama yang sudah lebih dulu berkembang di Indonesia. Masyarakat pada umumnya dan jawa khususnya telah memiliki akar tradisi Hindu-Budha maupun tradisi local yang sulit untuk ditinggalkan, sehingga ketika islam masuk di Indonesia tradisi lama tidak disingkirkan melainkan berinteraksi dengan islam. Bahkan para pendahulu kita seperti wali sanga ketika berdakwah tidak langsung membuang tradisi lama melainkan tradisi lama tetap berjalan namun diisi dengan ajaran islam. Unsure-unsur islam mulai dimasukan dalama tradisi lama sehingga terjadilah percampuran kepercayaan atau sering disebut sinkritisme.
Proses percampuran kepercayaan antara islam dengan tradisi lama terus berlangsung dan tetap bertahan sampai sekaran ini. Di beberapa kota besar masalah percampuran kepercayaan yang ada pada islam sedikit demi sedikit sudah mulai ditinggalkan. Masyarakat mulai mengdakan pembaharuan dan pembersihan ajaran agama yang tercampur dengan kepercayaan lain. Upaya ini makin gencar setelah berdiri beberapa organisasi islam modern seperti muhammadiyah, al irsyad, sarikat islam dan lain-lain. Namun kita sadar bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia ada daerah pedesaan yang sulit menerima pembaharuan.
Sekaten
Sekatenan adalah tradisi menyambut Maulud nabi (kelahiran nabi Muhammad SAW) yang jatuh tiap tanggal 12 rabiull awal di keraton yogya, solo, Cirebon. Tradisi sekaten diperkenalkan pertama kali oleh raden patah dari demak sebagai sarana dakwah, kemudian tradisi ini tetap dipertahankan di Yogyakarta dan Surakarta.
Ziarah
Kebiasaan ziarah merupakan kebiasaan atau tradisi lama seperti mengunjungi candi atau tempat suci lainnya dengan maksud melakukan permujaan terhadap roh nenek moyang. Kebiasaan semacam ini kadang masih berlanjur pada zaman madya di mana seseorang berziarah ke makam wali, orang-orang pintar dan orang yang dianggap keramat disertai dengan membakar kemenyan, menabur bunga tertentu di makam tersebut. Ini adalah lanjutan kebiasaan/tradisi lama.
Kebiasaan semacam ini memang sulit dihilangkan karena kebiasaan lama sudah tumbuh berakar pada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Selamatan
Apabila ada orang meninggal dunia biasanya diadakan selamatan pada hari ke 3, 7, 40, 100 mendak (1 tahun), dan 1000 dengan tujuan mengantarkan roh yang meninggal di hadapan sang pencipta. Begitu juga bila ada orang hamil 7 bulan  pertama biasanya diadakan selamatan untuk memohon kepada sang pencipta agar diberi keselamatan. Hal-hal semacam ini sebenarnya di dalam islam tidak ada, itu adalah tradisi lama yang berinteraksi dengan islam.
Islam wetu telu di Lombok
Pulau Lombok merupakan pulau orang sasak, yang hampir semua penduduknya beragama islam. Karena adanya sikritisme dengan tradisi lama, masyarakt islam Lombok terdapat dua jenia yaitu islam lima waktu dan islam wetu telu (tiga waktu).
Agama wetu telu seperti hindu bali dan kejawen. Di satu sisi dia mengaku islam namun di sisi lain dia melakukan ritual-ritual seperti tradisi setempat atau mirip hindu.
Wetu telu orang sasak percaya bahwa kematian tidak berarti perpisahan selamanya. Jiwa orang mati mungkin pergi kea lam lain tetapi mereka dapat kembali kedunia oleh karena itu mereka tetap mempengaruhi kehidupan keturunannya yang masih hidup. Arwah para leluhur dapat diundang dalam perayaan jika diperlakukan dengan benar mereka dapat membantu orang hidup dan memudahkan usaha.
Masjid wetu telu di bayan Lombok
Masjid wetu tellu di bayan Lombok utara merupakan pusat tempat suci bagi orang islam wetu telu. Masjid ini memiliki cirri khas yaitu adanya naga bayan (makhluk pelingung desa) yang ada diatas mimbar. Masjid bayan ini tidak pernah digunakan khotbah jumat. Jamaah datang ke masjid pada saat-saat tertentu, missal seperti :
Jika ada persembahan untuk kyai pada hari tertentu
Jika ada perayaan maulud nabi para kyai berkumpul makan bersama
Pada bulan ramadhan para kyai berkumpul untuk membaca doa
Hari terakhir bulan ramadhan untuk buka bersama. Saat iutlah kyai berkhotbah padahal biasanya tidak ada khotbah.
Jika terjadi bencana alam para kyai bertemu di masjid untuk mengadakan upacara yang disebut lohor jariang jum’at. Upacara ini diakhiri khotbah khas bayan dengan bahasa daerah bukan bahasa arab.
Perpaduan arsitektur local hindu-budha dan islam di berbagai di daerah di wilayah Indonesia.
Masuknya agama islam ke nusantara tidak mematikan tradisi lama melainkan memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia. Tradisi lama seperti zaman purba, zaman hindu-budha, ketika islam masuk mulai berinteraksi dengan islam. Hal ini Nampak pada beberapa bangunan seperti berikut :
Masjid
Masjid artinya adalah tempat sujud atau tempat salat. Dalam perkembangannya masjid yang ada di Indonesia berbeda dengan masjid yang ada di timur tengah. Pada bagian tertentu masjid di Indonesia memiliki cirri-ciri tertentu yang disebabkan karena pengaruh budaya lama yang ada di Indonesia.
Atap tumpang
Yaitu atap yang bersusun makin keatas makin kecil dan pada tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atap biasanya ganjil ada yang tiga, ada yang lima seprti masjid banten. Atap tumpang inilah pengaruh hindu (pura). Pembangunan masjid dengan atap tumpang pada waktu dulu tentu memiliki maksud tertentu, yaitu sebagai media dakwah.
Atap tumpang saat ini masih digunakan di bali yang disebut meru. Fungsinya khusus mengatapi bangunan-bangunan yang suci didalam pura.
Dari uraian diatas Nampak jelas bahwa ada pengaruh lama terhadap bentuk bangunan masjid di Indonesia.
Letak masjid
Masjid-masjid kuno di Indonesia umumnya dibangun di sebelah barat alun-alun, khususnya masjid yang dibangun oleh kerajaan islam sementara letak istana di sebelah utaranya atau selatan alun-alun. Letak ini tentu memiliki maksud. Alun-alun merupakan tempat bertemunya rakyat dengan raja. Maka masjid adalah tempat bertemunya raja dengan rakyat sebagai makhluk Allah SWT.
Soko guru
Yaitu 4 buah tiang sebagai penyangga atap yang bentuknya bujur sangkar. Ruangan ini merupakan ruangan inti. Di sebelah barat ruangan inti ada ceruk yang fungsinya sebagai tempat imam shalat yang biasanya disebut mihrab. Sebelah kiri mihrab biasanya ada mimbar tempat khatib berkhotbah.
Pawastren
Adalah ruangan khusus bagi wanita yang letaknya ada disebelah kiri atau kanan masjid. Pawastren bukan bagian inti masjid melainkan ruang tambahan khusus untuk jamaah perempuan.
Menara
Masjid-masjid kuno di Indonesia pada mulanya tidak ada menara (tempat muadzin menyerukan adzan). Di Indonesia hanya ada dua masjid yang menggunakan menara yaitu masjid kudus dan masjid banten, kedua menara pun beda bentuknya  menara kudus bentuknya seperti candi di jawa timur, sementara menara masjid banten menrupai mercusuar eropa.
Makam
Dalam tradisi islam orang yang meninggal, mayatnya dimandikan, dikafani, dishalatkan lalu dikubur setelah itu baru ditalqin sebagai bekal untuk menghadapi pertanyaan malaikat munkar dan nakir. Pada hari ke 3, 7, 40, 100 dan 1000 hari meninggalnya seseorang, diadakan selamatan untuk mengantar rohnya mengjadapi sang pencipta. Selamatan-selamatan ini adalah tradisi yang berlaku pada zaman purba yang hidup terus sampai zaman madya. Hanya saja isinya yang diganti dengan hal-hal yang bersifat isalm seperti kaliimat tahlil, tahmid, dan tasbih yang biasanya dibaca saat selamatan.
Setelah upacara selamatan berakhir, barulah kuburan diabadikan dengan jirat atau kijing. Diatas kijing didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah. Di Sulawesi selatan cungkup disebut kubangan. Pada zaman madya cungkup yang ada bentuknya runcing dan ada yang berbentuk bubungan. Cungkup yang runcing dianggap paling suci atau paling tinggi, dan hubungan biasanya mengatapi sebuah bangsal yang dibawahnya terdapat banyak makam.
Makam pada zaman madya hampir tidak ada bedanya dengan candi pada zaman purba. Keduanya berfungsi sebagai tempat kediaman yang terakhir. Banyak makam yang dibangun punden berundak dan susunan halaman candi dan pura.
Makam imogiri di Yogyakarta
Makam raja-raja mataram islam dibangun di imogiri, letaknya diatas sebuah bukit. Untuk menuju ke makam tersebut peziarah harus menaiki tanah yang dibikin berundak-undak untuk menuju kemakam induk. Hal ini mengingatkan kita akan tradisi lama seperti bangunan candi Borobudur. Bila kita amati candi Borobudur bentuknya berudak-undak seperti bangunan pada zaman megalitukum, yaitu punden berundak. Jika kita tarik garis kesimpulan antara punden berundak candi Borobudur makam raja mataram ada saling pengaruh satu sama lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

masukan komentar anda